Mendiskripsikan Bupati Nikson Nababan Dalam Membangun Tapanuli Utara 9 Tahun Berjalan

  • Bagikan
Mendiskripsikan Bupati Nikson Nababan Dalam Membangun Tapanuli Utara 9 Tahun Berjalan

Oleh : Hotbin Purba, Jurnalis Harian Waspada

Komitmen Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan, MSi untuk membangun Kabupaten Tapanuli Utara dengan merata tidak perlu diragukan lagi. Pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualiatas pertanian serta pembangunan manusia juga terus dilakukan hingga kini.

Hal itu sesuai visinya mewujudkan Kabupaten Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan dan lumbung sumber daya manusia yang berkualitas serta tujuan wisata yang di jabarkan dalam 8 (delapan) point misinya, yaitu meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui perlindungan petani dan lahan pertanian berkelanjutan, pengembangan komoditi dan produk unggulan daerah berbasis pertanian dan sumber daya lokal, meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, meningkatkan kualitas dan daya saing sdm melalui pelatihan tenaga kerja, pemanfaatan iptek dan pengembangan jiwa kewirausahaan,

Selanjutnya meningkatkan destinasi wisata melalui pengembangan kawasan wisata alam dan budaya, rohani dan agrowisata, Meningkatkan kualitas infrastruktur yang terintegrasi dengan mengacu pada penataan ruang/wilayah, perlindungan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup, kemudian meningkatkan kapasitas desa menuju desa mandiri, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan sistem e-government.

Sejak periode pertama kepeminpinanya menjadi Bupati Tapanuli Utara, yaitu pada tahun 2014, Nikson Nababan bersama wakilnya Mauliate Simorangkir pun mulai gencar melaksanakan pembangunan di Kabupaten yang ibukotanya terletak di Kota Tarutung itu. Melalui jargon ‘perubahan’ ia pun menempatkan Kabupaten Tapanuli Utara menjadi fokus perhatian. Komitmen itu terus dilakukannya hingga periode kedua Bupati Tapanuli Utara bersama Wakilnya, Sarlandy Hutabarat,SH dengan berbagai upaya dan program dilakukan guna mendorong percepatan pembangunan di kabupaten julukan Bona Pasogit yang berjumlah penduduk sebanyak 320.542 jiwa tahun 2021 tersebut.

Infrastruktur
Berdasarkan data dari Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Utara menyebutkan hingga Tahun Anggaran 2021, Dinas PUPR Kabupaten Tapanuli Utara telah berhasil membangun jalan sepanjang 1.074,009 km yang meliputi pembangunan jalan hotmix sepanjang 342,265 km, pembukaan jalan dengan gotong-royong memakai alat berat sepanjang 657,54 km, dan pembukaan akses jalan sampai ke desa dan dusun untuk mendukung PLN dalam pelaksanaan Program Listrik Masuk Desa.

Pendidikan
Selain itu, untuk program peningkataan bidang pendidikan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dibawah kepeminpinan Bupati Nikson Nababan juga memberikan insentif kepada tenaga pendidik di sekolah terpencil dan sekolah sangat terpencil. Pemberian insentif ini dilakukan untuk kesejahteraan dan penghargaan, serta untuk meningkatkan kinerja guru sesuai tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.

Pertanian
Nikson Nababan terus melakukan terobosan pembangunan di Kabupaten Tapanuli Utara, tak terkecuali bidang pertanian yang menjadi DNA Kabupaten Tapanuli Utara. Di bidang ini, dari tahun 2014, sejak periode pertama kepeminpinanya sampai tahun 2021, Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara telah berhasil membuka lahan pertanian seluas 5.054 ha melalui program peningkatan produksi hasil pertanian dengan pemberian benih dan bibit unggul kepada masyarakat dan program peningkatan IP 2 (Intensitas Pertanaman Padi Sawah). Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melalui Dinas Pertanian juga telah memberikan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada masyarakat melalui kelompok tani, serta melakukan pengolahan lahan pertanian milik warga secara gratis.

Nikson juga membuat program melakukan pelatihan dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan menumbuh kembangkan kewirausahaan pertanian serta melakukan subsidi harga untuk 3 jenis harga pertanian seperti Cabai Merah, Bawang Merahdan Gabah jika terjadi harga komoditi dibawah nilai usaha tani, serta membuat program pemberian pupuk bersubsidi dengan sistem bayar pasca panen membuat masyarakat menjadi bersemangat bertani karena sudah terbantu dalam permodalan, dalam hal ini pupuk untuk keperluan pertaniannya.

Kabupaten Tapanuli Utara peluang pertaniannya sangatlah mendukung untuk dikembangkan, mulai pengembangan tanaman pangan dan holtikultura. Perkebunan juga sangat baik untuk dikembangkan yang mempunyai potensi yang baik ditinjau dari segi lahan yang tersedia serta iklim yang sesuai dengan komoditi yang akan dikembangkan. Untuk itulah Nikson Nababan membuat program pembukaan jalan usaha tani,pembangunan irigasi air tanah dalam/dangkal, embung dan dam parit, serta melakukan inseminasi ternak kerbau.

Pada umumnya usaha perkebunan di Kabupaten Tapanuli Utara belum terdapat yang diusahakan oleh perusahaan, namun demikian dimasa yang akan datang diharapkan usaha perkebunan rakyat semakin berkembang. Hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya luas areal tanaman yang diusahakan dan meningkatnya hasil produksi komoditi perkebunan seperti Tembakau di daerah Kecamatan Pagaran dan Siborongborong.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara juga terus melakukan pengembangan peternakan karena potensinya sangat lanyak untuk dikembangkan karena lahan padang penggembalaan masih banyak tersebar luas di seluruh kecamatan, dan yang lebih dominan luasnya adalah di Kecamatan Sipahutar, Siborong-borong, dan Garoga. Jenis ternak yang dikembangkan adalah babi,kerbau,ayam dan itik. Namun demikian, masih banyak tantangan untuk mensukseskan program tersebut, mulai dari alsintan yang masih terbatas, pemasaran hasil produksi pertanian yang masih belum stabil dan pengadaan benih, dan bibit unggul yang terus menerus. Tentu, inilah yang akan dilakukan Nikson Nababan untuk membangun Tapanuli Utara yang berkelanjutan.

Ketahanan Pangan
Tapanuli Utara sebagai daerah kabupaten mayoritas penduduk petani, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan juga telah melakukan terobosan untuk bidang ketahanan pangan melalui program pemberian benih dan bibit unggul tanaman pangan holtikultura dan ternak, yaitu pemberian bibit/benih padi sawah, padi gogo, jagung, kacang tanah, bawang merah, jeruk, mangga, durian, alpukat, tanaman perkebunan seperti bibit kopi dan kakao. Serta pemberian ternak ayam buras, ternak itik dan ternak kambing. Semuanya diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Sektor Pariwisata
Salah satu visi misinya menjadikan Kabupaten Tapanuli Utara menjadi tujuan wisata, Nikson Nababan juga membuat terobosan pembanguan melalui program pariwisata yang terintegrasi guna merangsang percepatan pertumbuhan ekonomi kreatif di tengah-tengah masyarakat. Sejak adanya Bandara Internasional Silangit di Kecamatan Siborongborong, pegembangan pariwisata cukup signifikan untuk dikembangkan karena sudah semakin mudah datang ke Kabupaten Tapanuli Utara yang akan berkunjung ke kampung halaman, berwisata ke Danau Toba dan tempat-tempat wisata lain yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara, seperti Salib Kasih Tarutung, Pemandian Air Soda, Pemandian Air Panas Sipoholon, Huta Ginjang, juga ke kawasan wisata kabupaten tetangga.

Namun demikian, pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Tapanuli Utara bukanlah pekerjaan gampang dilakukan mengingat banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi seperti perilaku wisatawan yang berobah. Ia pun membuat program dan strategi bagiamana agar pelaku wisata tidak lagi hanya jalan-jalan tetapi memastikan dirinya aman selama traveling, ini yang harus menjadi perhatian pelaku wisata, terutama di Era New Normal saat ini, yaitu memperbaiki akses dan sarana prasarana pendukung menuju lokasi wisata.

Koperasi dan UKM
Sementara itu, untuk bidang koperasi dan UMKM, Bupati Nikson Nababan juga melakukan berbagai programnya dengan menggandeng dan memberdayakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tapanuli Utara yang dipimpin isteri, Satika Simamora melakukan beberapa gebrakan yang gemilang dalam mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti industri kerajinan untuk menyokong pembangunan seperti memproduksi makanan ringan yang dikemas dengan apik dengan merk “Kriuk Ta” dan produk “Sira Bumbu”, untuk bumbu dapur dalam kemasan.

Terobosan lain yang dilakukan dalam mengenalkan Tapanuli Utara hingga ke dunia internasional, yakni dengan mengikutsertakan produk ulos yang dimodifikasi dengan melibatkan designer terkenal. Kreatifitas produk ini telah ditampilkan pada pagelaran Asian Model Festival, Indonesian Fashion Week dan Jakarta Fashion Week. Tidak dapat dipungkiri, strategi ini tentunya didorong oleh niat untuk mengembangkan daerah yang penduduknya di beberapa desa yang masih bergelut dengan kerajinan Tenun Ulos sebagai mata pencaharian pokok. Namun demikian, tentunya tidak semudah yang dibayangkan, perlu keseriusan dan kesinambungan pembangunan untuk mencapai hasil yang maksimal.

Bahkan sejak awal kepeminpinannya, ia pun sudah menelorkan sebanyak tujuh fasilitas untuk bidang ini, yaitu memfasilitasi pendaftaran hak merek bagi usaha mikro dan usaha kecil, memfasilitasi akte notaris bagi kelompok UMKM. Selain itu, melakukan pelatihan peningkatan kualitas desain kemasan produk, pengadaan benang tenun, memfasilitasi izin halal dan izin BPOM, pemberian stimulus penguatan modal bagi koperasi, serta pemberdayaan UMKM (penjahit) dalam pembuatan masker ulos dan pemanfaataan ulos sebagai bahan fashion.

Pasar lelang
Bupati Taput Drs Nikson Nababan,Msi juga membuat program pasar lelang di dua pasar ysng sds di Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu Pasara Siborongborong dan Pasar Tarutung, itu dilakukannya guna memberikan jaminan harga komoditi pertanian yang wajar agar petani tidak mengalami kerugian, terlebih saat harga mengalami penurunan di pasaran. Pemda harus hadir ditengah-tengah petani, begitu pemikiran dan kepedulian Nikson Nababan terhadap masyarakat petani di Kabupaten Tapanuli Utara.
Bahkan dengan adanya program pasar lelang di Tapanuli Utara yang digagas Nikson Nababan membuat dua menteri, yaitu Menteri Perdagangan Enggartiasto dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna sengaja datang dari Jakarat ke Tapanuli Utara untuk melihat langsung situasi dan proses lelang karena diyakini pasar lelang tersebut akan memberikan pengaruh yang sangat baik dan positif akan pertumbuhan ekonomi di Tapanuli Utara, dan juga sedikit banyak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Namun demikian, masih ada beberapa programnya untuk bidang perdangangan dan perindustrian yang belum terlaksana dengan baik hingga saat ini, seperti usulan rehabilitasi total Pasar Siborong-borong, usulan lanjutan revitalisasi Pasar Tarutung, usulan Pembangunan Pasar Rakyat Sipoholon, Pembangunan Pasar Rakyat Sigotom dan usulan lanjutan revitalisasi Pasar Rakyat ke Kemneterian PUPR di Jakarta, namun itu semua terjadi bukan karena disengaja tetapi karena faktor anggaran terbatas sejak masa pandemi melanda, yang mana anggaran dari pusat (APBN) maupun anggaran daerah (APBD) Kabupaten Tapanuli Utara banyak tersedot atau terpakai untuk penanganan pandemi virus Covid-19 di Indonesia dan Kabupaten Tapanuli Utara..

Program Bidang Ketahanan Desa
Sejak kepeminpinan Nikson Nababan jadi Bupati Tapanuli Utara, Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Tapanuli Utara juga mengalami pertambahan dari tahun ketahun, mulai dari Rp.60 juta/desa menjadi Rp.300 juta/desa. Selain itu, sejak kepemimpinannya juga, melaksanakan Pilkades serentak pertama kali di Sumatera Utara sebanyak 197 Desa dan pelantikannya di Objek Wisata Salib Kasih. Juga, kenaikan penghasilan tetap (Siltap) kepala desa beserta perangkat desa.

Bidang Kelistirikan
Nikson terus memutar otak dan kemampuannya membangun Tapanuli Utara agar bisa sejajar dengan kabupaten lain yang lebih maju, hal itu juga bisa dilihat dengan membangun jaringan listrik di beberapa daerah terpencil yang belum teraliri listrik, seperti Pembangunan Jaringan Listrik Desa Rura Dolok dan Desa Rura Toruan Dolok, Kecamatan Sipoholon, Pembangunan Jaringan Listrik di Dusun Lumban Tobing dan Parik, Kecamatan Parmonangan, Pembangunan Jaringan Listrik di Dusun Huta Ginjang, Kecamatan Muara, dan Pembangunan Jaringan Listrik di Dusun Aekmatio, Kecamatan Adiankoting. Selain itu, juga pembuatan turbin pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di bebarapa desa di Kabupaten Tapanuli Utara, seperti di Desa Lobu Sihim, Kecamatan Simangumban, di Desa Manalu Dolok, Desa Hutajulu Parbalik, Desa Hutatua dan Desa Pertengahan, Kecamatan Parmonangan. Itu semua dilakukan Nikson Nababan sebagai bentuk kepedulian kepada warganya yang belum merasakan pembanguan infrastruktur, terutama listrik sejak Indonesia merdeka.

Bidang Kesehatan
Disamping tindakan pencegahan di bidang kesehatan, penanganan pasien juga menjadi prioritas utama Nikson Nababan. Diawal kepemimpinan Nikson Nababan, bahwa Rumah Sakit Umum (RSU) Tarutung belum terakreditasi oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit), juga belum menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Selain itu, Pembayaran Gaji Honor Pegawai RSUD Tarutung juga tidak dapat dibayarkan secara rutin setiap bulannya dan dokter spesialis juga hanya 7 (tujuh) jenis pelayanan bagi pasien karena saat itu RSU Tarutung mengalami defisit keuangan ditandai dengan adanya hutang kepada pihak ketiga, sehingga pembayaran jasa dokter dan perawat yang melayani menjadi terkendala pembayarannya. Namun, ia pun memutar otak. Di benaknya mengatakan, ‘saya harus melakukan banyak hal untuk rumah sakit ini’ karena rumah sakit tersebut salah satu prioritas dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat sakit di Kabupaten Tapanuli Utara.

Ia pun langsung melakukan tindakan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit kebanggan masyarakat Tapanuli Utara tersebut dengan menambah tenaga dokter spesialis dari 18 orang ditambah jadi 34 dokter spesialis hingga tahun 2021, dan pada tahun 2017 Rumah Sakit Umum Tarutung pun lulus paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan Predikat Paripuma (Bintang 5). Tahun 2022 pun RSU Tarutung tetap meraih akreditasi dengan Predikat Paripurna Bintang Lima dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).

RSU Tarutung juga terus berbenah, khususnya untuk Sarana Prasarana, diantaranya Ruangan CT Scan dan Pembangunan Gedung Haemodialisa (ruangan instalasicuci darah) dengan nama K. K Tertius Simamora, dilengkapi sebanyak 32 unit dan menjadikan RSUD Tarutung sebagai pusat pasien cuci darah. Untuk pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), RSUD Tarutung juga telah melibatkan Pihak Ketiga sesuai Standar Kesehatan.

Selama masa pandemi, RSU Tarutung juga dijadikan sebagai rumah sakit rujukan, untuk penanganan pasien Covid-19. RSU Tarutung membangun Ruang ICU beserta peralatannya dengan kapasitas 7 (tujuh) tempat tidur dan Ruang Perawatan Pasien dengan kapasitas 25 tempat tidur dengan ruang bertekanan Negatif. Pembangunan Ruang ICU bagi pasien Covid-19, Ruang Perawatan Covid-19 dan Ruang Operasi Khusus Pasien Covid-19 dengan jumlah Anggaran sebesar Rp.2,1 M lengkap dengan Laboratorium untuk test PCR.

Selain peningkatan pelayanan RSU Tarutung, Nikson Nababan juga melakukan programnya dengan menjadikan 21 Puskesmas di 15 Kecamanatn melayani 24 Jam dan 7 Puskesmas menyediakan Rawat Inap. Menggelontorkan dana sebesar Rp.300 Juta/tahun untuk subsidi rawatan di RSU bagi masyarakat miskin yang tidak mendapat kepesertaan JKN.

Bahkan, melalui programnya membuat Rumah Singgah untuk melayani pasien gangguan jiwa (bebas pasung) yang dilayani dokter spesialis di wilayah Kecamatan Pangaribuan, beberapa dinas kesehatan dari kabupaten tetangga pun datang untuk belajar kepada Kabupaten Tapanuli Utara, khususnya kepada Bupati Nikson Nababan. Ia juga membuat program pembinaan pelayanan kesehatan bagi usia lanjut melalui senam dan pemberian makanan tambahan dan kontrol kesehatan, serta pemberian insentif bagi gtenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan kawasan terpencil dan sangat terpencil. Namun yang paling diutamakan Nikson Nababan adalah agar tenaga kesehatan di puskesmas dan bidan desa memastikan masyarakat miskin mendapat pelayanan dan fasilitas kesehatan.

Pemberdayaan Masyarakat
Nikson Nababan juga telah menginstruksikan kepada seluruh kepala desa di Kabupaten Tapanuli Utara untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) guna meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat dan berkontribusi bagi pendapatan desa yang mana saat ini sudah ada sebanyak 128 BUMDES dengan berbagai unit usaha, misalnya BUMDES Cafe dan Resto Sawah di Desa Hutatoruan I, dan BUMDES Kios Pertanian di Desa Sampuran, Kecamatan Muara yang meraih Juara III Tingkat Provinsi Sumatera Utara.

Bidang Kelembagaan
Dalam mendukung 10 Program Pokok PKK, PKK Kabupaten Tapanuli Utara telah melakukan pembinaan dan penataan PKK sampai tingkat desa. Untuk mendukung program dimaksud, PKK Kabupaten Tapanuli Utara melakukan perlombaan tingkat desa, kecamatan, hingga tingkat kabupaten. Sedangkan untuk program bulan bhakti gotong royong masyarakat (BBGRM), Bupati Taput juga memberikan bantuan alat seperti, beko,cangkul,parang dan juga sembako kepada masyarakat agar lebih bersemangat melakukannya, dan terbukti Desa Gonting Salak, Kecamatan Garoga berhasil meraih Juara III dalam perlombaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (PTP2WKSS) Tingkat Sumatera Utara.

Sedangkan untuk program bidang Internet Desa, Nikson Nababan juga tetap berupaya ditengah keterbatasan APBD menyediakan internet sampai ke desa terpencil dengan menggandeng berbagai pihak dalam penyediaan internet , antara lain Telkomsat, dan dana CSR manupun Kementerian Kominfo. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara juga telah mengaplikasikan Data Desa Presisi di Desa Sibandang, Kecamatan Muara pada tahun 2020. Untuk semua desa lainnya akan mengaplikasikan Data Desa Presisi, sesuai dengan Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 06 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.

Bupati Nikson Nababan juga menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Penyusunan Standar Pelayanan Publik. Ini bertujuan untuk memberikan kepastian, meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kemampuan penyelenggara pelayanan publik sehingga mendapatkan kepercayan masyarakat.

Bukti lain dari komitmen Nikson Nababan memajukan Kabupaten Tapanuli Utara adalah dengan menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2021 Tentang Pengakuan Dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Pada Tanggal 08 Juni 2021. Dengan terbitnya peraturan tersebut banyak tanah masyarakat yang berstatus hutan negara kembali ke masyarakat untuk meningkatkan kualitas pertanian di Kabupaten Tapanuli Utara.

Pendirian Universitas Negeri Umum Solusi SDM Unggul dan Pembangunan di Tapanuli Utara
Strategi pembangunan Tapanuli Utara selama delapan tahun kepemimpinannya, dan rencana kedepannya, Nikson Nababan mengatakan pentingnya berdiri Universitas Negeri di Kabupaten Tapanuli Utara (UNTARA) selain berbagai proram pembangunan yang dijelaskan diatas karena kemajuan suatu negara maupun daerah dapat terlaksana apabila didukung oleh SDM unggul yang tersedia, bahkan peradaban juga tidak akan mungkin maju tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusianya.

Nikson menjelaskan dengan peningkatan SDM yang didukung dengan adanya Universitas Negeri Umum berdiri di Tapanuli Utara merupakan salah satu ‘Trigger’ (pemicu) kemajukan Tapanuli Raya. Bahkan, katanya, kemajuan juga dapat dilihat dari tingginya perputaran ekonomi di suatu wilayah termasuk ketersediaan SDM usia produktif, yang mana kondisi di Tapanuli Raya saat ini adalah berbanding terbalik dimana masih mengeksport uang dan usia produktif ke luar Tapanuli.

“Apabila sudah berdiri Universitas Negeri di Tapanuli Utara maka hal tadi tidak akan terjadi,” katanya.

Ia menjelaskan dengan adanya Untara di Tapanuli Utara akan memberikan multiefek bagi masyarakat luas, karena dari sisi makro akan berdampak positif seiring dengan adanya permintaan, akan banyak terbuka lowongan kerja, akan terbuka berbagai peluang usaha bagi masyarakat di sekitar kampus termasuk peningkatan kunjungan wisatawan domestik ke Danau Toba.

“Ini juga harus kita pikirkan bagaimana wisatawan domestik datang ke Danau Toba, Untara menjadi salah satu jawabannya,”sebutnya.

Namun kata Nikson menjelaskan bahwa kendala utama dalam upaya mewujudkan cita-cita tersebut terbentur pada moratorium menteri sebagai salah satu ketentuan yang mengatur pendirian Universitas Negeri baru. “Moratorium Menteri ini perlu dicabut,” imbuhnya.

Maka menurutnya perlu penyederhanaan sistem pendidikan melalui satu pintu bahwa kementerian hanya berwenang melakukan dan membuka pendidikan yang sifatnya ikatan dinas saja. “Selain itu serahkan kepada Kemenristek dan Dikti sehingga tingkat pengangguran dapat ditekan,” tandasnya.

Adapun Untara yang dimaksud disini, kata Nikson Nababan adalah yang bersifat lebih universal (umum) sehingga peluang kerja para lulusannya akan lebih besar untuk menghindari pengangguran

Nikson mengatakan siap mendukung dan membantu apabila dibutuhkan, seperti penyediaan lahan dan hal lainnya, juga akan bekerjasama dengan Pemda tetangga terkait pembagian fakultas dan jurusan sesuai kondisi daerah masing-masing. “Dengan adanya universitas negeri yang benar-benar universal ini, kita berharap agar seluruh Indonesia akan melihat bagaimana Tapanuli Utara dikenal sebagai miniatur Bhineka Tunggal Ika dimana kita mampu menerima keberagaman. Saudara-saudara kita dari seluruh penjuru Indonesia dengan berbagai perbedaan latar belakang suku, budaya, dan adat istiadat maupun agama akan datang ke daerah kita ini,”jelasnya.

Dikatakan ada 2 ‘trigger’ lain selain pendirian Untara dalam memajukan daerah Tapanuli Raya, yaitu melalui Peningkatan Pembangunan Jalan dari Danau Toba menuju ke Pantai Barat Sibolga-Tapanuli Tengah sehingga menambah ‘longstay’ spara wisatawan sebagai rangkaian kunjungan wisata mulai dari Danau Toba, lanjut ke Sibolga dan Tapanuli Tengah hingga Pulau Nias.

Trigger selanjutnya adalah pembukaan jalan sebagai konektifitas menuju Kuala Tanjung – Sei Semangke sebagai kawasan ekonomi khusus, sehingga memangkas waktu dan biaya pengiriman berbagai komoditi dari Tapanuli dan sekitarnya.

Sejak awal kepemimpinannya sebagai Bupati Taput, Nikson Nababan selalu berprinsip bahwa desa kuat, kota maju, maka Indonesia berdikari. Ia jsangat berharap dan mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara menghilangkan sifat ke egoan pribadi sehingga multiefek daripada Untara yang di utarakannya itu dapat terlaksana untuk mewujudkan generasi penerus yang lebih baik dan sejahtera.

Untuk diketahui, Sucofindo dan Tim dari USU sudah melakukan kajian dan riset kelayakan pendirian universitas negeri di kawasan Tapanuli Raya, bahkan berbagai surat dukungan pendirian Untara di Tapanuli Utara juga mengalir dari berbagai pihak dan kalangan, seperti dari Ketua MPR Bambang Soesantyo,Ketua DPD RI AA Lanyalla Mahmud Mattaliti, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara, Bupati Tapanuli Utara, Bupati Humbang Hasundutan, Bupati Tobasa,Bupati Samosir,Bupati Tapanuli Tengah, Walikota Sibolga,Dewan Pengurus Pusat Komite Masyarakat Danau Toba (DPP-KMDT), Bupati Karo,Bupati Pakpak Barat,Garda Muda Tapanuli Utara, Dewan Pendidikan Tapanuli Utara, Forum Anak Daerah Kabupaten Tapanuli Utara (FATUT),Dewan Pimpinan Pusat Horas Bangso Batak (HBB), Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Batak Bersatu (PBB),Forum Solidaritas Peduli Tapanuli Utara, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tapanuli Utara,

Mari kita kompak mendukung niat tulus dan perjuangan Bupati Taput Nikson Nababan dalam mewujudkan berdirinya Untara di Tapanuli Utara ini, demi percepatan kemajuan pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Tapanuli Utara secara khusus, dan wilayah Tapanuli Raya secara umum.. Semoga. Merdeka!

Tulisan ini untuk ikut lomba karya tulis yang dilakukan Pemkab Taput.

  • Bagikan