Perkuat Moderasi Beragama, Balitbang Diklat Kemenag Gandeng Forum Rektor

  • Bagikan
Perkuat Moderasi Beragama, Balitbang Diklat Kemenag Gandeng Forum Rektor

JAKARTA (Waspada): Dalam upaya penguatan moderasi beragama di Indonesia terutama di lingkungan perguruan tinggi, Balitbang Diklat Kementerian Agama melakukan upaya strategis dengan menjalin kolaborasi bersama Forum Rektor Indonesia.

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk meningkatkan penguatan moderasi di lingkungan perguruan tinggi. Acara penandatanganan MoU berlangsung dalam seminar dan lokakarya yang dihadiri oleh berbagai pimpinan perguruan tinggi, yang terdiri dari 55 PTN, 55 PTKN, 18 PTS, 13 politeknik, 8 institut, 8 vokasi, dan 9 LLDikti.

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Suyitno dalam keterangannya mengatakan bahwa kolaborasi ini didasarkan pada semangat moderasi beragama yang akan menjadi penting jika pimpinan perguruan tingginya sama-sama punya persepsi yang sama.

“Kita berkepentingan mengawal moderasi beragama sebagai bagian penting dari program pendidikan tinggi,” ujar Suyitno di Jakarta, Rabu malam (17/7/2024).

Menurutnya, kampus adalah tempat yang paling strategis yang di dalamnya memiliki banyak guru besar yang bisa mengkaji moderasi beragama lintas kampus dari berbagai perspektifnya.

“Dengan perspektif ilmu sosiologi, teologi, antropologi, dan semua bidang ilmu bisa saling bersapa,” ucapnya.

Suyitno mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi untuk bergerak bersama melakukan penguatan moderasi beragama, sekurang-kurangnya di tiga fungsi yang disebut pada Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Terkait kegiatan Seminar dan Lokakarya Penguatan Moderasi Beragama Bersama Perguruan Tinggi yang digelar 17-19 Juli 2024 di Jakarta, Suyitno mengatakan tujuannya adalah membangun bukan hanya budaya akademik tetapi juga budaya moderat.

“Kampus adalah lingkungan yang tepat untuk membangun budaya moderat, budaya inklusif, budaya toleransi, dan budaya ekualitas. Oleh karena itu, semiloka ini mengangkat tema ‘Membangun Ekosistem Moderasi Beragama’,” ungkap Suyitno.

“Semangat moderasi beragama akan menjadi penting, jika pimpinan perguruan tinggi memiliki persepsi yang sama untuk mengawal moderasi beragama (MB) sebagai bagian penting dari program pendidikan tinggi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Suyitno menegaskan, Indonesia yang saat ini terbangun dalam kondisi inklusif, setara, dan toleran bukan datang tiba-tiba. Tetapi merupakan hasil dari sebuah proses panjang yang dirintis oleh founding fathers berdasarkan cita-cita untuk menjadikan Indonesia damai.

“Para pendiri bangsa memiliki cita-cita ‘Indonesia for all’, tidak memandang suku, agama, dan latar belakang budaya. Inilah semangat moderasi beragama yang kita kawal bersama,” tuturnya.

Dengan lahirnya Perpres No. 58 Tahun 2023, semakin meneguhkan bahwa moderasi beragama menjadi tugas dan fungsi lintas kementerian/lembaga, bukan hanya milik Kemenag.

“Moderasi beragama menjadi tugas bersama, yang fondasinya dibangun dari lembaga pendidikan, terutama pendidikan tinggi,” ujar Suyitno.

“Semiloka hari ini menjadi ajang bersapa antar kampus di bawah Kemenag, kampus di bawah Kemendikbud, termasuk kampus di bawah kedinasan K/L. Hal ini menegaskan moderasi beragama menjadi tugas yang harus dikawal bersama secara sinergis dan kolaboratif,” tuturnya.

Terakhir, Suyitno mengajak seluruh yang hadir untuk bergerak bersama melaksanakan penguatan moderasi beragama pada tiga fungsi perguruan tinggi.

“Mari kita bangun fondasi MB pada tri dharma perguruan tinggi, yakni pada fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” pungkasnya.(J02)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *