TANGERANG SELATAN (Waspada): Senyum bahagia tak lepas dari wajah Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Muhadjir Effendy, tatkala isteri tercintanya, Suryan Widati berhasil meraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan Islam dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Suryan Widati yang akrab disapa Wida, sukses menghadapi rentetan pertanyaan dari tim penguji sidang promosi doktor UMJ yang dipimpin langsung Rektor UMJ, Prof Dr Ma’mun Murod dan dihadiri promotor Prof Dr Masyitoh serta Co-Promotor Prof Dr Ghofur Ahmad, Senin (29/4/2024) di Kampus UMJ, Kota Tangerang Selatan, Banten.
“Saya bangga dan bersyukur atas capaian yang diraih isteri saya,” ujar Muhadjir Effendy, usai sidang terbuka promosi doktor sang isteri.
Muhadjir mengaku tidak mendukung isterinya secara berlebihan dalam pencapaian gelar doktornya. Keberhasilannya saat ini lebih pada komitmen Wida menyelesaikan studinya.
Makanya, dia mengaku bangga kepada sang isteri, karena di sela kesibukan mengurus rumah tangga, mendidik tiga anak-anak yang beranjak remaja serta kesibukan mengajar di Politeknik Negeri Malang, auditor dan konsultan di Kantor Akuntan Publik di Kota Malang serta mengelola Rumah Refleksologi Coklat, belajar masih menjadi prioritas.
“Tapi saya banyak membaca buku-buku bapak soal kepemimpinan,”celetuk sang Isteri, yang disambut tawa renyah Muhadjir.
Dengan judul disertasi ‘Manajemen Aset Pendidikan Islam Dalam Perspektif Kependidikan Berkelanjutan (Studi Fenomenologi pada Yayasan Al-Qur’an Lima Benua)’, Wida yang menyelesaikan studi selama 3,5 tahun berhasil lulus Cum Laude dengan IPK 3,98.
Ditanya mengapa tertarik pada Manajemen Aset Pendidikan Islam, Wida, perempuan kelahiran 22 Juli 1979 mengaku kalau dia punya keinginan menjadikan rumah tahfiz Qur’an lebih profesional.
Menurutnya, institusi pendidikan di era Revolusi Industri 4.0 perlu merubah banyak hal, termasuk tatanan berorganisasi dan manajemen kepemimpinan.
Manajemen pendidikan Islam, lanjut Wida, harus memerhatikan kecenderungan ini dengan mengenali perubahan mobilisasi dan pengakomodiasian sumber daya secara tepat ketika memilih suatu strategi.
Wida melakukan penelitian terkait manajemen Yayasan AlQuran Lima Benua. Dia berpendapat, pendidikan berkelanjutan terkait erat dengan adanya kepemimpinan berkelanjutan.
Kepemimpinan yang dimaksud adalah kepemimpinan dengan menerapkan manajemen 4P. Yakni pembinaan, pengawasan, pengembangan dan pendampingan. Sehingga tujuan pendidikan untuk semua bisa tercapai.
“Kepemimpinan berkelanjutan di rumah tahfiz selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s. Karena rumah tahfiz memberi beasiswa untuk mereka yang tidak mampu, memberi pendidikan Islam berbasis rumah yang ramah, dan menyatu dengan lingkungan masyarakat,”pungkas Wida. (J02)