Berbagi Praktik Baik Hasilkan Panen Karya Media Pembelajaran

  • Bagikan
Tiga guru kreatif dari Batubara yang merupakan Fasda Tanoto Foundation Tim Guru BISA, yakni Juni Hariyanto (tengah), Siti Najaliyah (kiri) dan Lili Gusni (kanan) pose bersama di sela kegiatan 'Panen Karya' media pembelajaran, baru-baru ini.
Tiga guru kreatif dari Batubara yang merupakan Fasda Tanoto Foundation Tim Guru BISA, yakni Juni Hariyanto (tengah), Siti Najaliyah (kiri) dan Lili Gusni (kanan) pose bersama di sela kegiatan 'Panen Karya' media pembelajaran, baru-baru ini.

BATUBARA (Waspada): Inisiatif saling berbagi dan menyebarluaskan praktik-praktik baik dalam pengajaran dan pembelajaran yang dilakukan tiga orang guru di Kabupaten Batubara mendorong guru-guru lebih kreatif dan inovatif serta mampu menghasilkan puluhan media pembelajaran dalam menunjang peningkatan kualitas pendidikan.

Ketiga orang guru tersebut merupakan Fasilitator Daerah (Fasda) Tanoto Foundation yang tergabung dalam Tim Guru BISA. Mereka adalah Juni Hariyanto, Kepala Sekolah di SD Negeri 03 Perkebunan Ciparepare, Kecamatan Seisuka, kemudian Siti Najaliyah, guru SD Negeri 29, Sukaraja, Kecamatan Air Putih, dan Lili Gusni, guru di UPT SDN 28 Indrapura.

Ketiganya telah mengimbaskan praktik-praktik baik dalam pengajaran dan pembelajaran kepada 50 orang guru yang ada di Batubara melalui pelatihan dan pendampingan hingga menghasilkan karya berupa media pembelajaran berbasis literasi dan numerasi.

Para fasilitator guru ini telah menunjukkan kualitas, komitmen, dan menjadi pendorong utama untuk pembelajaran yang berkualitas sehingga sangat penting untuk terus meningkatkan kapasitas mereka sehingga mereka dapat menyebarluaskan praktik-praktik yang baik dalam pengajaran dan pembelajaran serta berkontribusi kepada komunitas mereka.

Hal ini telah dibuktikan dengan digelarnya kegiatan “Panen Karya Pengembangan Media Berbasis Sumber Daya Lingkungan untuk Memfasilitasi Pembelajaran Berorientasi pada Penguatan Numerasi di Sekolah Dasar” di Aula Rumah Dinas Bupati Batubara, baru-baru ini.

Juni Hariyanto menjelaskan, Tim Guru BISA ini terbentuk di tahun 2018 terdiri dari tiga orang guru di satu sekolah. Kata BISA di sini sebenarnya singkatan dari B itu Berkarakter, I adalah Inovatif, S adalah Selektif dan A itu adalah Aktif.

“Jadi itu semacam slogan kami guru bisa. Alhamdulillah Tim Guru BISA sampai dengan 2024 ini setiap tahunnya masih bisa terus berbagi praktik baik kepada khususnya guru-guru di Kabupaten Batubara,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, tim Guru BISA sendiri juga sudah mengikuti kegiatan-kegiatan baik itu kegiatan yang sifatnya lomba, maupun yang sifatnya pelatihan.

“Nah untuk kegiatan lomba sendiri kita Tim Guru BISA juga mengantarkan Kabupaten Batubara ini di tingkat nasional dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2022,” ujarnya sembari mengatakan Tim Guru BISA bergabung di Tanoto Foundation sejak tahun 2018 sampai dengan saat ini.

Pada tahun ini, Tim Guru BISA berhasil menyelesaikan proyek mengimbaskan praktik baik pembelajaran kepada 50 orang guru di Kabupaten Batubara.

“Proyek yang kami lakukan adalah proyek kedua kami setelah lolos melalui seleksi Fasda Perubahan. Tahun lalu di Fasda Perubahan 1.0 kita bermain media berbasis lingkungan tapi penekanannya adalah di literasi. Sedangkan proyek kita yang kedua di Fasda Perubahan 2.0, kita masih fokusnya di media. Media yang sederhana berbasis lingkungan, tapi fokusnya adalah numerasi,” ujarnya.

Lili Gusni menambahkan, kebutuhan di Kabupaten Batubara, khususnya untuk guru, memang sangat dibutuhkan itu media pembelajaran. Dan kebetulan, Tim Guru BISA memang background-nya adalah bermain di media.

“Untuk projek Fasda Perubahan 2.0 ini, kita ada 13 sekolah dari 2 kecamatan yang kita libatkan, yakni Kec. Sei Suka ada lima sekolah, Kecamatan Lautador ada delapan sekolah. Dari 13 sekolah itu ada 50 guru yang kita bagi 2 termin, 2 mewakili dari guru kelas rendah, 2 mewakili dari guru kelas tinggi,” ujarnya.

Dari 2 guru kelas rendah (kelas 1 dan 2) dan 2 guru kelas tinggi (kelas 5 dan 6) dari masing-masing sekolah, setelah proyek ini selesai, mereka nanti akan membuat rencana tindak lanjut dan akan didiseminasikan di sekolah masing-masing dan diimbaskan kepada semua guru yang ada di sekolahnya masing-masing.

“Ini juga menjadi surprise bagi kami, karena 50 guru yang kita dampingi mulai dari proses pelatihan sampai dengan proses pendampingan di bulan Oktober, satu guru mampu menghasilkan satu media. Makanya kita bilang proyek ini sangat luar biasa dan kita buat judulnya Panen Karya,” ujarnya.

Kemudian, sambung Siti Najaliyah, ada beberapa dari media di sekolah ini yang kemarin terpilih dan tampil di acara Kemendikbud. Ada tiga media dari UPT, SDN 13 Lautador. Satu lagi ada media dari Fasper 1.0, itu terpilih juga.

“Jadi kita merasa sangat-sangat bersyukur dengan Tanoto Foundation ini. Karena memang karya-karyanya itu walaupun sederhana, tetapi sangat-sangat sesuai dengan sasarannya. Baik itu melibatkan siswanya maupun gurunya juga,” ujarnya.

Juni Hariyanto menyebutkan, tantangan kedepan agar kedepannya lebih menggali lagi bagaimana numerasinya itu dikembangkan.

“Karena kan memang program ini untuk pertama kalinya di Kabupaten Batubara tentang numerasi. Dan tidak hanya program pertama di Batubara, ini adalah program pertama di Sumatera Utara. Bawasannya media pembelajaran fokusnya ke numerasi,” ujarnya.

“Makanya tantangan kita saat ini, adalah anggapan kebanyakan guru bawasannya numerasi itu ya matematika. Untuk menggeser anggapan tersebut, guru-guru kita perlu memahami bawasannya numerasi itu bukan hanya matematika, nah ini perlu waktu,” pungkasnya. (m31)



Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Berbagi Praktik Baik Hasilkan Panen Karya Media Pembelajaran

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *