
Manajemen sumber daya manusia (SDM) dalam layanan kesehatan merupakan proses pengelolaan tenaga kerja pada institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan pusat kesehatan masyarakat, yang mencakup rekrutmen, pelatihan, pengembangan, penempatan, & evaluasi kinerja tenaga kesehatan. Subjek-subjek SDM terbagi menjadi tenaga kesehatan (meliputi dokter, perawat, apoteker, analis, ahli gizi, fisioterapis, radiografer, perekam medis) dan non tenaga kesehatan (keuangan, administrasi, personalia, keamanan, dsb).
Pentingnya manajemen SDM dalam layanan kesehatan dapat memberikan dampak pada Kualitas Layanan, SDM terlatih serta inklusif memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan berdampak langsung pada kesejahteraan pasien; Efisiensi Operasional, manajemen SDM yang baik menempatkan tenaga kesehatan pada posisi yang tepat atau sesuai kebutuhan sehingga mengurangi ketidakseimbangan beban kerja, dan meningkatkan produktivitas; Retensi Tenaga Kesehatan, pengelolaan SDM yang efektif pada layanan kesehatan dapat mempertahankan tenaga kesehatan yang berkualitas, mengurangi tingkat turnover, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.
Unsur-unsur yang membentuk manajemen SDM dalam institusi pelayanan kesehatan memiliki peran-peran untuk mewujudkan kualitas layanan yang baik, pengelolaan secara efisien serta efektif, dan menjaga tenaga kesehatan yang berkualitas, unsur-unsur yang dimaksud antara lain:
Perencanaan SDM, dilakukan dengan mempertimbangkan rasio staf terhadap pasien, volume pekerjaan, dan jenis layanan yang ditawarkan. Perencanaan ini mencakup proyeksi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, serta rencana pengembangan karir untuk mendorong karyawan berkontribusi maksimal.
Rekrutmen dan Seleksi, proses rekrutmen dan seleksi menentukan kualitas layanan, sebab perilaku dan kompetensi tenaga kesehatan memengaruhi pengalaman pasien. Institusi kesehatan mengumumkan lowongan melalui situs web, portal pekerjaan, atau media sosial. Kandidat dipilih berdasarkan pendidikan, pengalaman, dan keterampilan yang relevan, serta melalui uji kualifikasi untuk memenuhi standar institusi. Tantangan rekrutmen meliputi keterbatasan tenaga profesional di beberapa area, persaingan antarlembaga, serta tantangan aksesibilitas dan fasilitas di daerah terpencil. Solusi yang dapat diambil adalah menyediakan kompensasi kompetitif, lingkungan kerja yang mendukung, dan kemitraan dengan lembaga pendidikan.
Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kesehatan, dirancang untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan. Prosesnya meliputi identifikasi kebutuhan, penyusunan materi pelatihan yang relevan, serta penggunaan metode seperti seminar, simulasi klinis, e-learning, dan mentoring. Upaya ini bertujuan agar tenaga kesehatan mampu mengikuti perkembangan medis terbaru dan beradaptasi dengan tuntutan pekerjaan.
Manajemen Kinerja, mengevaluasi serta menilai kinerja tenaga kesehatan secara bulanan, triwulan, maupun tahunan, mengacu pada pemenuhan standar dan tujuan organisasi dengan sistem KPI (Key Performance Indicators) dan feedback. Dengan sistem KPI berbagai indikator harus diperhatikan ialah waktu respons layanan pasien; tingkat kepuasan pasien; ketepatan diagnosis dan penanganan klinis; produktivitas dan efisiensi kerja. Penggunaan KPI spesifik untuk tiap jenis tenaga kesehatan (dokter, perawat, staf administrasi). Sementara sistem umpan balik melalui sesi diskusi individu atau melalui gawai (digital feedback) dan mengdentifikasi area yang perlu pengembangan, dengan pelatihan atau mentoring yang sesuai. dan jika dibarengi dengan penggunaan teknologi informasi maka semakin efektif;
Manajemen Imbalan dan Kompensasi, pengelolaan gaji yang adil dan kompetitif sesuai dengan standar industri dan kinerja individu, tidak hanya meningkatkan motivasi karyawan tetapi juga memperhatikan kesejahteraan karyawan. Apabila dibarengi dengan tunjangan, misalnya tunjangan kesehatan, dapat meningkatkan semangat dan moral karyawan maupun tim. Apabila institusi layanan kesehatan memberikan bonus kinerja berdasarkan pencapaian target kinerja atau hasil evaluasi, maka memberikan dampak terhadap karyawan agar bekerja lebih keras, meningkatkan efisiensi dan hasil kerja, dan memberikan kualitas layanan seperti: perawatan yang lebih baik; berkomunikasi lebih efektif dengan pasien; lebih empatik dan responsif; meningkatkan kepuasan pasien; peningkatan perhatian terhadap detail dan penerapan praktik terbaik yang berdampak positif pada hasil klinis. Memberikan penghargaan sekaligus pengakuan atas pencapaian luar biasa atau kontribusi signifikan tenaga kesehatan, serta dibarengi promosi dapat memotivasi tenaga kesehatan untuk terus berkembang.
Hubungan Karyawan, hubungan kerja yang sehat menciptakan lingkungan yang positif, berpengaruh pada kepuasan dan motivasi tenaga kesehatan. Hal ini dicapai melalui komunikasi efektif antara manajemen dan karyawan, serta penyelesaian konflik yang muncul untuk meningkatkan kolaborasi tim dan efisiensi kerja.
Kepatuhan dan Regulasi, meskipun kepribadian setiap orang berbeda, tetapi setiap tenaga kesehatan mengikuti visi dan misi institusi layanan kesehatan. Meskipun pimpinan rumah sakit serta kepala bagian yang bertanggung jawab kepadanya memastikan bahwa praktik SDM mematuhi Pasal 3 dan 4 UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, semua regulasi dan peraturan yang terkait dan berlaku, termasuk undang-undang ketenagakerjaan, keselamatan kerja, dan standar professional, tetapi jika ditinjau dari kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, mendorong kerja sama antara manajer dan karyawan untuk mencapai tujuan bersama adalah upaya penting yang wajib dievaluasi secara berkala dan mengembangkan serta menerapkan kebijakan internal yang mendukung kepatuhan dan standar etika dalam organisasi.
Manajemen Keselamatan, Kesehatan, dan Pemutusan Hubungan Kerja Tenaga Kesehatan, institusi layanan kesehatan diharapkan mampu menerapkan kebijakan yang mendukung kesehatan fisik dan mental karyawan, sekaligus memelihara kondisi fisik, mental dan loyalitas SDM agar bekerja sama sampai pension, jika memungkinkan. Pemeliharaan dimaksud dapat dilakukan dengan mengelola jadwal kerja tenaga kesehatan memiliki waktu istirahat yang cukup atau dispensasi waktu kerja jika melaksanakan pekerjaan berat atau berlebihan, menyeimbangkan jumlah pasien per tenaga medis untuk mencegah kelelahan, dan batasan waktu bekerja agar tenaga kesehatan memiliki waktu untuk kehidupan pribadi. Disamping contoh-contoh di atas, institusi layanan kesehatan menyediakan program kesejahteraan mental tenaga kesehatan dengan layanan konseling, dukungan psikologis, dan program pengelolaan stress; program kesejahteraan fisik seperti fasilitas olahraga, kelas kebugaran, dan cek kesehatan berkala untuk tenaga kesehatan; promosi gaya hidup sehat dengan menyediakan asupan makanan yang bergizi bagi tenaga kesehatan. Saat terjadinya pemutusan hubungan kerja, karena keinginan karyawan, keinginan organisasi, kontrak kerja berakhir, pensiun, dll, ada mekanisme yang dapat ditempuh oleh tenaga kesehatan dan pemenuhan hak pesangon ataupun uang penggantian hak dari institusi layanan kesehatan.
Manajemen SDM dalam layanan kesehatan merupakan proses yang kompleks dan berperan penting dalam menjaga kualitas serta efisiensi pelayanan kepada pasien. Dengan implementasi yang efektif dari unsur-unsur manajemen SDM, institusi layanan kesehatan dapat mengoptimalkan potensi tenaga kerja, mengurangi tingkat turnover, serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Penerapan strategi pelatihan berkelanjutan, penciptaan lingkungan kerja positif, serta integrasi teknologi menjadi faktor penting yang dapat membantu institusi layanan kesehatan mengatasi tantangan yang ada dan mencapai tujuan layanan yang maksimal.
Penulis adalah mahasiswa dan dosen S2 Ilmu Kedokteran Gigi FKG USU
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.