Tanoto Foundation Gelar Lokakarya Penguatan Praktik Mengajar Berbasis Digital

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Mempersiapkan calon guru untuk melanjutkan estafet Pendidikan bukanlah pekerjaan mudah, profesi guru tidak lahir begitu saja dalam waktu sekejap, harus dipersiapkan dengan baik dari awal termasuk mempersiapkan mahasiswa dalam praktik mengajar.

Sebagai salah satu kegiatan perkuliahan yang wajib diikuti oleh mahasiswa calon guru, praktik mengajar bertujuan agar mahasiswa calon guru lebih mengenal tentang sekolah melakukan observasi fisik dan pembelajaran, merancang serta melaksanakan pembelajaran secara langsung dan tidak langsung.

Penguatan Praktik Mengajar ini merupakan salah satu program Tanoto Foundation yang bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

Program ini bertujuan untuk peningkatan kualitas praktik mengajar para mahasiswa calon guru dengan memastikan adanya kolaborasi yang efektif antara Dosen Pembimbing Lapangan dan Guru Pamong.

Lokakarya Bersama Dosen dan Guru, Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Guru Mentor Program Penguatan Praktikum Pengajaran, Jumat (25/3) di Swissbelinn Hotel, Medan, diikuti 48 orang Dosen Pendamping Lapangan (DPL), 48 Guru Pamong (GP) dari UINSU dan UMSU, dengan narasumber fasilitator dosen yang telah di latih sebelumnya, dibawah dampingan RO Program Pintar.

Dewi Kesuma Nasution, selaku TTI RO Program Tanoto Foundation dengan UMSU, mengatakan, kegiatan kali ini merupakan persiapan untuk pelaksanaan joint workshop adaptasi modul 1 terhadap penguatan praktik mengajar.

“Nah, jadi hari ini pesertanya itu nanti akan terjun pada saat pelaksanaan PLP. Pesertanya adalah dosen yang akan menjadi dosen pembimbing lapangan, kemudian guru pamong dari sekolah mitra kita jenjang Sekolah Dasar (SD). Mereka akan sama-sama berpartner, membimbing mahasiswa pada saat praktik mengajar di sekolah,” kata Dewi.

Para dosen dan guru diberikan informasi terkait navigasi Learning Management System (LMS). Karena saat joint workshop akan diberikan pemahaman bagaimana cara membimbing mahasiswa ketika nanti praktik belajar di sekolah, agar dapat mengimplementasikan pembelajaran aktif.

“Harapannya, dosen dan guru bersinergi menghasilkan mahasiswa yang saat praktik dapat mengimplementasikan pembelajaran aktif,” ujarnya.

Sementara, Fibri, selaku TTI RO UINSU, mengatakan, peserta pada kegiatan kali ini adalah dosen pembimbing lapangan, yaitu dosen UINSU sendiri, yang akan turun menjadi dosen pembimbing lapangan.

“Kalau Guru Pamong dari sekolah mitra kita. Guru Pamong juga sudah banyak mendapat informasi terkait bagaimana pembelajaran aktif itu, dengan menggunakan metode mikir. Hari ini agar selaras, persamaan persepsi,” sebutnya.

Seorang peserta, Ismail Batubara mengungkapkan, dari pelatihan ini mereka dipersiapkan bagaimana menghadapi tuntutan era globalisasi. Pertama adalah dengan metode pembelajaran LMS. Jadi, baik dosen dan guru bisa sama-sama saling memahami.

“Kita bisa mengedukasi peserta didik kita tentang bagaimana memanfaatkan teknologi dalam dunia pendidikan,” ungkap Dosen Pendidikan Matematika di UMSU tersebut.

Pada kegiatan praktek mengajar ini, mahasiswa calon guru akan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan dan Guru Pamong di madrasah/sekolah, pelaksanakan kegiatan PPL tersebut merupakan kegiatan kolaborasi ketika mendampingi mahasiswa melaksanakan praktik mengajar, dimana hal ini sangat penting bagi peningkatan kulitas dalam praktik mengajar.

Program dilaksanakan dengan kegiatan pelatihan bersama yang dimulai dengan kegiatan telaah Kurikulum SD/MI, Umpan balik dan penilaian, serta keterampilan IPA/Matematika/ Bahasa Indonesia, dilaksanakan secara secara campuran.
Dimana sebahagian pembelajaran dilakukan dengan sistem komunikasi langsung dan sebahagiannya lagi pembelajaran yang dilakukan dengan tidak serempak, tepatnya melalui platform pintartanoto.id.

Peserta lokakarya dibimbing dalam penggunaan LMS (Learning Management System) PINTAR Tanoto Foundation, sebuah program pelatihan berbasis digital yang diberi nama e-PINTAR untuk mendorong pengembangan kapasitas dan kualitas sekolah secara berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi digital. Dengan menggunakan platform LMS, peserta dapat berlatih secara mandiri mengembangkan pembelajaran aktif dalam pembelajaran tatap maya atau tatap muka. (m31)

  • Bagikan