Scroll Untuk Membaca

Opini

Pilkada Medan: Perlawanan Kader Golkar Dan Orang-orang Kiri Versus PDIP

Pilkada Medan: Perlawanan Kader Golkar Dan Orang-orang Kiri Versus PDIP

Oleh: Satria Hadhi Ningtyas

Sejumlah kader Partai Golkar di Medan membuat gerakan pelawanan yang cukup mengejutkan. Mereka menegaskan mendukung dan akan memilih Ahmad Yasyir Ridho Loebis pada pemilihan Wali Kota Medan 27 November 2024 mendatang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pilkada Medan: Perlawanan Kader Golkar Dan Orang-orang Kiri Versus PDIP

IKLAN

Penegasan itu diucapkan langsung puluhan kader perempuan senior Golkar Sumut, di antaranya Mayang Sari. Senior Himpunan Wanita Karya (HWK) itu menyatakan wajib bagi mereka mendukung dan memilih sesama kader Partai Golkar. Yasyir Ridho calon Wakil Wali Kota Medan, merupakan kader tulen Golkar yang berproses dari bawah hingga pernah menjadi Ketua Harian Golkar Sumut.

Hal itu pula yang mendasari keyakinan Doli Sinomba Siregar, politisi senior Golkar sekaligus merupakan paman Bobby Nasution. Doli mengungkap kader dan akar rumput partai berlambang beringin itu akan membuat kejutan lain demi memenangkan Yasyir Ridho Loebis.

“Saya yakin pemilih Golkar di Medan akan memilih Yasyir Ridho,” tegas besan Presiden Jokowi tersebut.

Dinamika yang terjadi di tubuh Golkar itu rupanya sedikit membuat gerah pejabat teras di Golkar Sumut. Bahkan Musa Rajekshah yang saat ini masih menjadi Ketua Golkar Sumut, langsung bereaksi.

Pasca video dukungan Mayang Sari cs ke Yasyir Ridho Loebis viral, tak lama kemudian atau dua hari berselang, Musa Rajekshah memasang poster di akun media sosial Instagram pribadinya.

“Halo anak Medan, ini Rico-Zaki. Udah kenal kelen kan?” tulis Musa di poster yang memajang foto dirinya dengan foto Calon Wali Kota Medan yang diusung Partai Golkar, Rico Waas-Zakiyuddin.

Bukannya mendapat sambutan positif, postingan itu bahkan lebih banyak dikomentari secara negatif oleh netizen. Malah, tidak sedikit komentar yang menjagokan paslon lainnya ketimbang pasangan Rico-Zaki.

Dituduh Mengkhianati NasDem

Polemik di tubuh Golkar rupanya juga disorot pihak luar. Bahkan ada artikel di salah satu media online di Sumut menuliskan ‘Golkar Medan Khianati Surya Paloh’. Diketahui memang Rico Waas merupakan ponakan dari Ketum NasDem Surya Paloh.

Artikel itu mengungkap soal perpecahan di tubuh koalisi parpol yang mengusung Rico-Zaki di Pilkada Medan serta mengulas bagaimana kekecewaan Surya Paloh karena elektabilitas Rico-Zaki tak juga naik meski spanduk dan baliho tersebar di penjuru Kota Medan.

Namun sayang, artikel itu sedikit ngawur karena menilai polemik Golkar justeru menguntungkan pasangan Ridha-Rani. Alasannya, menurut artikel itu, karena pemilih berbasis Islam akan beralih dari Paslon nomor urut 3 yang diusung PKS, Hidayatullah-Yasyir Ridho ke Ridha-Rani.

Jika tak bisa disebut ‘halu’, maka penilaian artikel itu dianggap ngawur karena sama-sama kita ketahui bahwa PKS adalah partai yang solid dan militan di akar rumput yang berbasis Islam. Pada Pilkada Medan 2020 saja, jagoan PKS hanya kalah tipis melawan kekuatan super power Bobby Nasution-Aulia Rachman.

Saat itu, pada Pilkada Medan 2020, kader PKS Salman Alfarisi ‘hanya’ ditempatkan sebagai calon wakil walikota. Namun Pilkada 2024 ini, kader PKS Hidayatullah yang menjadi calon Wali Kota Medan-nya. Tentu semangat dan ghirah PKS akan lebih besar untuk memenangkan Hidayatullah bersama wakilnya, Yasyir Ridho Loebis yang dikenal sebagai ‘si tukang jahit’ oleh para pemain politik di Medan.

Rasa-rasanya, sangat sulit bagi pasangan Ridha Darmajaya-Rani ‘menjajah’ kantong-kantong suara Islam seperti yang ditulis oleh media online tadi. Sementara Ridha Darmajaya sendiri diusung oleh parpol yang selama ini dicap anti Islam.

Tapi yang perlu digarisbawahi, media online yang menulis ini sepertinya adalah media pendukung utama pemberitaan terkait PDI Perjuangan. Jika ditelusuri, banyak memuat berita terkait kegiatan Cagubsu Edy Rahmayadi serta ‘menyerang’ sosok Bobby Nasution. Maka maklum saja bila artikel yang termuat di situ, lebih banyak menyorot kegiatan positif Edy Rahmayadi serta mengkritisi hal-hal yang berkaitan dengan Bobby Nasution.

Diketahui, Edy Rahmayadi adalah Cagubsu 2024 yang diusung PDIP dan Ridha Darmajaya merupakan Calon Wali Kota Medan yang diusung juga oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Partai Prima Dukung Yasyir Ridho

Di tengah hiruk-pikuk Golkar dan klaim basis suara Islam oleh Ridha-Rani tersebut, muncul pemberitaan terkait Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) mendukung Yasyir Ridho Loebis di Pilkada Medan 2024. Meski gagal menjadi peserta Pemilu 2024, namun PRIMA di Kota Medan memiliki akar rumput yang berlawanan dengan PDI Perjuangan.

Makin ke sini, Pilkada Medan terasa makin memanas. Sebab pengurus Partai PRIMA dikenal banyak diisi ‘orang-orang sayap kiri’ yang anti kemapanan. Pengurusnya sebagian besar merupakan orang-orang dari Partai Rakyat Demokratik (PRD) besutan Budiman Sudjatmiko dan Agus Jabo Prioyono. Nama terakhir bahkan didapuk sebagai Ketum PRIMA dan masuk dalam jajaran tokoh yang dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk digadang-gadang sebagai wakil menteri atau kepala badan.

Dukungan PRIMA Kota Medan kepada Hidayatullah-Yasyir Ridho Loebis memang sejatinya karena sosok Yasyir Ridho. Sekretaris PRIMA Medan Reguna Ginting bahkan menilai, Yasyir Ridho akan jadi pembeda di Pilkada Medan kali ini.

“Yasyir Ridho kami kenal lama, orang lapangan yang ngerti akar rumput dengan segala persoalannya. Meski diusung PKS, tapi kami yakin Yasyir Ridho sosok nasionalis yang mampu menjaga kemajemukan di Kota Medan. Dan ini unik karena kami tak pernah sebelumnya bekerjasama dengan PKS,” kata Reguna Ginting.

Dan yang tak kalah penting memang, Partai PRIMA ini dikenal sebagai antitesis dari PDI Perjuangan. Maka di mana ada PDI Perjuangan, di situlah Partai PRIMA berlawanan.

Ini menarik karena Pilkada Medan ‘rasa-rasanya’ hanya menyisakan pertarungan antara paslon nomor urut 2 yang diusung PDIP, Ridha-Rani dengan Paslon nomor urut 3 yang diusung PKS plus Partai PRIMA, Hidayatullah-Yasyir Ridho.

Namun yang banyak mendapat keuntungan berlebih adalah Paslon nomor urut 3, Hidayatullah-Yasyir Ridho Loebis. Sebab pasangan ini dinilai sebagai pasangan yang saling melengkapi. Hidayatullah kuat di kantong suara Islam, Yasyir Ridho mampu mendulang suara di basis kepemudaan dan nasionalis.

Yasyir Ridho Loebis memang dikenal mampu mengeruk suara dari situ karena pengalamannya sebagai tokoh pemuda yang dikenal dekat dengan lintas elemen. Pengalamannya sebagai ‘si tukang jahit’ selama menjadi legislator DPRD Sumut akan membuktikan hal itu.

Sekarang, tinggal bagaimana Yasyir Ridho dan Partai PRIMA bergerak bersamaan menyisir kantong-kantong suara nasionalis dan sayap kiri. Ini pulalah yang nanti bakal membuktikan sejauh mana PRIMA, meski gagal menjadi peserta Pemilu 2024, namun bisa menjadi penentu dan membantu memenangkan Hidayatullah-Yasyir Ridho di Pilkada Medan 2024.

Penulis adalah Alumni Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMSU

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE