Rayakan Dies Natalis ke-58, Ukrida Bangun Kolaborasi Unggul dengan Industri dan Pemerintah

  • Bagikan
Rayakan Dies Natalis ke-58, Ukrida Bangun Kolaborasi Unggul dengan Industri dan Pemerintah

JAKARTA (Waspada): Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi unggul dalam memperkuat kolaborasi tiga pilar pembangunan, yaitu akademisi, industri, dan pemerintah melalui rangkaian perayaan Dies Natalis ke-58. Mengangkat tema “Excellence to be a Blessing”. Dalam rangkaian hari jadinya, Ukrida berhasil menyelenggarakan berbagai forum kolaboratif selama sepekan pada 20-24 Januari 2025, sebagai upaya memberikan kebermanfaatan di lintas disiplin keilmuan.

Serangkaian acara akademik, orasi ilmiah, seminar, dan pameran digelar untuk memadukan keunggulan ilmiah yang diselenggarakan sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat. Acara perayaan sekaligus sebagai pembuka rangkaian kegiatan Pekan Dies Natalis ke-58 Ukridadilaksanakan di Auditorium Kampus II Ukrida, Jakarta Barat dengan dihadiri civitas academica, mitra industri, dan perwakilan pemerintah.

Rektor Ukrida, Prof. Dr. Ing. Ir. Herman Parung, M.Eng., IPU, melaporkan berbagai pencapaian institusi, yaitu perolehan akreditasi Unggul dari BAN-PT, pemeringkatan Unggul dari Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), peningkatan sertifikasi dosen Ukrida yang telah diraih sebesar 46 persen, dan peringkat UI GreenMetric yang naik ke posisi 47 nasional.

“Keunggulan ini adalah awal, bukan akhir melainkan awal untuk terus berkontribusi bagi masyarakat,”ujar Herman.

Plt. Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah III, Tri Munanto, turut mengapresiasi langkah Ukrida dalam berbagai prestasi di gelaran Dies Natalis tahun ini.

“Prestasi ini dapat menjadi pijakan untuk go internasional. Kolaborasi dengan industri dan respons terhadap tantangan global seperti kesehatan dan teknologi adalah kunci,” ungkapnya.

Dies Natalis ke-58 Ukrida dibuka dengan orasi ilmiah oleh Prof. Dr. dr. Tonny Loho, DMM, Sp.PK(K), Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Ukrida yang menjawab kekhawatiran masyarakat saat ini mengenai HMPV (Human Metapneumovirus).

Prof Tonny memaparkan tinjauan pustaka HMPV serta data infeksi HMPV di sebuah rumah sakit di Jakarta. HMPV merupakan virus saluran pernapasan yang umumnya menginfeksi anak usia di bawah 5 (lima) tahun dan lansia dengan imunitas menurun. HMPV dapat menyebabkan komplikasi pneumonia. Ia juga menyebutkan virus tersebut tidak berpotensi menjadi pandemi berikutnya karena bukan virus yang memiliki sifat seperti Covid-19 yang sangat mudah menular lewat udara dan berpotensi menyebabkan komplikasi berat seperti badai sitokin dan memiliki angka kematian yang tinggi.

Selain itu, Ukrida juga memperkenalkan UVITA (Ukrida Virtual Avatar), asisten virtual berbasis AI (artificial intelligence) yang dirancang untuk memudahkan akses informasi akademik. Sejalan dengan inovasi tersebut, Ukrida juga membagikan peta rencana strategis ke depan, yaitu mencakup peningkatan kualitas dosen, akreditasi internasional, serta penguatan riset di bidang kesehatan, keberlanjutan, dan digitalisasi.

Komitmen Ukrida terhadap inovasi dan pengembangan ini kemudian diimplementasikan melalui serangkaian forum kolaboratif lintas disiplin yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor.

Masih dalam rangkaian Dies Natalis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyelenggarakan Seminar Nasional Economic Outlook 2025 dengan menghadirkan tokoh seperti Dr. Tauhid Ahmad (INDEF) dan Armand Hartono (Wakil Presiden Direktur BCA). Dalam seminar ini, Tauhid memperingatkan ketergantungan ekonomi Indonesia pada kondisi global.

“Sebanyak 20 perswn PDB kita dipengaruhi ekonomi dunia. Sektor pengolahan dan pertanian perlu tumbuh di atas 5 persen untuk tekan pengangguran,” kata Tauhid.

Ia juga menekankan adaptasi teknologi inovasi dan pembelajaran berkelanjutan merupakan kunci bertahan di tengah ketidakpastian kepada ratusan mahasiswa dan pelaku usaha yang hadir.

Dr. Kilala Tilaar (Martha Tilaar Group) berbagi strategi pemberdayaan UMKM dengan kolaborasinya bersama Prof. Dr. Ir. Bernard Tirtomoeljono Widjaja, M.M., CSCA., CRA., CRP yang juga merupakan guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Ukrida.

“Saya memiliki misi untuk mengembangkan UKM yang dibantu oleh beliau, yaitu agar setiap UKM yang masuk ke dalam program kami dapat mencapai satu juta dolar setahun. Dengan skala produksi yang lebih besar, kita dapat meningkatkan efisiensi dan memberikan kepuasan yang lebih baik bagi semua pihak,” ujar Kilala.

Usai membahas proyeksi ekonomi dan strategi 2025, kehadiran Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI, Prof. Anwar Sanusi, Ph.D., di Seminar Nasional bertema “Mencetak Tenaga Kerja Berkompeten untuk Industri 5.0” yang diselenggarakan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) juga mengurai tantangan dan peluang pengembangan sumber daya manusia di era transformasi digital.

Dalam seminar ini, Prof. Anwar memaparkan persoalan mismatch kompetensi lulusan, “Saat ini mayoritas angkatan kerja masih didominasi oleh lulusan SMP ke bawah, dan banyak yang bekerja di sektor informal. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah mismatch atau ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan dan kebutuhan industri.”

Selain itu, Tri Munanto dari LLDIKTI Wilayah III menekankan pentingnya kolaborasi kampus-industri. Menururnya, magang dan program praktik menjadi kunci meningkatkan relevansi kurikulum.

Sementara itu, Oki Widjaja, Direktur Utama PT Galva Technologies dan Ketua Umum Pengurus Yayasan BPTK Krida Wacana menambahkan, industri membutuhkan karyawan yang berpikir kritis dan berkomitmen pada lifelong learning.

Seminar ini juga diramaikan dengan pameran inovasi mahasiswa FTIK, termasuk robotik dan solusi IoT (internet of things) untuk efisiensi industri.

Di sisi lain, Fakultas Psikologi (FPsi) mengangkat isu cyberpsychology melalui Talkshow “Beyond The Screen”. Dalam acara ini, Dr. Yasinta Astin Sokang, psikolog klinis sekaligus Dosen Ukrida mengingatkan pentingnya keseimbangan “Teknologi bisa mengikis kesehatan mental jika kita kehilangan batas antara dunia maya dan nyata.”

Vincent Suryawidjaja, dosen cyberpsychology Ukrida menambahkan, AI mengubah cara berpikir.

“kita harus kritis dalam menyaring informasi,” katanya.

Acara juga dimeriahkan dengan pameran penelitian mahasiswa, peluncuran buku “Bunga Rampai Fakultas Psikologi” serta konseling gratis oleh Pusat Layanan Psikologi UKRIDA yang diperuntukkan bagi masyarakat.

Sementara FPSI mengupas fenomena psikologis di era digital, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISH) mengambil pendekatan berbeda dengan menghadirkan Linguafest 2025 dengan tema “Voices of Change”. FISH mengajak generasi muda mengekspresikan suara perubahan melalui gelar wicara (talk show), kompetisi Bahasa Inggris, dan pameran hasil karya mahasiswa.

Dalam acara ini, Jovial da Lopez, Chief Creative Officer Narasi TV sekaligus content creator mendorong generasi muda keluar dari zona nyaman, ia menyampaikan terkait perubahan berarti melepaskan kebiasaan buruk yang sudah terlalu biasa kita lakukan.

Selanjutnya, Reed Piercey dari Kedubes AS menekankan peran aktif pemuda dalam menciptakan perubahan yang bermakna dan terukur. Ia juga menekankan pentingnya keikutsertaan generasi muda sebagai relawan sosial dan terlibat dalam isu-isu lokal.

FISH juga menyelenggarakan kompetisi pidato dan puisi yang melibatkan 47 sekolah di Jakarta dan sekitarnya. Sementara itu, pameran Graphic Memoir karya mahasiswa juga menyoroti narasi kesehatan mental dan keberlanjutan.

Masih dalam rangkaian perayaan pekan Dies Natalis ke ke-58, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) juga turut menggelar Open House bertema “Current Trends in Anti-Aging Strategies”. Dalam sesi ini, Dr. Riza Arief Putranto, ahli biologi molekuler, menjelaskan homeostasis sel sebagai kunci umur panjang.

“Penuaan adalah hasil dari kesehatan seluler. Pola makan seimbang dan manajemen stres adalah kunci,” ujar Riza.

Dr. Maya Surjadjaja, pakar anti-aging, menekankan pendekatan preventif kepada para peserta yang hadir. Ia menyampaikan bahwa penuaan tidak bisa dihentikan, tapi bisa diperlambat dengan deteksi dini dan gaya hidup sehat. Peserta seminar antusias mengikuti demo teknologi deteksi penuaan kulit dan sesi tanya yang jawab interaktif.

Sebagai wujud apresiasi terhadap dedikasi dan prestasi civitas academica, Ukrida menganugerahkan sejumlah penghargaan dalam rangkaian Dies Natalis ke-58.

dr. Marina Astrid Rumawas menerima penghargaan Satya Karya atas pengabdiannya selama lebih dari 25 tahun berkarya. Sementara itu, Indra Karnadi, Ph.D. dari Program Studi Teknik Elektro dinobatkan sebagai Juara 1 Dosen Berprestasi. Penghargaan juga diberikan kepada tenaga kependidikan yang menunjukkan kinerja unggul, di antaranya Erik Yunanto, Wawan Iskandar, Yuni Tyas Tutik, dan Ivan Suhendra.

Ukrida juga memberikan apresiasi kepada lima sekolah mitra yang telah berkontribusi besar dalam mendukung perkembangan Ukrida, yaitu SMA Kristen Kalam Kudus 3, SMA Vianney, SMK Yadika 1 Jakarta, SMA Negeri 17 Jakarta, dan SMA Kristen 3 BPK Penabur Jakarta.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Rayakan Dies Natalis ke-58, Ukrida Bangun Kolaborasi Unggul dengan Industri dan Pemerintah

Rayakan Dies Natalis ke-58, Ukrida Bangun Kolaborasi Unggul dengan Industri dan Pemerintah

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *