MEDAN (Waspada) SD Swasta Islam terpadu Al Hijrah 2 Deliserdang menggelar pentas seni dan panen karya Projek Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan pagelaran seni dan budaya Deliserdang Mekarsi (Melayu-Karo dan Simalungun) sebagai etnis yang ada di Deliserdang.
Dengan mengusung tema “Melestari budaya bukan hanya tugas, tapi kebanggaan bersama, kita jaga kearifan lokasi Deliserdang untuk dunia,” kegiatan yang digelar di halaman sekolah itu berlangsung meriah.
Kepala SD Swasta Islam terpadu Al Hijraj 2 Deliserdang Noviya Elisa Harahap S.Pd, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta para siswa secara dini akan budaya lokal seperti budaya Melayu, Karo dan Simalungun sebagai etnis yang ada di Kabupaten Deliserdang.
Menurutnya dalam kegiatan ini para siswa menampilkan berbagai macam makanan, dan budaya ketiga etnis tersebuta sebagai etnis asli Deliserdang yang telah dipelajari di sekolah dan kemudian hasil dari pembelajaran tersebut ditampilkan dalam kegiatan pagelaran gelar pentas seni dan panen karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini.
Dalam kegiatan ini tidak hanya berbagai macam makanan dan budaya yang ditampilkan akan tetapi juga berbagai seni dan budaya sehingga anak-anak bisa mengenal lebih dekat budaya Melayu, Kado dan Simalungun secara lebih dekat.
“Pentas seni diadakan sebagai sarana pengembangan bakat, minat dan daya cipta siswa sekolah yang digelar di atas panggung, sedangkan panen raya merupakan sebutan untuk menyalurkan program P5 dengan membuka bazar dan melakukan pameran dengan berbagai macam makanan dan minum serta karya-karya dari siswa,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Al Hijrai 2 Deliserdang Darwis, M.Pd yang membuka langsung acara tersebut mengatakan tema pentas seni dan panen raya itu sendiri adalah “Penguatan Budaya Lokal Sebagai Peneguh Multikultualisme,
Pihaknya selaku pengurus yayasan sangat mendukung dan mengapresiasi SD Swasta Islam terpaduu Al Hijrah 2 yang sudah meluangkan waktu dan tenaganya demi membuat acara pada hari ini berjalan lancar dan sukses.
“kegiatan P5 untuk pertama kalinya digelar merupakan implentasi dari kurikulum merdeka yang telah diterapkan pada awal semester ini melalui pembelajaran berbasis projek” ujar Darwis.(h02)
