Puluhan Dosen FSRD IKJ Gelar Pameran di Taman Ismail Marzuki

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Puluhan karya para dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSDR IKJ) terpampang di ruang pameran Galeri S. Sudjojono, Gedung Panjang, Taman Ismail Marzuki, DKI Jakarta, 10-30 September. Mulai dari lukisan, instalasi, interior, aneka hasil kriya hingga patung dan topeng, memanjakan mata pengunjung.

Mengambil tema 1 x 1 Limited, Limitless, pameran luring pertama setelah pandemi covid-19 ini menjadi sarat dengan ekspresi dari 44 dosen IKJ yang ikut serta dalam pameran.

“Pameran para dosen IKJ ini menjadi ajang pembuktian bahwa para dosen tidak hanya bisa mengajar namun juga mampu membuat karya seni terbaik kepada mahasiswa dan masyarakat,” kata Rektor IKJ, Indah Tjahjawulan dalam acara pembukaan pameran, Jumat (9/9/2022).

Pameran bagi para dosen ini setiap tahun diadakan. Namun ketika pandemi Covid-19 terjadi maka pameran pun dilaksanakan secara daring.

“Kini, pameran kembali digelar luring sehingga karya seni rupa para dosen bisa dilihat oleh mahasiswa dan masyarakat luas,” tambah Indah.

Ditambahkan Rektor IKJ, pameran ini adalah sebagai bentuk pembuktian terhadap publik akan proses kerja seni rupa yang dijalankan. Publik akan tahu dosen bisa terus berproses kerja seni di tengah kerja rutinnya dalam mendidik mahasiswa.

“Namun mahasiswa juga bisa melihat kalau dosennya itu juga berkarya, tidak hanya cuma mengajar. Karya dosennya juga diakui dengan mendapat sertifikat dan dilaporkan sebagai kinerja dosen,” katanya.

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain IKJ Anindyo Widito yang akrab disapa Dito menambahkan, pameran dosen seperti menjadi semacam ‘medan laga’ bagi para dosen IKJ. Melalui pameran ini publik pun bisa menilai bagaimana kualitas dosen di FSRD IKJ, bahwa di tengah kesibukan sebagai pengajar di kampus, mereka pun masih bisa menghasilkan suatu karya seni yang baik.

“Jadi ini kegiatan berani mati kami. Bahwa dosen berani berpameran, ditonton oleh mahasiswa dan masyarakat. Mau jelek dan bagus, biar mahasiswa dan masyarakat yang menilai,” kata Dito.

Dito berharap pameran tahunan ini akan memberikan semangat baru bagi para dosen untuk terus berkarya. Selain itu dia juga berharap, para mahasiswa juga akan terpacu untuk menciptakan karya terbaik setelah melihat kreatifitas dari para dosennya.

Tema pameran kali 1×1 Limited, Limitless adalah gambaran sebuah konsep sederhana yang diharapkan dapat dikembangkan oleh masing-masing peserta pamer menjadi sebuah karya seni yang baik.

Pada pameran karya pengajar kali ini dipilih satu kata kunci untuk berkarya yaitu 1 x 1 (Satu Kali Satu). Dimaksud dengan 1 x 1, ialah dimensi karya yang ditentukan sebagai titik tolak berkarya dalam bidang 1 x 1 meter.

Dalam dimensi yang telah dibatasi tersebut diharapkan menjadi ajang kreatif bagi para perupanya. Bagaimana mensiasati “ruang “ yang terukur, terbatas menjadi arena yang tak terbatas.

Tujuan dari pengunaan judul pameran 1 x 1 adalah sebagai pedoman bagi perupa untuk menafsirkan kembali perjalan pribadinya ketika menjelajahi ruang yang dibatasi ukuran dan kemudian divisualkan kembali dalam karya yang telah dibatasi ukurannya. Limited, Limitless.

Kurator Hilman Syafriadi mengatakan, karya yang dipamerkan ini telah melewati seleksi yang bertahap. Dia pun mengaku hasil karya para pengajar ini sangat memuaskan.

“Para pengajar sangat mempunyai kualitas dalam berkarya,” pungkasnya.(J02)

Editor: Dian W
  • Bagikan