JAKARTA (Waspada): Kapten Timnas Indonesa U-22, Rizky Ridho, mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi usai pertandingan ujicoba kontra Lebanon.
Indonesia meraih kemenangan 1-0 atas Lebanon pada leg kedua ujicoba internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/4). Gol tunggal Garuda Muda dicetak Beckham Putra saat laga baru berjalan lima menit.
Selepas pertandingan, Rizky Ridho mengakui Timnas Indonesia U-22 masih banyak kekurangan. Ia berharap bisa tampil lebih baik demi meraih target medali emas SEA Games 2023. “Alhamdulillah menang, tapi tetap harus banyak belajar dan masih banyak PR untuk ke depannya,” ucap Ridho dikutip dari YouTube PSSI, Selasa (18/4).
Ini merupakan hasil yang patut disyukuri mengingat Indonesia sebelumnya menelan kekalahan 1-2 dari Lebanon di laga perdana. Kendati demikian, Rizky Ridho optimistis Garuda Muda bisa tampil maksimal untuk meraih medali emas di SEA Games 2023.
“Semoga di SEA Games nanti kita bisa menampilkan yang terbaik dan memperoleh medali emas. Mohon doa dan dukungannya,” ujar Ridho.
Terpisah, pengamat sepakbola nasional Hardimen Koto mengungkapkan dua kelemahan Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2023. Hardimen menganggap Timnas Indonesia masih kurang optimal dalam melakukan serangan ke lini pertahanan lawan. Hal itu yang terlihat dari sejumlah ujicoba yang telah digelar.
“Dari dua kali ujicoba terakhir, saya melihat kelemahan dasar itu di second line sama lini depan,” kata Hardimen. Ia berpendapat, lini tengah skuad Garuda Muda masih kurang piawai memberi suplai bola. Kualitas penyelesaian yang dianggap belum tajam menambah persoalan tim besutan Indra Sjafri itu.
“Di second line kita enggak punya gelandang yang bisa jadi pembeda. Lalu di lini depan saya kecewa dengan Ronaldo karena kita butuh striker killer, pembunuh. Kenapa dua game lawan Lebanon tidak ada yang mematikan striker kita ini,” ujarnya.
“Jeam Kelly Sroyer sudah menarik, dia bagus. Tapi Hokky itu sampai turun ke bawah ambil bola, apakah kita miskin supply bola atau memang lagi down,” ucapnya menambahkan.
Ini membuat tugas Indra Sjafri jelang pesta olahraga Asia Tenggara akan semakin berat dengan waktu persiapan yang semakin sempit. Terlebih lagi Indra hanya bisa membawa 20 pemain dari lebih 30 pemain yang sedang digembleng di pemusatan latihan.
“Kita harus register 20 nama, dua di antaranya kiper. Ini semua diutak-atik untuk empat game fase grup dalam interval 10 hari. Apa kabar soal kartu, sakit, soal injury. Jadi memang Indra Sjafri harus pintar-pintar memutuskan 18 pemain karena dua nama selain kiper itu sudah milik (Pratama) Arhan dan Marselino,” kata dia.
“Berarti butuh 16 nama lagi, itu kan disaring dari 30 nama sekarang. Kalau (Ronaldo) Kwateh kabarnya aman-aman saja, tapi enggak tahu nantinya,” sambungnya.
Timnas Indonesia U-22 tergabung di Grup A bersama Kamboja, Filipina, Myanmar, dan Timor Leste. Rizky Ridho akan mengawali perjuangan mereka di fase grup melawan Filipina pada 29 April mendatang.
Timnas Indonesia terakhir kali juara SEA Games pada 1991. Medali emas SEA Games tersebut jadi gelar internasional terakhir yang dimenangkan oleh Skuad Garuda. (m18/cnni)