JAKARTA (Waspada):Hubungan antara musik, kecerdasan otak dan kesehatan, dikupas tuntas dalam kuliah umum bertajuk ‘Music and Brain: How Does Music Influence The Brain And Health?’ yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkolaborasi dengan Tsinghua University dan Tsinghua Southeast Asia Center, Minggu (12/1/2025). Direktur Laboratorium Otak dan Kecerdasan Tsinghua Prof. Xiaoqin Wang, dihadirkan sebagai narasumber untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan komunitas akademik mengenai hubungan antara musik, otak, dan kesehatan.
Dalam pidato sambutan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyampaikan bahwa musik merupakan satu hal yang disukai masyarakat umum.
“Musik membutuhkan proses otak, dan berdasarkan penelitian, musik memiliki pengaruh pada proses otak dan kesehatan.
Stella Christie menjelaskan bahwa kegiatan kuliah umum ini merupakan upaya Kemdiktisaintek memberikan akses informasi kemajuan sains dan teknologi kepada masyarakat dan komunitas akademik.
“Kegiatan diseminasi sains ini selaras dengan visi Bapak Presiden yaitu memberikan akses sains dan teknologi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Melalui acara ini kita jadi mengetahui bagaimana otak bekerja saat kita memainkan atau mendengarkan musik,” ujar Stella.
Lebih lanjut Stella Christie menjelaskan bahwa kegiatan kuliah umum ini merupakan suatu perwujudan implementasi dua Asta Cita yaitu Asta Cita keempat dan kedelapan. Asta Cita keempat berfokus pada pembangunan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan untuk Asta Cita kedelapan berfokus pada pembangunan budaya. Dengan menjadikan ilmu pengetahuan dan budaya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, diharapkan Indonesia dapat tumbuh menjadi bangsa yang kuat yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan budaya.
“Kegiatan hari ini merupakan sinergi antara Asta Cita keempat dan Asta Cita kedelapan. Sains dan budaya merupakan sesuatu yang universal. Dengan acara ini diharapkan dapat menyatukan ilmu pengetahuan dan budaya sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Dengan menyadari hal itu, diharapkan kita dapat tumbuh sebagai bangsa yang kuat berbasis pada budaya dan ilmu pengetahuan,” jelas Stella.
Sementara itu Xiaoqin Wang menjelaskan bagaimana cara kerja perangkat FNIRS (Functional Near-Infrared Spectroscopy). Alat ini merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengukur aktivitas otak. Alat ini bekerja menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau jamak disebut Artificial Intelligent System.
“Artificial Intelligent System sebenarnya bukan sepenuhnya sebuah kecerdasan, tapi merupakan sebuah sistem komputer yang cukup canggih yang membuat kita mampu menggunakan semua pengetahuan yang ada”, jelas Xiaoqin Wang.
Lebih lanjut Xiaoqin Wang menjelaskan bahwa dalam pendekatan untuk memahami tentang kecerdasan biological dapat dilakukan melalui pembelajaran tentang musik. Dia juga membagikan pengetahuan tentang bagaimana sebenarnya otak kita bekerja. Dia mengasumsikan musik ibarat sebuah pesan yang menyentuh jiwa kita.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahanan hubungan sains dan teknologi di Indonesia dengan bidang kesenian khusunya musik dan bidang neurologi, juga meningkatkan pemahaman publik mengenai manfaat musik terhadap otak dan Kesehatan.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.