Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Timnas Indonesia Dekati Level Asia

Timnas Indonesia Dekati Level Asia
PELATIH Timnas Indonesia Shin Tae-yong (kedua dari kanan) menjawab pertanyaan para pewarta pada konferensi pers setelah pertandingan FIFA match day melawan Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (28/3) malam. Antara

BEKASI (Waspada): Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memuji semangat juang timnya setelah mampu memaksakan hasil imbang 2-2 pada pertandingan FIFA match day melawan Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (28/3) malam WIB.

Pada pertandingan tersebut, Indonesia sempat tertinggal 1-2 sebelum Jordi Amat mengemas gol penyama kedudukan menjelang laga usai.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Timnas Indonesia Dekati Level Asia

IKLAN

“Banyak pemain yang berpuasa sehingga terlihat capek. Seharusnya kami bisa bermain lebih baik, tapi kami tidak bisa melakukannya. Namun secara mental, kami sudah baik, sampai akhir tidak menyerah,” kata Shin pada konferensi pers seusai pertandingan. “Saya apresiasi pemain untuk kekuatan mental mereka ini,” tambahnya.

Melihat perkembangan yang disajikan tim asuhannya, Shin bahkan mengincar level permainan yang lebih tinggi lagi untuk masa yang akan datang. “Jadi selama dua laga ini, saya menemukan beberapa hal positif. Sedikit lagi saja soal mental, pasti bisa jadi tim level Asia, tidak hanya Asean (Asia Tenggara),” kata pria asal Korea Selatan itu.

Untuk laga melawan Burundi ini, pelatih Shin mempercayakan jabatan kapten kepada Dendy Sulistyawan. Namun menurutnya, penunjukan tersebut hanya merupakan masalah teknis semata karena kapten reguler Fachruddin Ariyanto kali ini tidak dimainkan.

“Memang sebelumnya Fachruddin yang menjadi kapten, tapi dia tidak bisa dimainkan. Jadi saya menunjuk Dendy, saya berharap dia bisa jadi lebih baik. Sejujurnya tidak ada makna besar di balik itu,” ucapnya.

Timnas Indonesia akan kembali memainkan pertandingan FIFA match day pada Juni. Untuk laga tersebut, pelatih Shin berharap PSSI dapat kembali mendatangkan lawan yang kuat.

“Saya berharap Indonesia melawan tim peringkat 100-an, agar bisa memperkuat taktik dan organisasi permainan,” tutur mantan arsitek Timnas Korea Selatan di Piala Dunia tersebut.

Sementara itu, bek Timnas Indonesia Jordi Amat mendedikasikan gol yang dicetaknya ke gawang Burundi untuk putranya yang baru berusia 11 bulan. Menurut Jordi seusai pertandingan, putranya itu telah mendatangkan banyak kebaikan dalam hidupnya.

Gol Jordi menjadi sangat berharga, karena gol itu menghindarkan Indonesia dari kekalahan dan memaksakan hasil imbang 2-2 dengan Burundi. “Saya ingin mendedikasikan gol ini untuk putra saya. Ini akan menjadi hadiah yang bagus untuk dia,” kata Jordi.

Meski hanya mencetak gol pada pertandingan FIFA match day dan bukan pada laga kompetitif, Jordi tetap memberi perhatian besar untuk gol tersebut.

“Saya senang dengan gol yang saya cetak. Saya bekerja keras agar bisa menjadi bagian tim Indonesia ini. Tentu gol perdana ini merupakan momen istimewa bagi saya,” kata pemain kelahiran Spanyol itu.

Setelah memainkan beberapa pertandingan bersama Timnas Indonesia, Jordi berpendapat bahwa tim Garuda memiliki potensi untuk dapat mengukir prestasi. “Indonesia negara besar, kami harus berkembang bersama dan bekerjasama. Kami harus meningkatkan detail-detail kecil di tim dan kami juga harus berkembang sebagai tim,” ucap Jordi.

“Saya percaya kepada tim dan staf ini, karena kami semakin baik dari laga ke laga, semua menjadi lebih baik. Dan semoga ini terus berlanjut, tentunya dengan bantuan dari banyak pihak,” tegas mantan pemain Swansea City itu. (m18/ant/cnni)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE