Beri Pidato Kunci, Ini Pesan Mendikbudristek Nadiem di Semiloka Penguatan Moderasi Beragama Bersama Perguruan Tinggi

  • Bagikan
Beri Pidato Kunci, Ini Pesan Mendikbudristek Nadiem di Semiloka Penguatan Moderasi Beragama Bersama Perguruan Tinggi

JAKARTA (Waspada): Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyambut baik hadirnya Perpres Nomor 58 Tahun 2023 dan Permenag Nomor 3 Tahun 2024. Regulasi tersebut semakin mendukung upaya menciptakan sistem pendidikan dan masyarakat yang toleran dan inklusif.

“Saya yakin bahwa peraturan hukum ini semakin mendukung upaya kita dalam menciptakan sistem pendidikan dan masyarakat yang toleran dan inklusif,” ujar Nadiem dalam video pidato kuncinya pada kegiatan Seminar dan Lokakarya (semiloka) Penguatan Moderasi Beragama Bersama Perguruan Tinggi di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Semiloka bertujuan memperkuat semangat toleransi dan inklusivitas di kalangan akademisi ini diselenggarakan oleh Badan Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama (Balitbang Diklat Kemenag), pada 17-19 Juli 2024 di Jakarta.

Nadiem mengingatkan kepada semua pihak bahwa gotong royong dengan seluruh pihak akan terus menjadi kunci utama dalam keberhasilan peraturan tersebut. Semua pihak memiliki tanggung jawab bersama untuk melanjutkan pemikiran dan cita-cita mulia para pendiri bangsa.

“Bhinneka Tunggal Ika adalah langkah dan laku hidup Indonesia sebagai bangsa multikultural,” ungkapnya.

Nadiem lantas mengajak semua pihak terkait agar terus menguatkan toleransi dan moderasi dalam beragama dan berbudaya serta melanjutkan gerakan Merdeka Belajar. Selain itu, Nadiem juga menyoroti pentingnya program Kampus Merdeka yang memberikan mahasiswa Indonesia kesempatan lebih luas untuk belajar di luar kampus.

“Program seperti pertukaran pelajar dalam dan luar negeri, Kampus Mengajar, dan KKN Tematik memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat yang memiliki latar belakang budaya berbeda,” imbuhnya.

Interaksi lintas budaya ini sangat penting untuk membentuk perspektif yang terbuka dan sikap moderat terhadap perbedaan dan keragaman. Upaya ini diharapkan bisa terus menguatkan toleransi dan moderasi dalam beragama dan berbudaya.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno menegaskan pentingnya membangun budaya moderat di lingkungan kampus. “Kampus adalah lingkungan yang paling strategis untuk membangun, bukan hanya budaya akademik, tetapi juga budaya moderat,” ujarnya saat memberikan laporan pada kegiatan tersebut.

Berangkat dari kesadaran tersebut, Badan Litbang dan Diklat Kemenang berupaya membangun sinergi moderasi beragama lintas kementerian/lembaga (K/L), khususnya yang memiliki perguruan tinggi. Semiloka dihadiri 55 PTN, 55 PTKN, 18 PTS, 13 Politeknik, 8 Institut, 8 Vokasi, dan 9 LLDikti.

Hal itu juga diperkuat dengan lahirnya Perpres No. 58 Tahun 2023 yang semakin meneguhkan bahwa MB menjadi tugas dan fungsi lintas K/L, bukan hanya milik Kemenag.

“Semiloka mengusung tema ‘Membangun Ekosistem Moderasi Beragama’, tujuannya menjadi ajang saling menyapa antar kampus di bawah Kemenag, kampus di bawah Kemendikbud, termasuk kampus di bawah kedinasan K/L,” katanya.(J02)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *