Baca & Rebut PTN Berkualitas

  • Bagikan
Baca & Rebut PTN Berkualitas

Oleh Marataon Nasution

Saat ini merebut PTN berkulitas oleh remaja yang sedang duduk di bangku sekolah menengah atas cukup sulit. Pandangan seperti ini muncul karena mereka mengalami kesulitan memahami soal tes masuk PTN tersebut

Masa yang paling indah adalah masa remaja. Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja. Masa yang paling berkesan adalah masa remaja. Inilah generasi kita saat ini.

Siapakah remaja itu? Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang dan remaja yang diperpendek.

Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Pandangan ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang.

Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Sejalan dengan penjelasan di atas , usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan pencapaian. Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial.

Merujuk perubahan fundamental dalam hal kognitif yang berlangsung pada diri remaja kita, masih sangat jauh dari harapan. Hal ini dibuktikan banyaknya remaja yang masih menempuh pendidikan, baik setingkat sekolah menengah maupun mahasiswa sangat lemah dalam bernalar. Di lain hal, yang dapat dijadikan indikatornya rendahnya indeks pembangunan manusia Indonesia yang pada prinsifnya disebabkan karena rendahnya minat baca remaja saat ini.

Buruknya kemampuan membaca kaum remaja sebagaimana data di atas berdampak pada kekurangmampuan mereka dalam penguasan bidang ilmu pengetahuan dan matematika. Hasil tes yang dilakukan oleh Trends in International Mathematies and Science Study (TIMSS) dalam tahun 2003 pada 50 negara di dunia terhadap para siswa kelas II SLTP, menunjukkan prestasi siswa-siswa Indonesia hanya mampu meraih peringkat ke 34 dalam kemampuan bidang matematika dengan nilai 411 di bawah nilai rata-rata internasional yang 467.

Sedangkan hasil tes bidang ilmu pengetahuan mereka hanya mampu menduduki peringkat ke 36 dengan nilai 420 di bawah nilai rata-rata internasioal 474. Dibandingkan dengan anak-anak Malaysia mereka telah berhasil menduduki peringkat ke 10 dalam kemampuan bidang matematika yang memperoleh nilai 508 di atas nilai rata-rata internasional. Dan dalam bidang ilmu pengetahuan mereka menduduki peringkat ke 20 dengan nilai 510 di atas nilai rata-rata internasional. Dengan demikian tampak jelas bahwa kecerdasan kaum remaja sangat jauh ketinggalan di bawah negara-negara berkembang lainnya.

Berdasarkan laporan UNDP tahun 2003 dalam “Human Development Report 2003” bahwa Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks – HDI) berdasarkan angka buta huruf menunjukkan bahwa “pembangunan manusia di Indonesia“ menempati urutan yang ke 112 dari 174 negara di dunia yang dievaluasi. Sedangkan Vietnam menempati urutan ke 109, padahal negara itu baru saja keluar dari konflik politik yang cukup besar.

Namun berdasarkan Badan Pusat Statistik selama periode 2020-2023, IPM Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan IPM tahun 2023 mencapai 0,84 persen. Perkembangan IPM di tingkat daerah juga menunjukkan hal yang semakin baik. Pada tahun 2021 IPM Indonesia pada angka 73,16%, tahun 2022 pada angka 73,77%, dan tahun 2023 pada angka 74,39%.

Sekaitan dengan itu, suatu upaya untuk mendukung perwujudan manusia unggul, maka kita harus mengadakan perubahan sikap dan perilaku budaya dari tidak suka membaca menjadi masyarakat membaca (reading society). Karena membaca menurut Gleen Doman dalam bukunya How to Teach Your Baby to Read menyatakan bahwa membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.

Dalam rangka membangun kemampuan membaca remaja, Yap (1978) menegaskan bahwa kemampuan membaca seseorang ditentukan oleh kualitas membacanya dan kemampuan membaca seseorang sangat ditentukan oleh lamanya seseorang melakukan aktivitas membaca. Untuk menguatkan pendapatnya itu, Yap melaporkan hasil penelitiannya, bahwa 65% ditentukan oleh banyaknya waktu yang digunakan untuk membaca, 25% oleh faktor IQ, dan 10% oleh faktor-faktor lain berupa lingkungan sosial, emosional, lingkungan fisik, dan sejenisnya. Dengan demikian, jika berniat untuk meningkatkan kualitas kemampuan membaca, perbanyaklah melakukan aktivitas membaca. Atau dengan kata lain, pemerolehan kemampuan membaca seseorang itu sebagian besar dipengaruhi oleh frekuensi (keseringan) waktu yang digunakan oleh seseorang untuk membaca.

Motivasi membaca juga merupakan modal penting dalam menumbuhkan kemampuan membaca. Motivasi membaca adalah pendorong, penggerak dan pemberi semangat untuk terciptanya kegiatan membaca seseorang melalui bahasa sebagai lambang-lambang tertulis. Dengan jalan melihat, memahami, dan melisankan dalam hati melalui suatu bacaan yang dilihat untuk menangkap makna kata dan kumpulan kata yang tersirat dan tersurat guna memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan ,dan sikap. Motivasi membaca merupakan hasrat untuk membaca dari seorang individu. Seseorang dapat membaca secara lebih efisien apabila ia berusaha untuk membaca maksimal, artinya seseorang memotivasi dirinya sendiri untuk membaca. Pada individu yang membaca, terjadilah suatu keadaan peningkatan kesiap-siagaan, ketajaman perhatian, dan ketegangan otot.

Motivasi membaca dapat datang dari dalam diri seseorang; dan motivasi yang timbul dalam diri seorang individu lebih stabil dan mantap apabila dibandingkan dengan motivasi yang berasal dari pengaruh lingkungan. Dengan berubahnya lingkungan yang menimbulkan motivasi ini, maka motivasi membaca juga akan mengalami perubahan. Motivasi dalam diri seorang individu untuk membaca dapat dibangkitkan, ditingkatkan, dan dipelihara oleh kondisi-kondisi luar. Sikap, pribadi, dan kepemimpinan guru mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap motivasi siswanya. Kepribadian guru yang menyenangkan, sikap terbuka dalam menerapkan pelajaran, dan menunjukkan perhatian yang wajar kepada siswa cenderung dapat menimbulkan dan memupuk motivasi untuk belajar secara efisien. Cara-cara memberikan pelajaran yang dilakukan oleh guru juga cukup kuat pengaruhnya terhadap motivasi membaca siswa.

Rebut PTN Berkualitas

Saat ini merebut PTN berkulitas oleh remaja yang sedang duduk di bangku sekolah menengah atas cukup sulit. Pandangan seperti ini muncul karena mereka mengalami kesulitan memahami soal tes masuk PTN tersebut. Selain itu, dipengaruhi oleh jurusan yang dipilih adalah jurusan yang banyak diminati. Soal-soal yang muncul khususnya lewat jalur Seleksi Nasional Bersama Perguruan Tinggi (UTBK-SNBT) adalah soal-soal yang berbasis literasi. Baik literasi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan literasi numerasi. Semua soal dirancang berbasis teks dan data-data yang disajikan secara tekstual.

Bila demikian, calon mahasiswa dituntut banyak membaca dan memahami teks agar kelulusannya di PTN dapat terwujud. Ini dapat dilakukan dengan semangat membaca. Membaca hendaknya mempunyai tujuan karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Rivers dan Temperly (1978) mengajukan tujuh tujuan utama dalam membaca yaitu: (a) memperoleh informasi untuk suatu tujuan atau merasa penasaran tentang suatu topik; (b) memperoleh berbagai petunjuk tentang cara melakukan suatu tugas bagi pekerjaan atau kehidupan sehari-hari (misalnya, mengetahui cara kerja alat-alat rumah tangga); (c) berakting dalam sebuah drama, bermain game, menyelesaikan teka-teki; (d) berhubungan dengan teman-teman dengan surat-menyurat atau untuk memahami surat-surat bisnis; (e) mengetahui kapan dan di mana sesuatu akan terjadi atau apa yang tersedia; (f) mengetahui apa yang sedang terjadi atau telah terjadi (sebagaimana dilaporkan dalam koran, majalah, laporan); (g) memperoleh kesenangan atau hiburan. Dari bebepa tujuan itu, tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna/arti (meaning) erat sekali hubungannya dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca.

Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah bahwa minat baca remaja saat ini harus ditumbuhkan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Terutama pemerintah baik di pusat maupun di daerah. Baik secara teoretis maupun aplikatif. Baik orang tua maupun masyarakat. Dengan memiliki minat baca remaja yang positif, mereka dapat lulus di PTN berkualitas. Akhirnya, dengan memiliki remaja yang rajin membaca maka suatu bangsa akan memiliki sumber daya manusia yang unggul di masa depan. Amin, semoga.

Penulis adalah Guru Pembina Utama Muda pada SMAN 1 Panyabungan, Mandailingnatal, Sumatera Utara.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Baca & Rebut PTN Berkualitas

Baca & Rebut PTN Berkualitas

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *