MEDAN (Waspada): Akademisi USU terdiri atas dosen dan mahasiswa bersama tokoh masyarakat, pengusaha dan pemerintahan desa di Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang melakukan pencanangan tanda dimulainya pengembangan kebun kelapa sawit rakyat menjadi sistem agroforestry berbasis kelapa sawit.
Pencanangan dilakukan pada Rabu/16September 2024 yang lalu pada Kebun Kelapa Sawit Rakyat di Dusun Tanduk Benua Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang (kawasan hulu dari DAS Belawan).
Prof. Dr. Abdul Rauf, Guru Besar USU, yang juga bertindak sebagai Wakil Ketua Forum DAS Provinsi Sumatera Utara menyatakan, program ini sangat penting dan memberi manfaat luar biasa nantinya. Prof. Rauf menjelasksn bahws Sistem Agroforestry dimaksudkan sebagai pengelolaan lahan yang mengkombinasikan usaha budidaya tanaman/komoditi pertanian (agro) dengan tanaman/komoditi kehutanan (forestry) guna pelestarian lingkungan di satu sisi dan tetap dapat memperoleh nilai ekonomi (hasil pertanian) dari lahan tersebut di sisi lain.

Dalam hal ini kebun sawit yang sudah berusia 20 tahunan ini, sebelum masa produksinya berakhir/menurun (umumnya di umur lebih dari 25 tahun) akan sangat baik dilakukan penanaman pohon hutan, buah-buahan dan pohon industri lainnya, seperti aren, kemiri, dan lainnya, sehingga sebelum produksi sawit menurun drastis, pohon lainnya, termasuk petai, jengkol, macadamia nut, dan lainnta sudah bisa memberikan hasil/berproduksi.
Penggabungan pemeliharaan seperti ini jelas akan berdampak positif pula terhadap pelestarian lingkungan karena kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan air hujan meningkat yang pada gilirannya dapat memitigasi banjir di sungai Belawan, pungkas Prof. Rauf.
Pada kesempatan yang sama Sumbul Sembiring sebagai tokoh masyarakat sekaligus pengelola lahan kebun kelapa sawit ini menginformasikan bahwa kebun-kelapa sawit seluas lebih dari 50 hektar ini semula milik beberapa warga yang kami beli karena produktifitasnya sudah mulai menurun dan tidak ekonomis kalau hanya 2-3 hektar saja.
Itulah sebabnya, kami, kata pak Sumbul, berkeinginan menjadikan kebun kelapa sawit di bagian hulu sungai Belawan ini diubah menjadi kebun buah atau kebun pepohonan selain kelapa sawit. Syukur-syukur kalau kemudian bisa menjadi lokasi wisata dengan konsep ekowisata atau agroekowisata karena posisinya yang dekat dengan hulu sungai Belawan yang segar dan jenih.
Hadir pada pencanangan ini Drs. M. Isa Bangun, sekretaris Forum DAS Belawan, Kepala Desa Sawit Rejo dan Suka Makmur Kec. Kutalimbaru, tokoh masyarakat, dan para pekebun kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kutalimbaru. (rel)