MEDAN (Waspada): Mengisi kegiatan pembelajaran selama di bulan Ramadhan sebanyak 170 siswa SMA Istiqlal Delitua mengikuti kegiatan Pesantan Kilat Ramadhan (PKR).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dari Kami-Sabtu (13-15/4) tersebut ditutup dengan pelaksanaan buka puasa Bersama di hari ketiga.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Jumain S.Pd mengatakan, kegiatan pesantren kilat di gelar dalam rangka membina mental dan spritual siswanya ini menghadirkan para pemateri guru agama Islam dari Perguruan Istiqlal Delitua yaitu Drs H. Muhtar Efendi Barus, Kepala Sekolah SMA Istiqlal Drs H. Enda Tarigan, Immanuddin Tarigan, SPd, M.Pd, Suddam Husein S.Pdi, dan pembimbing pelaksanaan shalat dhuha dan shalat tasbih dr Khairul Awar.
Sedangkan materi yang disampaikan adalah tentang bagaimana berbakti kepada ayah dan ibu, pengaruh kemajuan teknologi terhadap perkembangan iman bagi siswa kemudian pengaruh puasa bagi Kesehatan. “Dalam pelaksanaan kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut di mana di hari pertama para siswa melaksanakan sosialisasi praktek shalat sunah dhuha, hari kedua praktek shalat tasbih, pada hari ketiga dilaksanakan evaluasi di mana para siswa sendiri yang melaksanakan kegiatan shalat sunnah dhuha dan tasbih tersebut,” ujarnya.
Sementara Kepala SMA Istiqlal Delitua dalam materinya menyampaikan menyangkut masalah hakekat puasa di mana puasa itu sendiri memiliki tingkatan-tingkatan yaitu ada puasa awam yang dilaksanakan orang-orang awam, ada puasa khusus ini lebih ditingkatkan lagi yang dikerjakan oleh orang-orang muslim dan ada puasa khusus dari yang khusus di mana semua dari tubuh kita ikut berpuasa, mata, pendengaran, penglihatan bahkan fisik ikut berpuasa dan jika kita isa melaksanakan puasa seperti ini maka sampailah kita pada puncak dari taqwa tersebut.
Enda Tarigan mengatakan bahwa kegiatan PKR siswa SMA Istiqlal ini bertujaun untuk meningkatkan wawasan keagamaan dan prakteknya khususnya dalam melaksanakan praktek ibadah sehingga diharapkan para siswa dapat istiqomah dalam beribadah.
“Selanjutnya bagaiman menyentuh kalbu agar hati anak-anak merasakan bagaimana hidup orang susah, bagaimana hatinya terpelihara untuk tidak melakukan hal-hal yang negatif seperti dalam berbicara, bertingkah laku, bergaul dan sebagainya, sehingga setelah kegiatan ini ada nanti perubahan dalam hidup mereka kearah yang lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu Aliq Nurjanah dan Berkah Laksmana dua orang siswa peserta PKR SMA Istiqlal mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini karena banyak hal yang dipelajari dari kegiatan ini seperti praktek shalat dhuha, dan tasbih, membaca Alquran dan tilawah, mendengarkan ceramah agama.
“Hal ini sangat menambah wawasan keagamaan kami dimana sebelumnya kami belum mengenal shalat sunah tasbih dan dari sini kami tau bagaimana shalat tasbih dan tata cara pelaksanaannya , semoga dengan kegiatan ini dapat menabah ilmu dan meningkatkan ibadah kami ke depannya” ungkapnya.(h02)