JAKARTA (Waspada): Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB sekaligus sebagai bahasa Qur’an yang universal merupakan faktor pemersatu tidak hanya bagi bangsa Arab tetapi juga bangsa-bangsa di dunia.
Hal ini disampaikan ustadz Mohd. Zhairi tokoh senior para pengajar bahasa arab di Indonesia dalam sambutannya pada acara pembukaan Pelatihan Upgrading Skill untuk Guru Bahasa Arab di Indonesia yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) NICE.

Pelatihan ini digagas oleh LPK NICE sebagai bagian dari kontribusi bagi dunia pendidikan dan pesantren di Indonesia dalam rangka memberikan pembelajaran efektif untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan para guru bahasa Arab. Pelatihan diselenggarakan secara hibrida, pelatihan online diadakan tanggal 13 hingga 15 September sedangkan pelatihan offline diadakan di Jakarta selama empat hari pada tanggal 19 hingga 22 September. Para peserta pelatihan merupakan perwakilan sekolah-sekolah dan pesantren di wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat.
Pemateri yang mengampu pelatihan merupakan para pakar bahasa Arab dan pendidikan dari Yordania dan Mesir. Mereka adalah Dr. Naji Al-Qbailat yang merupakan pakar artificial intelligence (AI) untuk pendidikan sekaligus pengajar bahasa arab untuk para diplomat non-arab. Selain itu adalah Mohamed Ansary yang merupakan penguji OPI (Oral Proficiency Interview) dari ACTFL (American Council on the Teaching of Foreign Languages).
Materi-materi pelatihan yang diajarkan kepada peserta antara lain pengembangan teknik pengajaran inovatif berstandar ACTFL, penyusunan kurikulum bahasa Arab yang disesuaikan dengan kebutuhan pelajar untuk hasil belajar yang optimal dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk mendukung pembelajaran interaktif.
LPK NICE merupakan lembaga pelatihan kerja yang bergerak di dunia pendidikan dan pemberdayaan masyarakat agar dapat menggapai cita-cita dan penghidupan yang lebih baik.(h02)