Tiada Hari Tanpa Air Bersih Tirtanadi

  • Bagikan
MENARA Perumda Tirtanadi. Waspada/Partono Budy
MENARA Perumda Tirtanadi. Waspada/Partono Budy

DAMBAAN air bersih kini terus menggelayut di benak masyarakat, khususnya para pelanggan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi. Karena, air bersih jadi kebutuhan utama yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Inilah yang terus menerus diupayakan perusahaan yang dibangun oleh Pemerintahan Kolonial Belanda pada tanggal 8 September 1905, dengan air bersih yang melekat di namanya, yakni SNV Waterleiding Maatschappij Ajer Beresih.

Berdasarkan caatatan sejarah yang dihimpun, dengan menara megah yang menjadi salah satu ikon yang terletak di jantung Kota Medan, sumber air bersih pertama kali diperoleh dari sumber utama mata air Rumah Sumbul di Sibolangit, dengan kapasitas 3000 m3/hari.

Air tersebut ditransmisikan ke Reservoir Menara yang memiliki kapasitas sekitar 1.200 m3 yang terletak di Jl. Kapitan (sekarang kantor Pusat Perumda Tirtanadi Sumut).

Reservoir ini memiliki ketinggian 42 m dari permukaan tanah. Reservoir ini dibuat dari besi berdiameter 14 m. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Pemerintah Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini semula berama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi berdasarkan Perda Sumatera Utara No 11 tahun 1979, tentang status perusahaan, hingga akhirnya menjadi Perumda Tirtanadi sesuai Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor : 2 Tahun 2022 tanggal 11 Desember 2022 tentang Pendirian dan Perubahan Bentuk Hukum Perusahaan Umum Daerah Tirtanadi.

Perjalanan panjang perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang kini sudah melayani selama 119 tahun dan, yang jadi dambaan masyarakat itu, secara proaktif dan gesit melakukan berbagai pembangunan dan pembenahan, dengan fokus utama memperkuat aspek layanan demi menargetkan 18 ribu pelanggan baru pada tahun 2024, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan, yang sudah mencapai 526 ribuan orang berdasarkan catatan tahun 2023.

Melalui berbagai pembangunan pengolahan air bersih, Tirtanadi makin serius menjemput impian masyarakat pelanggan, dengan sasaran mengoptimalkan layanan reguler yang sudah diterapkan, salah satunya misalnya terkait pemasangan sambungan air anyar.

Hal itu dimungkinkan karena perusahaan telah membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang), dengan cakupan airnya diperkirakan berkapasitas debit 1.100 liter per detik itu.

SPAM yang telah secara diresmikan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat 25 Agustus 2023 di Jalan Sibayak, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, mampu memenuhi kebutuhan 88.000 rumah tangga di Mebidang, atau sekitar 440.000 jiwa.

Kebutuhan air bersih untuk Mebidang sekitar 11.000 liter/detik, namun selama ini baru hanya terpenuhi sekitar 7.440 liter/detik. Dengan diresmikannya SPAM baru di Binjai tersebut, maka kebutuhan air yang sudah terpenuhi menjadi 8.540 liter/detik, sehingga defisit air bersih pun semakin berkurang, menjadi sekitar 2.460 liter/detik.

Cakupan air bersih ini juga diperkuat dengan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di sejumlah titik di Kota Medan, dan beberapa lainnya di kabupaten/kota, plus berbagai prestasi telah melengkapi potensi Perumda Tirtanadi, bukan hanya melayani masyarakat, tetapi mengantisipasi kemungkinan defisit dan masalah air di daerah ini.

Berangkat dari upaya maksimal yang sudah dilakukan Perumda Tirtanadi bersama jajarannya dan mitra-mitranya, bersinergis dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, perusahaan bermotokan Mengalir Melengkapi Hari, tentu harapan masyarakat akan pentingnya air bersih akan terwujud, karena air bersih merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Sehingga air yang diperoleh masyarakat berupa air minum telah melalui proses pengolahan atau tahapan proses pengolahan memenuhi syarat kesehatan yang baik, sebelum digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Dari capaian kinerja itu, kita tidak dapat mengingkari kesan akan persoalan yang terus terjadi sesuai dinamikanya di tengah-tengah masyarakat, mulai dari air keruh, kotor, berbau hingga pengenaan tarif yang tidak sesuai jumlah pemakaian air.

Kemudian, pipa bocor akibat sudah berusia tua, gangguan distribusi air hingga air macet yang dialami masyarakat pelanggaran Tirtanadi. Belum lama persepsi masyarakat yang masih memandang Tirtanadi secara sebelah mata terkait penyesuaian tarif air, hingga secara keseluruhan ini menjadi tantangan yang harus dihadapi, sekaligus pemacu semangat bagi, mulai jajaran direksi, dan karyawan untuk bekerja lebih optimal.

Jika kita mengacu pada moto Mengalir Melengkapi Hari, Perumda Tirtanadi sesungguhnya dapat memetakan persoalan yang dihadapi masyarakat, dengan prioritas utama adalah bagaimana output dari penyelesaian adalah merealisasikan air bersih sebagai kebutuhan utama.

Bahwa air menjadi sumber daya bagi manusia untuk menunjang kesejahteraan, dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan dasar manusia, kesehatan, mata pencaharian dan pembangunan ekonomi, serta mendukung ketahanan pangan dan energi dan mempertahankan integritas lingkungan.

Di lain pihak, Tirtanadi harus juga terus menerus mencari terobosan dan gebrakan bahwa air adalah sumber daya yang terbatas namun permintaannya terus meningkat.

Artinya, terobosan baru setiap hari harus dicari, dengan konsep menejemen mengutamakan kebutuhan rumah tangga, disusul kebutuhan lainnya yang mendukung pembangunan, khususnya distribusi air ke kantor pemerintahan dan jajarannya.

Selain itu, penggunaan teknologi canggih menjadi sandaran utama, karena untuk membantu penyediaan air bersih kepada masyarakat, baik yang berada di wilayah perkotaan maupun di daerah pedesaan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup yang kelak akan kita wariskan kepada generasi yang akan datang.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Tirtanadi, karena akses air minum dan sanitasi aman menjadi prioritas nasional saat ini.

Ketersediaan air bersih merupakan permasalahan serius yang memengaruhi jutaan penduduk, termasuk di Sumut, karena air adalah sumber kehidupan yang tak ternilai harganya.

Permasalahan yang terjadi berkaitan dengan sumber air, lingkungan, kearifan lokal masyarakat kerap datang silih berganti, hingga terkadang sulit diwujudkan penyelesaian prioritas utama, di samping faktor sumber daya manusia dan anggaran.

Namun tantangan serius ini harus diurai oleh Tirtanadi sehingga diharapkan dapat dicari solusi yang holistik. Kita umpamakan penyelesaian di hulu dan hilir.

Problem penyediaan air itu dari hulu, misalnya, terpetakan seperti apa, dan penanggulangannya seperti apa. Kalau air bersih yang ada di Brastagi yang berada di hulu, kemudian dipersoalkan, konsep penanggulangan secara holistik seperti apa, mengingat air sumbernya di hulu.

Beberapa waktu lalu, sejumlah warga warga Desa Gongsol, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, mengeluh karena tidak ada air bersih. Nah, apakah dengan penyediaan tangki bersih oleh Tirtanadi dapat menyelesaikan tuntas persoalan air di sana? Kiranya tidak.

Ke depan, satu persoalan di hulu, hendaknya tuntas hingga ke hilir, yakni masyarakat selaku pengguna air bersih, sehingga tidak berulang-ulang dan mengganggu kinerja Tirtanadi.

Begitu juga permasalahan yang harus dihadapi Tirtanadi ke depan. Tuntas di hulu, mengalir bersih di hilir, begitu kira-kira perumpaannya.

Di usianya yang ke 119, rasanya ini boleh dikatakan sudah sangat matang dalam konsep menjabarkan dan mengimplementasikan, sehingga diperoleh penyelesaian tuntas.

Kita tentu saja berharap selain peningkatan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus disiapkan, Tirtanadi sudah harus menyodorkan gagasan-gagasan brilian sebanding dengan usianya.

Dan dengan moto Mengalir Melengkapi Hari, ini sebuah tantangan yang sangat berat, namun harus diakui, ikhtiar menggapai Tiada Hari Tanpa Air Bersih Tirtanadi, harus terus menerus ditanamkan secara hayati dan tulus serta bersih, agar gerak maju itu kita ibaratkan sebening air bersih. Maju Terus, Semoga! (Penulis wartawan Waspada, tulisan ini diikutsertakan dalam lomba karya tulis Perumda Tirtanadi)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tiada Hari Tanpa Air Bersih Tirtanadi

Tiada Hari Tanpa Air Bersih Tirtanadi

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *