Skill Berbahasa dan Berkomunikasi

  • Bagikan

Sabriandi Erdian M.Hum. (Cand. Dr) & Arianda Tanjung S.Ikom., M. Kom.I

SETIAP manusia yang dilahirkan di muka bumi ini memiliki potensi dan kompetensi
secara alamiah. Selanjutnya potensi tersebut dikembangkan melalui adab, pendidikan keluarga, dan pendidikan lingkungan sekitarnya baik formal maupun nonformal.
Secara lahiriah manusia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk lain, yakni
kemampuan dalam berbahasa dan berkomunikasi dengan manusia lain baik secara personal
maupun komunal.

Manusia memiliki kelebihan dan kesempurnaan akal-pikiran dan nafsu ini jugalah yang
membuat manusia dapat berinteraksi melalui bahasa untuk mencapai maksud dan tujuan yangtelah ditentukan dengan kesepakatan bersama. Kemampuan berbahasa dan berkomunikasi pada era sebelumnya berbeda dengan era sekarang sangat terlihat jelas dengan adanya digitalisasi dari teknologi yang ditemukan manusia.

Penemuan manusia dalam mengkreatif alat teknologi dengan perangkatnya dalam bentuk
software sangat memberikan kemudahan dalam berinteraksi di media sosial.
Sejak adanya perangkat media sosial dengan berbagai fitur-fitur membuat komunikasi
antarmanusia sangat efektif. Tentu dalam hal ini yang dibutuhkan adalah jaringan internet
dengan sinyal sangat bagus.

Sujonsen, entrepreneurship dan mahasiswa pascasarjana Universitas Sumatera Utara,
menyebutkan bahwa era transformasi digital pada media digital sekarang ini harus
memperhatikan kode etik dalam berkomunikasi. Fenomena yang terjadi dalam berbahasa dan komunikasi pada era sekarang ini harus memperhatikan standar operasinal prosedur (SOP), sehingga penggunaan bahasa dan komunikasi akan menjadi lebih terarah dan terukur sesuai dengan kaidah dalam berbahasa. Secara moral maupun fisik, menurut Midgley (1996), hanya ada satu dunia, dan kita semua memilikinya untuk hidup di dalamnya.

Era transformasi dan media digital sekarang ini, manusia dituntut untuk lebih bijak dan
selektif dalam berbahasa dan berkomunikasi. Hal tersebut jika saja manusia tersebut melanggar atau menyimpang berbahasa di media sosial dalam bentuk hatesSpeech akan dikenakan sanksi sesuai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik No. 11 Tahun 2008 dan selanjutnya diamandemen dengan UU No. 19 Tahun 2016.

Edukasi, workshop, dan hal lain yang berhubungan dengan berbahasa dalam
berkomunikasi harus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan bagi perorangan ataupun secara kelompok. Materi yang disajikan dengan berbagai problematika di masyarakat akan menemukan benang merah yang akan menjadi pelajaran dan pembelajaran. Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban agar mengetahui mana yang baik dan mana buruk, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.

Kemampuan dalam berbahasa dan berkomunikasi dalam kehidupan yang penuh dengan
perubahan nyata yang begitu cepat dengan transformasi digital harus memperhatikan tantangan dan peluang. Menurut Zainal A. Hasibuan (2019) dalam transformasi digital tantangan dan peluang menyebutkan ada delapan teknologi penting dalam transformasi digital yang memiliki hubungan erat dalam kehidupan ini antara lain: artificial intelligence, blockhain, internet of thing (IoT), drone, 3D printing, virtual reality, robotic, dan augmented reality (AR).

Mencermati peluang dan tantangan untuk masyarakat dalam transformasi digital sekarang
ini adalah untuk mempersiapkan perubahan yang nyata dan begitu cepat dalam peralihannya dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut merupakan suatu keterampilan yang disesuaikan dengan kebutuhan manusia yang berlandaskan bahasa sebagai media komunikasi.

Melalui bahasa, maka komunikasi yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok
tidak akan menjadi gagal teknologi (gaptek). Supaya tidak terjadi gagal teknologi dalam
penggunaan alat dan juga berbagai fitur, maka keterampilan dalam mempergunakan bahasa
sangat diutamakan agar terwujudnya smart phone, smart people dan smart idea. Kecerdasan seseorang dalam keterampilan berbahasa dan berkomunikasi diprioritaskan dalam proses belajar.

Belajar tidak memandang usia, status sosial, bahkan pangkat dan jabatan. Dengan adanya
pendidikan yang berbentuk daring, luring dan hybrid, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dant idak berhenti dalam berkarya. Sebab, karya yang dihasilkan manusia tidak akan pernah ada

  • Bagikan