Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Suripno Ingin Tambah Kapasitas GOR PBSI Sumut

Suripno Ingin Tambah Kapasitas GOR PBSI Sumut
KETUA Umum Pengprov PBSI Sumut Drs Suripno Ngadimin (6 kanan) dan jajaran pengurus, foto bersama atlet Pelatwil Junior di halaman GOR PBSI Sumut, Jalan Pancing Medan. Waspada/Johny Ramadhan Silalahi

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Suripno Ingin Tambah Kapasitas GOR PBSI Sumut

IKLAN

MEDAN (Waspada): Ketua Umum Pengprov PBSI Sumatera Utara Drs Suripno Ngadimin mengatakan, pihaknya ingin menambah kapasitas penonton GOR PBSI Sumut di Jalan Pancing Medan.

Meskipun tidak banyak, namun keinginan itu kian kuat setelah melihat membludaknya penonton pada gelaran final turnamen bulutangkis internasional BNI Indonesia Masters pada 5-10 September 2023.

“Kami tak memungkiri masih ada kekurangan selama pelaksanaannya, terutama kapasitas GOR yang terbatas. Di dua hari terakhir pertandingan, banyak penonton yang tidak kebagian tiket,” jelas Suripno, Senin (11/9).

“Ke depan kami akan berupaya menambah kapasitasnya, walaupun tidak banyak. Sebab GOR ini juga akan menjadi venue saat PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ya mainnya di sini,” tambah mantan Anggota Dewan Pengawas Pengurus Pusat (PP) PBSI tersebut.

Didampingi Sekretaris PBSI Sumut Kusprianto ST, Bendahara Hasmin Candra dan jajaran pengurus lainnya, dia pun mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah menyukseskan dua hajatan internasional di GOR PBSI Sumut.

“Terima kasih kepada PP PBSI, karena PBSI Sumut telah dipercaya menjadi tuan rumah dua ajang internasional, yakni Indonesia International Challenge 2023 dan Indonesia Masters 2023 (BWF Super 100),” kata Suripno.

Apalagi menurutnya, Sumut sudah absen selama 27 tahun menjadi tuan rumah untuk ajang level internasional. Terakhir Sumut dipercaya menjadi tuan rumah saat Indonesia Open 1996 silam.

“Ini semua bisa berjalan baik dan sukses juga berkat dukungan semua awak media yang membantu promosikan. Sehingga semuanya bisa berjalan baik dan lancar tanpa terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tutur Suripno.

“Soalnya kejuaraan internasional ini menyangkut marwah Indonesia. Kalau sempat ada kejadian yang tidak kita inginkan, tentunya merusak nama Indonesia juga. Akibatnya mungkin (peserta) dari negara lain tak mau lagi main di Indonesia,” katanya lagi.

Dia pun mengharapkan dua turnamen internasional itu bisa berdampak terhadap dunia perbulutangkisan Sumatera Utara, khususnya bagi atlet-atlet muda di daerah ini.

“Semoga turnamen ini sangat berdampak untuk atlet-atlet kita. Karena kita sudah mempertontonkan atlet-atlet kelas dunia di sini dan mereka menyaksikan,” jelas Suripno.

“Artinya atlet-atlet muda bulutangkis Sumatera Utara tentu sangat ingin sekaligus termotivasi untuk bisa tampil di kejuaraan seperti ini pada masa depan,” katanya menambahkan.

Peluang itu diyakininya cukup besar, sebab saat ini PBSI Sumut sudah dipercaya oleh PP PBSI menjadi tuan rumah program Pelatihan Wilayah (Pelatwil) Junior untuk bagian barat Indonesia (Sumatera).

“Saat ini ada 16 atlet yang masuk program Pelatwil, 11 di antaranya merupakan putra-putri daerah Sumut. Seluruh atlet yang terpilih ini diseleksi dengan ketat. Mungkin dua tahun lagi atlet-atlet muda kita bisa tampil di kejuaraan internasional,” beber Suripno.

“Terutama atlet-atlet kita yang ada di Pelatwil ini. Jadi seluruh atlet-atlet junior Sumatera sebelum masuk Pelatnas Cipayung, lebih dulu di godok di sini dan Pelatwil ini sudah berjalan tiga bulan lamanya,” pungkasnya. (m08)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE