Tangkal Kekerasan Seksual Lewat Pendidikan Kesehatan Reproduksi

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Saat ini, risiko kekerasan dan kekerasan seksual lebih rentan terjadi terhadap perempuan. Oleh sebab itu, pengetahuan kesehatan reproduksi dapat menjadi salah satu bentuk perlindungan diri.

Tidak hanya itu, kesehatan reproduksi juga sangat bepengaruh terhadap kesehatan perempuan saat menjadi ibu di masa depan dan kesehatan anak yang dikandung dan dilahirkan nantinya.

Pembekalan mengenai kehidupan pernikahan juga sangat penting karena keluarga yang setara, kuat, dan sejahtera akan menciptakan bangsa yang kuat pula.

Karena itu, Kementerian PPPA meluncurkan program Sejuta Putri Brilian dari Womenpreneur Indonesia Networks (WIN), Senin (11/4). Kehadiran program ‘Sejuta Putri Brilian’ ini menjadi sangat penting karena membahas mengenai isu-isu sentral anak perempuan seperti kesehatan reproduksi temasuk merawat diri dan kesehatan menstruasi, pencegahan perkawinan anak, dan kehidupan berkeluarga, serta mindset kewirausahaan menjadi program yang penting dan strategis bagi masa depan anak-anak perempuan di Indonesia.

“Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi perempuan perlu ditanamkan sejak dini, apalagi ketimpangan gender telah menciptakan hambatan-hambatan bagi anak perempuan untuk mendapatkan pengetahuan tersebut,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga,dalam keterangan pers, Senin (12/4).

Dalam kesempatan tersebut Menteri PPPA menyampaikan apresiasi kepada Womenpreneur Indonesia Networks (WIN) dan seluruh pihak yang terlibat dalam acara peluncuran ini.

Menteri PPPA juga menyampaikan pesan kepada Bapak dan Ibu pengelola/pengurus Panti yang mana mereka adalah orang tua bagi anak-anak panti. Maka dari itu, berikanlah seluruh hak anak, baik itu pengasuhan, pendidikan, partisipasi, maupun perlindungan dari segala kekerasan, eksploitasi dan perlakuan salah lainnya dengan sebaik-baiknya.

“Saya berharap bahwa peluncuran Sejuta Putri Brilian ini dapat menjadi praktik baik sinergi lintas sektor dalam upaya mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, dan dapat menginspirasi berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk turut bergerak bersama. Untuk putri-putriku sekalian, gapailah ilmu setinggi-tingginya, setelah lulus sekolah nantinya, jadilah perempuan-perempuan yang mandiri, sehat dan berkualitas. Sebagai sesama perempuan, teruslah saling menjaga, memotivasi, dan mendorong satu sama lain untuk maju bersama,” ujar Menteri PPPA.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan pemilihan Jawa Barat khususnya Kota Bandung sebagai lokasi peluncuran Program WIN sangatlah tepat, mengingat 90 persen roda perekonomian Jawa Barat dijalankan oleh UMKM. Terkait dengan program WIN, Gubernur Jawa Barat menerangkan berbagai inovasi dan inisiatif program yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai dari kewirausahaan, kesetaraan gender di bidang politik, pendidikan, kesehatan, dan penghapusan stunting dengan target zero stunting di Provinsi Jawa Barat pada 2045.

“Kami memberikan apresiasi dan dukungan atas peluncuran program Sejuta Putri Brilian pada kesempatan ini. Tentunya besar harapan agar program ini dapat bersinergi dengan program yang menjadi inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat sekaligus dapat terimplementasi dengan baik di Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ketua Womenpreneurs Indonesia Networks (WIN), Diah Yusuf menerangkan kehadiran WIN sebagai platform pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi dan kewirausahaan berperspektif gender, yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Intenational Council for Small Business (ICSB), dan Indonesia Healthcare Corporation (IHC).

“Keberadaan WIN bertujuan agar dapat mendukung pencapaian salah satu isu prioritas KemenPPPA, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender. Kami menyadari betul pentingnya pembentukan remaja perempuan Indonesia yang tangguh dan brilian. Pemilihan tempat kick off Program Sejuta Putri Brilian di Kota Bandung, sebagai respons kami atas kejadian kekerasan seksual yang menimpa anak perempuan yang sempat menjadi perbincangan publik sekaligus menjadi pengingat bagi kita, agar kita semua bersama-sama melindungi masa depan anak Indonesia salah satunya dengan memberikan pendidikan kesehatan reproduksi, pernikahan dan kehidupan berkeluarga serta mainset kewirausahaan khusus untuk remaja perempuan sejak dini. Kami akan melakukan program ini secara bertahap ke seluruh Indonesia selama satu tahun melalui empat (4) modul. Sejuta Putri Berlian mendukung tercapainya kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan sekaligus anak perempuan termasuk pada poin memastikan adanya akses universal terhadap kesehatan reproduksi,” terang Diah.

Selain peluncuran hari ini, di Panti Asuhan Bayi Sehat Muhammadiyah, Diah Yusuf mengatakan mengadakan kegiatan kelas kesehatan reproduksi bagi remaja perempuan bagi anak asuhan panti ini yang diawali dengan edukasi kesehatan masa menstruasi dan reproduksi perempuan kemudian edukasi kebersihan badan dan penggunaan pembalut yang baik dan benar yang akan diakhiri dengan enterpreneurial funwork.

Pada peluncuran program Sejuta Putri Brilian turut hadir pula Ketua International Council for Small Business (ICSB), Hermawan Kartajaya, Ketua Indonesia Healthcare Corporation (IHC), Fathema Djan Rachmat, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dwi Listyawardani, Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA, Lenny N Rosalin, selaku Wakil Ketua WIN, Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Agustina Erni, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, dan Ketua Pengurus Panti Asuhan Bayi Sehat Muhammadiyah Bandung, Suhada.

Kegiatan peluncuran diakhiri dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara WIN dengan WINsmate (afiliasi yang akan melakukan implementasi dan pelaksanaan program) yang terdiri dari Sekoper Cinta, ICSB Jabar, TDA, dan Dompet Dhuafa.(J02)

  • Bagikan