JAKARTA (Waspada):Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) mewisuda 393 sarjana baru. Wisuda kali ini merupakan wisuda ke-65 untuk sarjana strata 1 dan ke-39 untuk program Magister Manajemen. Wisuda berlangsung di Ballroom Pulman Hotel, Jakarta, Sabtu (27/4/2024).
Dalam sambutannya, Rektor Ukrida Prof Dr Ing Ir Herman Parung, M. Eng, mengucapkan selamat kepada para wisudawan. Herman mengatakan, Ukrida telah membekali para lulusannya dengan kompetensi dan karakter yang terpuji, sehingga lulusannya bersaing di dunia kerja.
“Dengan dua variabel utama tersebut, yakni kompetensi dan karakter, Ukrida telah memampukan saudara-saudara untuk sukses dalam menghadapi persaingan di dunia kerja,” ujar Herman Parung.
Hal ini dibuktikan dengan tracer study yang dilakukan secara rutin oleh Unit Alumni dan Pusat Karir yang menunjukkan, bahwa masa tunggu lulusan sarjana Ukrida adalah kurang dari 3 bulan setelah mereka lulus.
“Bahkan banyak mahasiswa Ukrida yang telah mendapatkan pekerjaan sebelum mereka lulus kuliah,” imbuh Herman.
Ditambahkan Rektor Ukrida, dua variabel utama ini akan tetap dijaga dan ditingkatkan. Kompetensi yang teruji dilakukan dengan senantiasa memperbaharui kurikulum sehingga kurikulum tersusun sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sementara itu, dengan memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa memiliki pengalaman pendidikan di luar program studinya baik di Ukrida maupun di luar Ukrida. Ditambah dengan kesempatan untuk magang di dunia industri, sehingga memampukan mahasiswa mengasah dan memperkuat kompetensinya.
Di sisi lain, karakter yang terpuji dijaga oleh Ukrida melalui Unit Pengembangan Karakter, yang mewajibkan mahasiswa Ukrida sebelum lulus harus dapat mengumpulkan minimum 100 poin soft skill.
“Hal ini akan berdampak ketika mereka lulus, langsung dapat diterima dengan baik di dunia kerja. Karena selain hard skill, kemampuan soft skill juga menjadi kebutuhan,” tambah Herman.
Ketua Badan Pengurus YPTK Krida Wacana Oki Widjaja, B. Sc (Hons) yang juga memberikan kata sambutannya turut mengingatkan, bahwa wisuda ini bukanlah akhir, tetapi awal sebuah perjuangan untuk meraih karier.
“Sebagai sarjana baru seyogyanya bersyukur karena Ukrida telah melengkapi bidang akademik dengan iman serta nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Lebih lanjut Ketua Badan Pengurus YPTK Krida Wacana mengutip perkataan dari Warren Buffet, seorang investor Amerika yaitu karakter harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kepandaian, semangat yang tinggi, dan integritas. Tanpa integritas walaupun seorang pandai dan bersemangat, tetapi tidak akan bisa menghasilkan sesuatu yang baik bagi kehidupan.
Di kesempatan yang sama Kepala LLDIKTI Wilayah III Jakarta Prof. Dr. Toni Toharudin, S. Si., M. Sc., dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Tri Munanto, S.E., M. Ak., mengemukakan “Saat ini Indonesia sedang bergerak menuju Indonesia Emas 2045.
“Sebagai sarjana, Anda memiliki peran kunci dalam turut serta membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Untuk menuju ke arah Indonesia Emas 2045, diperlukan upaya bersama dari semua pihak, terutama generasi muda yang unggul seperti anda yang baru lulus. Kunci pertama dalam menjadi generasi unggul adalah kreativitas. Anda harus berani berpikir out of the box, mencari slousi inovatif untuk setiap masalah yang dihadapi dan tidak takut untuk mencoba hal-hal baru,” ujar Toni.
Kreativitas, lanjut Toni, adalah salah satu faktor utama dalam memajukan pendidikan dan inovasi di Indonesia. Jika kita ingin menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik, kita harus menjadi bagian dari solusinya.
Ditambahkan Toni, dalam menghadapi tantangan ke depan, memupuk jiwa dan semangat wirausaha atau jiwa entrepreneur bisa menjadi pilihan strategis. Indonesia membutuhkan lebih banyak pengusaha dan inovator yang siap menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi, dan memberikan dampak positif pada masyarakat.
Saat ini jumlah pengusaha di Indonesia masih sangat kecil, yaitu 3,47% atau hanya sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk (BPS, 2022).
“Indonesia harus segera mencetak lebih banyak lagi pengusaha, agar tidak terjebak menjadi negara middle income trap, sehingga Indonesia bisa segera menuju negara maju sebelum batas bonus demografi habis pada tahun 2036,” pungkas Toni.
Dalam wisuda kali ini, Pdt. David Sudarto dari GKI Gunung Sahari berpesan tentang nilai-nilai Kristiani yang menjadi dasar Ukrida, maka kebiasaan baik juga menjadi bagian kehidupan Ukrida, yaitu bersyukur atas setiap kelulusan.
“Para sarjana yang baru diwisuda telah diperlegkapi oleh sang Pencipta untuk pergi dan berkarya bagi kehidupan,” pungkas Pdt David. (J02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.