BATUBARA (Waspada): UPT SD Negeri 30 Pasar Lapan, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara terus memberikan warna baru dalam pembelajaran kepada para peserta didiknya. Kali ini, siswa diajarkan mewarnai menggunakan bahan alam seperti dedaunan, bunga dan sebagainya atau biasa disebut dengan ‘Ecoprint’.
Biasanya peserta didik hanya menggunakan pensil warna atau pensil cat dalam mewarnai suatu gambar. Misalnya menggambar daun, maka peserta didik mewarnainya dengan pensil cat berwarna hijau dan gambar-gambar lainnya.
Namun kali ini, salah seorang guru kelas di UPT SDN 30 Pasar Lapan, Hotma Wulansari Sitohang berkolaborasi dan mengajak guru-guru lainnya untuk melakukan kreativitas bersama siswa membuat pewarna untuk gambar menggunakan bahan dari dedaunan.
“Pembelajaran praktik baik ini bertujuan untuk memberikan warna baru dalam pembelajaran dan menumbuhkan serta meningkatkan kreativitas peserta didik dalam mewarnai menggunakan bahan alam seperti dedaunan dan bunga yang disebut dengan ‘ecoprint’. Kegiatan ini juga membangun kolaborasi antar guru untuk belajar bersama. Merekapun dengan senang hati karena kegiatan ini memang baru pertama kali dilakukan di sekolah,” ujar Hotma Wulansari Sitohang yang merupakan Fasilitator Daerah Komunikasi (Fasdakom) Tanoto Foundation, kemarin.
Seperti biasanya, sehari sebelum pelaksanaan kegiatan peserta didik diminta untuk membawa bahan praktik antara lain daun singkong dan perlengkapan lainnya seperti palu, plastik, kain putih.
“Sebelum kegiatan dimulai kami melakukan doa bersama dan dilanjut dengan ice breaking ‘kepala diurut, kelapa diparut’. Ice breaking kali ini membuat gelak tawa peserta didik. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok,” ujarnya.
Masing-masing kelompok didampingi guru, kemudian meletakkan daung singkong di atas kain putih yang diletakkan di atas meja, sesuai dengan ruas-ruas daunnya agar hasilnya rapi sesuai bentuk aslinya dan yang terakhir dilapis plastik bening agar bentuk daun terlihat dengan jelas. Kemudian dipukul dengan palu hingga getah daun tersebut menempel dan membentuk daun pada kain.
Para peserta didik terlihat begitu antusias mengikuti kegiatan itu dan mengundang pertanyaan serta ide di benak para peserta didik yang ingin mencoba menggunakan bahan alami lainnya seperti bunga kertas yang ada di sekitar sekolah.
“Bu, kalau pakai daun itu boleh?” Tanya Nizam salah satu peserta dari Kelompok Semangka sembari menunjuk daun bunga kertas yang ada di depan kelas. Ide tersebut juga diikuti kelompok lain yang berinisiatif mengambil bunga kertas untuk dijadikan motif dalam ecoprint.
Setelah selesai masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya. Beberapa orang memegang kain dan anggota lainnya menyampaikan hasil dengan terlebih dahulu guru menanyakan perasaan mereka selama pembelajaran. Terlihat motif daun warna hijau dan bunga warna pink pada kain.
“Kami senang dan hasilnya bagus dengan tambahan warna bunga tadi buk,” ucap murid dari kelompok apel.
Kegiatan pembelajaran ini mengandung unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi) yang dikembangkan Tanoto Foundation. Para peserta didik diajak terlibat langsung dalam pembelajaran dan saling berinteraksi dan komunikasi dengan peserta didik lainnya maupun guru, serta merefleksikan apa yang telah dikerjakan.
Pada kesempatan itu, salah seorang guru kelas II, Nurlinda Sari, S.Pd turut memberikan penguatan materi pada pembelajaran tersebut. “Daun yang mengandung banyak getah lebih cepat nempel ketimbang daun singkong,” ucapnya.
Kepala UPT SD Negeri 30 Pasar Lapan, Sugiatik, S.Pd.SD juga menyambut baik kreativitas pembelajaran yang dilakukan para guru beserta anak didiknya yang membuat ecoprint. “Bisalah ini nanti untuk pameran, biar lebih kreatif buatnya di totebag,” saran Kepala UPT SDN 30.
Saran dan usulan Kepala Sekolah pun disambut para guru dengan kesepakan bersama wali murid untuk membeli totebag masing-masing berwarna putih yang kemudian menjadi tugas peserta didik di rumah untuk melakukan ecoprint. Setelah selesai maka hasil ecoprint mereka dibawa kesekolah saat Gelar Karya.
“Sebagai guru sudah sepatutnya kita selalu mengupgrade diri dengan cara mengikuti webinar, bimtek, membaca buku, aktif di komunitas dan sebagainya, sehingga kita bisa mengikuti perkembangan zaman dan turut mensukseskan merdeka belajar. Karena dengan hati yang gembira maka akan tersampaikanlah materi pembelajaran dengan mudah, ecoprint-lah salah satunya,” pungkasnya. (m31)