Olahraga

Ukraina Bantah Racun Abramovich Cs

Kecil Besar
14px

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN


KIEV (Waspada): Pihak Ukraina membantah telah meracun Roman Abramovich (foto kiri) dan dua juru runding perdamaian atas konflik Ukraina-Rusia di Kiev, awal Maret lalu.

Wall Street Journal dan outlet investigasi Bellingcat seperti dilansir Reuters, Selasa (29/3) melaporkan, pemilik klub Chelsea itu menderita gejala penyakit yang diduga karena racun setelah perundingan dimaksud.

“Ada banyak spekulasi dengan bermacam-macam teori konspirasi,” dalih Mykhailo Podolyak, juru runding Ukraina.

Rustem Umerov, anggota delegasi Ukraina lainnya, mendesak publik agar tidak mempercayai informasi yang belum terverifikasi itu.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba bahkan membantahnya dengan menempuh pendekatan sama yang lebih ekstrem lagi serta menuduh pihak Rusia yang begitu.

Dalam sebuah wawancara di televisi nasional Ukraina, Kuleba tak lupa menuding semua orang sekarang haus akan berita dan sensasi.

“Saya sarankan siapa pun yang akan berunding dengan Rusia agar tidak makan atau minum apa pun. Sebaiknya menghindari menyentuh permukaan,” sindirnya.

Abramovich yang terkenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (foto kanan), menyanggupi permintaan Ukraina serta beberapa negara Eropa agar membantu upaya perundingan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Seorang pejabat AS mengatakan, intelijen menduga faktor lingkungan sebagai alasan sakitnya Abramovich dan beberapa juru runding perdamaian tersebut.

Pejabat AS yang berbicara dengan meminta identitasnya dirahasiakan itu tidak menjelaskan lebih lanjut, sedangkan Kremlin tidak menjawab permintaan konfirmasi melalui email.

Wall Street Journal melansir, Abramovich dan beberapa perunding Ukraina menunjukkan gejala sakit meliputi mata merah, keluar air mata terus menerus dan terasa menyakitkan, serta kulit wajah dan tangan yang mengelupas.

Abramovich dan para perunding Ukraina, termasuk Umerov yang anggota parlemen Tatar Krimea, kondisinya sudah membaik dan nyawanya tak lagi dalam bahaya.

Seseorang yang mengetahui masalah tersebut membenarkan insiden itu kepada Reuters, tetapi menyatakan insidennya tak menghentikan Abramovich untuk terus bekerja.

Bellingcat menambahkan, para pakar yang meneliti insiden itu menyimpulkan “peracunan dengan menggunakan jenis senjata kimia yang belum diketahui” adalah penyebab paling mungkin untuk insiden itu.

Mengutip para pakar, Bellingcat mengatakan dosis dan jenis racun yang digunakan tidak cukup untuk merenggut nyawa manusia dan kemungkinan besar itu dimaksudkan untuk menakut-nakuti para korban ketimbang menyebabkan dampak permanen.

Para korban mengaku tak mengetahui siapa yang mungkin berusaha menyerang mereka. Ketiga pria yang mengalami gejala keracunan itu hanya mengonsumsi air dan cokelat beberapa jam sebelum perundingan. Anggota tim keempat yang juga mengonsumsi item-item ini tidak mengalami gejala.

Pasukan Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari dalam apa yang disebut Presiden Putin sebagai operasi militer khusus untuk demiliterisasi Ukraina. Pihak Ukraina dan Barat mengatakan Putin melancarkan agresi yang tidak berdasar.

Menurut Kremlin, Abramovich memainkan peran awal dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina tetapi prosesnya kini berada di tangan tim perunding kedua belah pihak. Kedua belah pihak akan bertemu lagi untuk pembicaraan damai lanjutan di daerah netral Istanbul, Turki.

Abramovich yang sosok internasionalnya melesat setelah mengakuisisi Chelsea tahun 2003 silam, terpaksa menjual klub sepak bola London itu setelah terkena sanksi dari Pemerintah Inggris. Tapi dia tetap berjiwa besar menjadi pionir perdamaian bagi kedua negara bertetangga tersebut. (m08/rtr/wsj)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE