Membela Allah SWT

  • Bagikan

“Hai orang-orang Mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan mengokohkan kaki kalian” (QS. Muhammad: 7)

Negeri kita kembali dibuat gaduh setelah adanya cuitan seorang eks politikus yang juga pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean. Dalam akun Twitter pribadinya, @FerdinandHaean3, beliau sempat mencuit pernyataan kontroversial pada Selasa (4/1/2022) pukul 10.54 WIB:

“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah, harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela.” Tulis akun Ferdinand yang kemudian akhirnya cuitan itu dihapus.

Sontak saja masyarakat terutama warganet resah atas cuitan beliau yang diduga sedang menistakan Tuhan pemeluk agama Islam. Hingga kemudian ramai di media sosial tagar #TangkapFerdinand. Bahkan, kasus ini resmi telah dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada Rabu (05/01/2022).

Haris Pertama menilai, cuitan Ferdinand seakan-akan membandingkan agama sehingga mengganggu dan meresahkan masyarakat Indonesia. Ferdinand dilaporkan terkait penyebaran informasi bermuatan permusuhan berdasarkan SARA dan menyebarkan pemberitaan bohong yang dapat menerbitkan keonaran di kalangan masyarakat.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengadili terlapor atau malah membuat tambah ramai. Kita percayakan pihak berwajib yang mengusut, mendalami dan menindaklanjutinya. Hanya saja, dipandang perlu untuk menjelaskan hakikat membela Allah dalam perspektif Islam agar tidak terjadi gagal paham.

Apa sesungguhnya maksud dan hakikat membela Allah, Dzat Maha Kuat, Sang Maha Pencipta dengan segala kekuasaan-Nya atas jagat raya ini? Dalam Alquran dijelaskan perintah untuk membela Allah SWT.

“Sungguh Allah akan menolong orang yang membela-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa” (QS. al-Hajj: 40). Dalam ayat lain juga disebutkan, “Hai orang-orang Mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan mengokohkan kaki kalian” (QS. Muhammad: 7).

Salah satu penyebab terjadinya kesalahpahaman tentang kalimat “membela Allah” adalah karena menafsirkan secara tekstual dan literal saja. Tidak membaca secara komperehensif terhadap maksud universal yang hendak disampaikan Alquran.

Imam as-Sa’di dalam kitab Tafsirnya menjelaskan makna membela Allah SWT, “Ini merupakan perintah dari Allah kepada orang yang beriman agar mereka membela Allah dengan menjalankan agamanya, mendakwahkannya dan berjihad melawan musuhnya.

Dan semua itu bertujuan untuk mengharap ridha Allah. Jika mereka melakukan semua itu, maka Allah akan menolong mereka dan mengokohkan mereka.

Syeikh Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab Tafsir al-Jalalain juga menjelaskan bahwa menolong atau membela Allah SWT itu maksudnya adalah membela agama-Nya dan Rasul-Nya.

Karena sesungguhnya Allah tidaklah membutuhkan pembelaan sedikitpun dari hamba maupun makhluk-Nya karena Dia adalah Yang maha Kuat lagi Maha Perkasa. Hanya saja, Allah SWT

Dan pembelaan yang Allah inginkan terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman adalah menolong Rasul-Nya dalam menyebarkan dan meneguhkan agama dan risalah yang dibawanya berupa Islam Rahmatan lil’alamin, menjunjung tinggi aspek kemanusiaan, perdamaian dan persatuan dalam bingkai keberagaman. Allahua’lam Bishshawab.(Guru PAI SMAN 2 Medan Ketua Deputi Humas Ikadi Sumut Wakil Ketua Majelis Dakwah PW Al Washliyah Sumut)

  • Bagikan