MEDAN (Waspada): Akademisi USU terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian USU, Forum DAS Belawan dan PT Alam Jaya Pancurbatu, Deli Serdang pada Sabtu, 5 Oktober 2024 melakukan pencanangan tanda dimulainya reklamasi lahan bekas tambang galian C di kawasan Pancur Lau Timah Desa Sukarende Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.
Lokasi seluas sekira 36 hektar yang semula merupakan kawasan tambang galian C dan telah diambil alih oleh PT Alam Jaya dari para penambang sebelumnya, diupayakan untuk direklamasi menjadi kawasan agroekowisata dengan konsep agroforestry menggunakan pohon mahoni, aren, alpukad dan sengon.
Reklamasi diyakini dapat berhasil dengan penerapan agroteknologi yang sesuai. Agroteknologi dimaksud berupa sistem tanam big hole atau hole in hole dengan asupan pupuk kandang dan atau kompos yang memadai yaitu minimal 25 kg per lubang.

“Lubang besar berukuran minimal 75×75 cm tersebut diisi juga dengan tanah subur (tanah hitam lapisan atas yang didatangkan dari tempat lain), selain diberi kompos/pupuk kandang sebelum bibit ditanamkan,” ujar Prof. Dr. Abdul Rauf dalam arahannya sebelum penanaman dilakukan.
Perawatan selanjutnya dengan membersihkan piringan tanaman dan diberi lagi pupuk/kandang setiap 3 atau 6 bulan sekali dengan dosis 10-15 kg/pohon.
Sumbul Sembiring sebagai Pengusaha PT Alam Jaya sekaligus Tokoh Masyarakat di wilayah itu menuturkan bahwa lahan bekas tambang galian C ini kami ambil alih, kami tebus dari penambang galian C sebelumnya yang tidak melakukan penambangan lagi (diterlantarkan) karena bahan tambangnya sudah habis.
“Padahal di bagian hulu lahan ini ada mata air yang sangat jenih (alasan disebut Pancur Lau Timah) dan debit yang cukup besar. Dengan adanya gagasan ini kami sangat berterimakasih kepada akademisi USU, yang berkenan memberi bimbingan dan arahan kepada kami untuk keberhasilan reklamasi ini. Kebetulan pupuk kandang cukup banyak tersedia karena kami juga memiliki ternak kerbau dan sapi mencapai 150 ekor,” Sumbul Sembiring.
Camat Kutalimbaru, Avro Wibowo, S.STP dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada USU maupun PT Alam Jaya yang berupaya mereklamasi lahan bekas tambang galian C di Pancur Lau Timah ini.
Seperti diketahui, kawasan ini merupakan hulu (mata air) dari Sungai Tuntungan yang merupakan anak sungai dari Sungai Belawan. Dengan lestarinya kawasan ini maka dapat mengurangi luapan banjir di bagian hilir terutama di Kota Medan bagian barat dan Deli Serdang bagian utara.
Kegiatan reklamasi ini didukung oleh BPDAS Wampu Sei Ular dengan bantuan bibit Mahoni sebanyak 5000 batang dan diikuti oleh 150 mahasiswa Fakultas Pertanian USU yang sekaligus melakukan paktikum mata kuliah Konservasi Tanah dan Air.
Hadir juga sejumlah tokoh masyarakat diantaranya Sekretaris Forum DAS Belawan, Drs. M. Isa Bangun, Kepala Desa Sukarende, Kepala Desa Sawit Rejo Kec. Kutalimbaru dan Tokoh Pemuda di Kec. Kutalimbaru. (rel)