Efek Pandemi: Kemampuan Berhitung Siswa Menurun, Membaca Meningkat

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Evaluasi Pendidikan di Sumut masa transisi Pandemic ke Endemic Covid-19 menunjukkan bahwa kemampuan berhitung siswa mengalami penurunan, sedangkan kemampuan membaca meningkat. Selain itu, transparansi penyusunan anggaran oleh kepala sekolah mengalami perubahan peningkatan yang paling signifikan jika dibandingkan dengan indikator lainnya.

Hasil survey ini dirilis Tanoto Foundation Sumatera Utara pada acara Pertemuan Pemangku Kepentingan Pendidikan Program Pintar, yang dihadiri oleh LPMP Sumut, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan Bappedda Kabupaten Batubara, Karo, Asahan dan Kota Pematangsiantar, di Hotel Swissbelinn Medan, Rabu (23/3).

Pada pertemuan ini terlihat hasil survey di Sumatera utara secara keseluruhan kepada guru kelas awal menunjukkan praktik baik dalam mengajar bahasa Indonesia mengalami perubahan yang paling tinggi, dibandingkan guru IPA. Untuk jenjang SD/MI, indikator tersebut mengalami kenaikan 8% dari baseline ke midline, namun berbeda di jenjang SMP/MTs, justru mengalami penurunan dari 33% menjadi 21%.

Sementara dari hasil tes siswa SD/Mi dalam kemampuan membaca meningkat signifikan dibandingkan siswa SMP/MTs, seiring dengan tes dalam kemampuan berhitung, siswa SMP/MTs juga mengalami penurunan, hal ini juga terlihat dari hasil survey keterlibatan orangtua dalam meningkatkan pembelajaran menurun dari 25% menjadi 19%.

Head Govrel Program Pintar Tanoto Foundation, Reza Anggara menyebutkan, kerjasama program Pintar yang telah berlangsung sejak 2018, terus menunjukkan peningkatan kualitas Pendidikan di wilayah mitra di seluruh Indonesia.

Reza mengungkapkan, berdasarkan hasil survey implementasi program Pintar, kedepannya akan lebih berfokus pada Peningkatan Kualitas Program, Peningkatan Kapasitas dan Penguatan Kelembagaan dalam perencanaan, pemantauan, penyebarluasan Program PINTAR, dan perencanaan kebijakan pendidikan daerah yang berkelanjutan.

“Kami berharap pemerintah daerah mendapatkan gambaran hasil implementasi program PINTAR di Kab/Kota mitra sehingga tindakan lanjutan dan kebijakan yang tepat dapat diambil untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Kab/Kota dan mendapatkan referensi implementasi Program PINTAR yang sejalan dan mendukung kebijakan, program, dan kurikulum terbaru yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Tinggi,” jelasnya.

Dampak program yang diukur pada survey, dengan indikator Penguatan Pembelajaran yang diikuti oleh Manajemen dan Kepemimpinan, serta hasil tes siswa kemampuan membaca siswa (EGRA) dan kemampuan berhitung siswa (EGMA) untuk kelas awal dan mata pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia.

Sementara itu Yusri Nasution Selaku Koordinator Tanoto Foundation Sumut mengungkapkan, antusiasme daerah mitra dalam implementasi Program PINTAR sudah baik termasuk dalam hal penyebaran praktik baik program PINTAR sangat positif.

“Beberapa daerah sudah melakukan penyebarluasan program serta juga menunjukkan keinginan untuk melakukan pelatihan berbasis digital melalui program LMS/E-PINTAR yang ditunjukkan melalui diskusi pada saat pelaksanaan District Stakeholder Meeting bersama Dinas Pendidikan, Bappeda maupun Kementrian Agama yang dirancang melalui berbagai sumber anggaran,” ungkap Yusri.

“Program PINTAR yang mengimpelementasikan pembelajaran aktif dengan konsep MIKIR sejalan dan mendukung program-program yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Tinggi,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, Drs. H. Supriyanto, M.Pd ditemui disela-sela pertemuan mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Lembaga Philanthropy Tanoto Foundation yang bersedia membantu Pemerintah Daerah dengan segala keterbatasan yang ada dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, melalui Program Pintar.

“Anggaran Pendidikan yang dimiliki oleh pemerintah daerah sangat terbatas, dan masih berfokus pada peningkatan akses infrastruktur, dengan adanya program seperti ini kami terus berharap dapat berkelanjutan, dan kita sendiri melihat guru-guru, kepala sekolah dan pengawas kita yang telah tersentuh program ini perubahannya jauh lebih baik, tentu kami terus mendorong agar hal baik ini dapat disebarkan keseluruh sekolah SD dan SMP di Kab. Asahan,” ungkap Supriyanto.

Bahkan, pihaknya telah menjadwalkan akhir bulan ini akan melaksanakan unjuk karya praktek baik Pendidikan hasil program Pintar, dimana dari acara tersebut diharapkan dapat memicu keinginan para pendidik di Kab. Asahan.

“Di samping itu penyebaran program Pintar ke semua sekolah juga akan dilaksanakan melalui pelatihan, mengaktifkan kembali pertemuan guru KKG, MGMP, kepala sekolah dengan K3S maupun pengawas, sehingga terjadi pertukaran informasi yang meningkatkan pengetahuan dan menghasilkan pendidik yang berkualitas,” tutupnya. (m31)

  • Bagikan