KABANJAHE (Waspada): Dalam rangka meningkatkan literasi dan numerasi pendidikan dasar di Kabupaten Karo, Tim Tanoto Foundation melakukan monitoring kegiatan program Fasilitator Daerah (Fasda) Perubahan Pendampingan Guru dan Sekolah, Rabu dan Kamis 18-19 September 2024.
Monitoring kegiatan dilakukan di beberapa sekolah seperti SD Negeri 044826 Samura Kabanjahe, Sanggar Kelompok Bersama (SKB) Kabanjahe, SD Swasta Methodist Kabanjahe dan SD Negeri 048232 Kabanjahe.
Tim Monitoring Fasda Perubahan ini terdiri dari, Felly Ardan selaku Project Management Unit Coordinator, Mesri Yanti Gultom selaku Project Management Unit Facilitator, Bobby Widanto Soegiono, selaku Education System Assistance, dan Mutazar selaku Media & Communications Coordinator.
Media & Communications Coordinator Tanoto Foundation, Mutazar menyebutkan, Pendampingan Sekolah merupakan inisiatif yang dikembangkan oleh Tanoto Foundation yang bertujuan untuk mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), khususnya dalam meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi.
Program yang diusulkan memberikan hibah kepada fasilitator kabupaten terpilih untuk solusi inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan yang mereka usulkan untuk masalah-masalah yang menghambat hasil literasi dan numerasi.
Terlepas dari upaya untuk meningkatkan literasi dan numerasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 61% siswa yang memenuhi kompetensi minimum dalam literasi dan 41% dalam numerasi. Hal ini menjadi tantangan dan peluang, termasuk di kabupaten mitra.
“Tahun 2024 ini, Tanoto Foundation berharap dapat memperkuat program fasilitatornya dengan berfokus pada kompetensi literasi dan numerasi serta mendorong strategi keberlanjutan melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan lokal,” ujarnya.
Sementara itu, Project Management Unit Coordinator, Felly Ardan menambahkan, target program yang diusulkan mengharapkan 30 proposal yang dipilih dari 17 kabupaten se Indonesia. Program ini menargetkan 120 fasilitator untuk berpartisipasi dan 2.500 pendidik yang dijangkau melalui implementasi proyek.
“Durasi-durasi program kurang lebih 8 bulan (Apr-Nov) dengan diskusi awal dimulai sejak awal tahun. Komposisi Tim sebuah gugus tugas dari 4 kantor regional dibentuk untuk merancang konsep program, sementara pelaksanaan kegiatan program akan dilakukan oleh tim Project Management Unit di Sumatera Utara,” ujarnya.
Sementara itu, Mesri Yanti Gultom selaku Project Management Unit Facilitator menyebutkan, Program Fasda Perubahan terdiri dari pelatihan manajemen proyek dan sesi pendampingan. Fasda diminta untuk mengidentifikasi kebutuhan di komunitas mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan bagaimana mereka dapat menciptakan solusi inovatif untuk berkontribusi pada penyelesaian masalah dengan menggunakan dana hibah.
“Program Fasda Perubahan ini memberdayakan fasilitator kabupaten sebagai champion lokal untuk mendorong inovasi berkelanjutan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka melalui proyek pendampingan,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Fasilitator Daerah (Fasda) diberdayakan untuk memberikan pendampingan kepada guru-guru lain tentang IKM (terutama dalam literasi dan numerasi) Fasda melibatkan para pemangku kepentingan dalam implementasi proyek untuk memastikan komitmen dan rencana keberlanjutan.
“Harapannya guru-guru menerapkan praktik-praktik yang baik dalam pengajaran dan pembelajaran literasi dan numerasi. Kemudian kompetensi siswa dalam bidang literasi dan numerasi meningkat,” harapnya.
Sementara itu, Bobby Widanto Soegiono, selaku Education System Assistance menambahkan, tujuan akhir dari pelaksanaan program ini untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka melalui program pendampingan yang lebih baik untuk meningkatkan hasil literasi dan numerasi.
Selain itu, memperkuat kapasitas fasilitator kabupaten sebagai champion lokal sehingga mereka dapat menyebarluaskan praktik-praktik baik dalam pengajaran dan pembelajaran untuk membantu meningkatkan kompetensi siswa di bidang literasi dan numerasi.
“Mendorong solusi inovatif untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi yang sesuai dengan konteks lokal, serta mendorong kolaborasi dengan para pemangku kepentingan di tingkat kabupaten untuk memastikan keberlanjutan program,” sambungnya. (m31)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.