Scroll Untuk Membaca

Pendidikan

Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

PENGGUNAAN teknologi informasi melalui jaringan internet di kalangan remaja menjadi hal yang sangat krusial dan perlu perhatian lebih saat ini.

Menurut data dari Kominfo sebesar 30 juta atau sekitar 80% responden baik anak-anak maupun remaja adalah pengguna internet dan saluran komunikasi melalui media digital menjadi pilihan utama bagi mereka (Kominfo, 2020).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

IKLAN

Data tersebut menunjukkan bahwa minat anak-anak dan remaja terhadap pemanfaatan jaringan internet untukberbagai aktifitas daring cukup tinggi.Penggunaan media digital termasuk media sosial, sudah menjadi bagian dalam kehidupan remaja saat ini.

Sebesar 130 juta atau 48% dari total populasi remaja menggunakan media sosial mobile / gadget (Jannah, 2020). Di masa pandemi covid-19, penggunaan media sosial meningkat, banyak pengguna memanfaatkan media sosial sebagai media alternatif untuk pemenuhan kebutuhan informasi (Rohmah, 2020).

Pengunaan media sosial selain memberikan dampak yang positif seperti mudahnya dalam mencari informasi, menjalin komunikasi, mengembangkan bakat minat, berbagi pemikiran dan mencari hiburan, juga memiliki dampak negatif bagi remaja.

Adapun dampak negatif tersebut dapat berupa penyalah gunaan dalam pencarian informasi dan kecanduan media sosial yang berakibat pada kondisi psikologis remaja atau beresikoterkena penyakit mental. Media sosial juga dapat memengaruhi pandangan diri remaja (self image) dan hubungan interpersonal melalui perbandingan sosial dan interaksi negatif, termasuk cyberbullying.

Selain itu, konten media sosial sering kali melibatkan normalisasi dan bahkan berpotensi memicutindakan menyakiti diri sendiri dan bunuh diri di kalangan remaja (Jaoudedkk., 2020). Dengandemikian diperlukan kesadaran diri dan kebijakan sosial terkait kepedulian terhadap remaja dalam bijak bermedia sosial mudahnya dalam mencari informasi, menjalin komunikasi, mengembangkan bakat minat, berbagi pemikiran dan mencari hiburan, juga memiliki dampak negatif bagi remaja.

Adapun dampak negatif tersebut dapat berupa penyalahgunaan dalam pencarian informasi dan kecanduan media sosial yangberakibat pada kondisi psikologis remaja atau beresiko terkena penyakit mental.

Media sosial jugadapat memengaruhi pandangan diri remaja (self image) dan hubungan interpersonal melalui perbandingan sosial dan interaksi negatif, termasuk cyberbullying. Selain itu, konten media sosial sering kali melibatkan normalisasi dan bahkan berpotensi memicu tindakan menyakiti diri sendiri danbunuh diri di kalangan remaja (Jaoude dkk., 2020). Dengan demikian diperlukan kesadaran diri dan kebijakan sosial terkait kepedulian terhadap remaja dalam bijak bermedia sosial.

Selanjutnya terkait dampak psikologis penggunaan media sosial bagi remaja di masa pandemi covid- 19 berkaitan dengan masalah kesehatan mental. Kesehatan mental juga merupakan kondisi di manaseseorang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat

bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan sosialnya (MediaCentre WHO, 2018). Sehat secara mental berpengaruh terhadap bagaimana cara kita berpikir, merasa,

dan bertindak. Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, dari masa kanak-kanakdanremaja hingga dewasa (Department of Health & Human Services, 2020). Dengan demikiandapat

disimpulkan bahwa kesehatan mental berkaitan cara seseorang dalam merespon masalah psikologisdan sosial secara positif. Beberapa penelitian terkait penggunaan media sosial dan kesehatan mental diantaranya Penelitian Zhao & Zhou, menunjukkan penggunaan media sosial yang lebih tinggi dikaitkan dengan kesehatanmental yang lebih buruk.

Lebih banyak paparan berita bencana melalui media sosial dikaitkan dengandepresi yang lebih besar bagi peserta dengan tingkat stresor bencana yang tinggi (tetapi tidak rendah). Selain itu, analisis jalur menunjukkan pengaruh negatif memediasi hubungan penggunaan mediasosial dan kesehatan mental (Zhao & Zhou, 2020).

Selanjutnya penelitian dari Koh & Liew melalui media sosial twitter diperoleh data bahwa pengguna twitter sering mengunggah ulasan tentang masalah kesehatan mental dan kesepian (loneliness) selama pandemi covid-19 (Koh &Liew, 2020).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selama masa pandemi permasalahan kesehatan mental menjadi sebuah topik yang sering menjadi sorotan di media sosial. Secara umum diluar masa pandemi covid-19, penggunaan media sosial memang berdampak langsung terhadap masalah kesehatan mental.

Beberapa penelitian terkait antara lain, penelitian O’reillydkkyang meneliti remaja usia 11 sampai 18 tahun, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa remaja menganggap media sosial sebagai ancaman bagi kesejahteraan mental dengan tiga tema yangdapat diidentifikasi yakni penggunaan media sosial diyakini dapat menyebabkan gangguan suasana hati dan kecemasan, kemudian media sosial dipandang sebagai platform untuk cyberbullying, dan selanjutnya penggunaan media sosial sering membuat kecanduan(O’Reilly et al., 2018).

Dengan demikian ada keterkaitan antara penggunaan media sosial dengan kesehatan mental remaja. Beberapa masalah kesehatan mental yang berkaitan dengan penggunaan media sosial antara lainstres, kecemasan, depresi, kesepian (Bashir & Bhat, 2017).

Penelitian lain terkait depresi berdasarkan gender dilakukan oleh Kelly dkk. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dangejala depresi lebih besar pada perempuan dibandingkan anak laki-laki. Penggunaan media sosial yang lebih besar terkait dengan pelecehan online, kurang tidur, harga diri rendah, dan citra tubuhyangburuk, hal ini menunjukkan skor gejala depresi yang lebih tinggi. (Kelly, Zilanawala, Booker, &Sacker,2018).

Masalah gender terkait penggunaan media sosial berkaitan pula dengan kesejahteraan, seperti penelitian Booker dkk., yang menunjukkan temuan bahwa ada korelasi yang signifikan antara interaksi di media sosial dan intersepsi kesejahteraan, kemudian antara interaksi media sosial dan penurunan kesejahteraan di antara perempuan.

Selain itu, interaksi media sosial yang lebih tinggi padausia 10 tahun dikaitkan dengan penurunan kesejahteraan pada perempuan tetapi tidak untuk laki-laki (Booker, Kelly, & Sacker, 2018). Dari penelitian- penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwadampak penggunaan media sosial berbeda antara perempuan dan laki-laki.

Dampak penggunaan media sosial selain terkait dengan kesehatan mental juga berkaitan dengankesejahteraan (wellbeing) khususnya kesejahteraan sosial (social wellbeing). Kesejahteraan sosial itusendiri merupakan kondisi dimana seseorang memiliki hubungan yang baik dengan oranglain, memiliki stabilitas sosial dan kedamaian (Cicognani,2014).

Kesejahteraan sosial perlu dibangunmengingat setiap orang adalah makhluk sosial yang saling bergantung satu sama lain, mengandalkanorang lain untuk memperoleh kesejahteraan, dan mendapat hubungan timbal balik yangsalingmenguntungkan

Beberapa penelitian terkait diantaranya, penelitian Beyens, dkk., yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan media sosial dan kesejahteraan afektif di antara remaja, sebanyak44%tidak merasa lebih baik atau lebih buruk setelah penggunaan media sosial pasif, 46%merasa lebih baik, dan 10% merasa lebih buruk (Beyens, Pouwels, van Driel, Keijsers, & Valkenburg, 2020), sehingga ada sedikit dampak negatif terkait kesejahteraan dari penggunaan media sosial.

Selanjutnya penelitian Weinsten yang dilakukan pada remaja, hasil menunjukkan bahwa pengalaman dalam bermedia sosial yang mempengaruhi individu terkait dengan empat dimensi fungsional yakni, pertama interaksi relasional yang berkontribusi pada kedekatan atau pemutusan hubungan, keduaekspresi diri dapat memfasilitasi penegasan bersama dengan perhatian tentang penilaian oranglain, ketiga eksplorasi karena minat memberikan inspirasi ataupun kesulitan, keempat browsingdapat mengarah pada hiburan dan kebosanan, serta kekaguman dan kecemburuan (Weinstein, 2018). Dengan demikian, dampak dari penggunaan media sosial tergantung dari motivasi penggunaannya tersebut.

Selanjutnya penelitian yang menjelaskan tentang keterkaitan antara penggunaan media sosial dan kesejahteraan sosial (social wellbeing) dilakukan oleh Habibulloh, hasilnya menunjukkan bahwa media sosial yang informatif dan dikelola dengan baik dapat digunakan sebagai penyampaiankomunikasi, informasi dan edukasi oleh Kementrian Sosial RI (Habibulloh, 2013).

Oleh karenaitu, penggunaan media sosial yang bijak sangat disarankan. Selama masa pandemi covid-19, penggunaan teknologi digital yang berbasis internet meningkat pesat. Survey terhadap remaja sekitar 16 tahun keatas sebesar 87% mereka meningkatkan penggunaan alat digital selama pandemi covid-19.

Beberapa aplikasi yang paling populer digunakan antara lain mediasosial, alat pendidikan online, belanja online dan pertemuan virtual (Sebayang, 2020). Dengan demikian media sosial menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak peningkatan dalam penggunaannya.

Beberapa aplikasi yang paling populer digunakan antara lain media sosial, alat pendidikan online, belanja online dan pertemuanvirtual (Sebayang, 2020). Dengan demikian media sosial menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak peningkatan dalam penggunaannya.

Dari paparan data di atas peneliti banyak menemukan dampak dari penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental, namun peneliti belum menemukan secara spesifik penelitian terkait pengaruh penggunaan media sosial terhadap kesejahteraan sosial, oleh karena itu peneliti bertujuan untuk mencari pengaruh secara simultan antara penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan sosial disaat pandemi covid-19.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait dampak penggunaan media sosial dimasa pandemi sehingga nantinya diharapkan masyarakat dapat berkontribusi dalam menguangi resiko yang muncul terutama dari dampak negatif yang ditimbulkan. *Penulis Dr. Usiono, M.A & Muhammad Syuri

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE