Sukseskan Pembelajaran Modern, Darul Mursyid Adakan Pelatihan Coaching Experience

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Untuk mensukseskan pembelajaran abad 21 Pesantren Modern Unggulan Terpadu “Darul Mursyid” (PDM) yang beralamat di Sidapdap Simanosor, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan menggelar pelatihan coaching yang dilaksanakan pada 6-7 Januari 2022 di aula pesantren tersebut.

Pelatihan bertujuan agar para pendidik di Pesantren Darul Mursyid dapat mendorong peserta didiknya untuk menerapkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir dan kreatif dalam proses belajar mengajar.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur Bidang Akademik Pesantren Darul Mursyid sekaligus ketua panitia Coaching Exsperience Ahamd Suhaeli Pulungan, M.Pd.

Menurutnya dengan adanya program coaching diharapkan bisa membuka potensi diri untuk memaksimalkan kemampuan seseorang untuk mengenali dirinya serta bisa menggali potensi yang ada.

“Dalam dunia pendidikan program coaching merupakan salah satu metode yang efektif untuk melaksanakan pembelajaran modern untuk membina karakter anak didik. Dengan metode ini, pendidik dapat mendorong peserta didik untuk menerapkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir dan kreatif,” tuturnya.

Ahmad Suhaeli sebagai guru senior di Pesantren Darul Mursyid mengatakan bahwa Program coaching di Pesantren Darul Mursyid sebenarnya sudah lama berjalan yang awalnya langsung dibina lembaga parenting ternama yaitu Griya Parenting Indonesia yang diasuh seorang Master Trainer parenting, penulis sekaligus Direktur Griya Parenting Indonesia Miftahul Jinan, M.Pd.I.

“Alhamdulillah dalam pelaksanaan pelatihan itu banyak muncul trainer-trainer coaching batu dari guru-guru Pesatren Darul Mursyid, di antaranya Hendra Irwandi, Nurhalimah Rambe, M.Nuski Pulungan dan Irmawan Mukmin,”ujarnya.

Ahmad Suhaeli yang juga sebagai salah satu tim parenting Pesantren Darul Mursyid bahwa Tim Couch yang dimiliki Pesantren Darul Mursyid ke depan akan banyak menciptakan trainer-trainer baru yang siap memberikan pelayanan pendidikan pada generasi sekarang.

Hendra Irwandi salah tim Couch sekaligus sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah di Pesantren Darul Mursyid ketikadi tanya pengalamannya saat pertama kali sebagai trainer Couching mengaku banyak hal positif yang ia dapatkan. “Alhamdulillah dengan mengikuti program Couching baik sebagai peserta maupun sebagai pemateri banyak membawa hal-hal positif kepada diri saya seperti memiliki motivasi yang tinggi untuk terus belajar, menggali potensi diri, menghargai pendapat orang lain dan sebagainya”, ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Yusri Lubis sebagaiDirekturPesantren Darul Mursyidmenyampaikandukungannyaterhadap para personil guru untukmengikuti pelatihan Couching di Darul Mursyidsampaituntas.
“Insya Allah kedepantim couch Darul Mursyidsiapuntukmenghadapipembelajaran modern. Dengan program ini diharapkan nantinya mereka bisa melahirkan generasi umat Islam yang tidak hanya unggul dalam bidang sains, tetapi harus bisa menjadi sosok pemimpin yang bijak, cerdas dan berkarakter”, paparnya.

Yusri Lubis sebagai guru paling senior di PDM mengatakan salah satu konsekuensi dari Pesantren Darul Mursyid sebagai Pesantren Modern yang siap untuk menghadapi segala perubahan untuk sebuah kemajuan. “Semua personilnya harus bisa menjadi yang terbaik untuk memberikan pembelajaran dan pelayanan pendidikan yang terbaik untuk anak didik. Dengan program coaching, maka guru dan karyawan dapat lebih memahami visi dan misi kita, khususnya yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Jadi, guru dan karyawan akan lebih memahami mengenai tugasnya masing-masing,” ujarnya.

Ja’far Syahbudin Ritonga, DBA sebagai Ketua Umum Yayasan Pendidikan Haji Ihutan Ritonga (YASPENHIR) juga sangat mendukung program Couching insya Allah banyak memberi dampak positif untuk kemajuan Pesantren Darul Mursyid. Ia mengatakan bahwa program ini sangat baik untuk para personil guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga bisa mengenal kelemahan yang ada dalam diri kita. “Semakin banyaknya mengenal kelemahan diri tentu akan lebih banyak berbuat untuk menutupi kelemahan itu,” ungkapnya. (h02)


  • Bagikan