Mahasiswa Baru Atma Jaya Dapat Beasiswa Rp30 Miliar

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya memberikan beasiswa senilai Rp30 miliar kepada calon mahasiswa baru lulusan tahun 2021 maupun 2022 yang akan studi S-1. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari kepedulian kampus bagi pembangunan dunia pendidikan nasional.

“Pemberian beasiswa ini adalah wujud nyata kepedulian Unika Atma Jaya kepada calon mahasiswa yang memiliki kemampuan intelektual yang baik, namun kurang mampu secara finansial. Dunia pendidikan tidak boleh kehilangan generasi muda yang cerdas, justru sebagai upaya mencetak generasi muda handal dan berkarakter Indonesia,” kata Rektor Unika Atma Jaya Dr. Agustinus Prasetyantoko dalam sambutannya pada acara penyerahan bantuan beasiswa di kampus I Unika Atma Jaya, Semanggi, Jakarta, Selasa (10/5).

Kesempatan memperoleh beasiswa ini dibuka bagi program beasiswa yang disediakan Unika Atma Jaya disepanjang tahun 2022 yakni melalaui sejumlah program beasiswa mulai dari Atma Peduli, Atma Peduli Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK), Kartu Indonesia Pintar – Kuliah (KIP-K), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Beasiswa Adaro, serta Beasiswa Timor Leste bagi siswa siswi SMA/SMK dari Timor Leste.

A. Prasetyantoko mengemukakan, beasiswa bagi calon mahasiswa tersebut juga merupakan upaya kampus untuk memberikan akses pemerataan pendidikan bagi generasi muda Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi guna menguasai dunia keilmuan bagi kemajuan peradaban bangsa.
Kepedulian Atma Jaya sejalan dengan semangat Bapak Pendidikan Nasional kita, Ki Hadjar Dewantara yang bercita-cita untuk kemajuan pendidikan nasional, sekaligus bagian dari serangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis Unika Atma Jaya ke-62 yang jatuh pada 1 Juni 2022.

Tahun lalu, Atma Jaya menggeleontorkan Rp15 miliar untuk pemberian beasiswa secara nasional. Dalam tiga tahun terakhir, Atma Jaya juga telah memberikan beasiswa berupa gratis SPP hingga biaya kuliah selama 4 tahun untuk semua program studi di Fakultas Pendidikan dan Bahasa.

Perluasan pendidikan yang dilakukan pemerintah perlu didukung secara maksimal. Hal itu sejalan dengan cita-cita pendiri Atma Jaya yakni Frans Seda sebagai founding father Unika Atma Jaya yang mengatakan
bahwa ‘Orang boleh tidak kuliah di Atma Jaya karena tidak mampu secara intelektual, tapi orang tidak boleh tidak kuliah di Atma Jaya karena tidak mampu secara finansial’.

“Melalui kemajuan teknologi dan perkembangannya menjadi salah satu fokus perhatian Unika Atma Jaya dengan membentuk kemampuan dosen dan mahasiswa yang mampu memanfaatkan ruang digital. Diharapkan melalui beasiswa yang ditawarkan oleh Unika Atma Jaya dapat terus sejalan dengan visi misi pendiri, berkontribusi penuh pada dunia pendidikan ‘Untuk Tuhan dan Tanah Air’,” tutup Prasetyantoko.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), terdapat sekitar 1,9 juta siswa dari 3,7 juta lulusan setingkat SMA, SMK dan Madrasah Al-aliyah yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.(J02)

  • Bagikan