Sumut Sudah Raih 2 Sukses PON 2024

  • Bagikan
Sumut Sudah Raih 2 Sukses PON 2024
KETUA Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis (tengah), memimpin rapat pleno pengurus didampingi Waketum I Prof Dr Agung Sunarno, Waketum II H Sakiruddin, Waketum III Yanto Pasaribu dan Sekretaris Umum Muchrid 'Coki' Nasution, Selasa (22/10). Waspada/Johny Ramadhan Silalahi

MEDAN (Waspada): Sumatera Utara sudah meraih dua dari lima sukses sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 seperti yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).

Penilaian demikian disampaikan Ketua Umum John Ismadi Lubis saat memimpin rapat pleno pertama Pengurus KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Sumut pasca PON 2024 di Sekretariat Jalan Pancing Medan, Selasa (22/10).

“PON Sumut sukses karena 34 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan berjalan aman dan lancar. Tidak ada yang terkendala, paling cuma futsal tertunda sebentar, karena hujan deras dan GOR bocor,” jelas John Lubis.

“Jadi dari lima sukses yang dicanangkan pemerintah, setidaknya dua sudah tercapai dari segi penyelenggaraan dan prestasi. Tiga lagi (administrasi, pemberdayaan ekonomi dan pemanfaatan venue) masih berproses,” tambahnya.

Didampingi Wakil Ketua Umum I Prof Dr Agung Sunarno, Waketum II H Sakiruddin, Waketum III Yanto Pasaribu dan Sekretaris Umum Muchrid ‘Coki’ Nasution, John kepada peserta rapat pun menegaskan sebenarnya yang banyak dimasalahkan mengenai makanan.

“Tapi itu kan hanya konsumsi Panpel yang tidak sesuai, bukannya makanan untuk atlet. PON juga tidak ada mempertandingkan lomba makan atau lomba makanan,” candanya.

Terkait sukses prestasi, menurutnya KONI Sumut perlu melakukan evaluasi untuk menghasilkan rekomendasi ke Pemerintah dan KONI Pusat demi kepentingan sukses PON XXII Nusa Tenggara Barat – Nusa Tenggara Timur 2028.

“Apalagi hanya ada 40 cabor yang dipertandingkan tahun 2028 nanti dengan alasan Olympic Games. Itu perlu evaluasi, khususnya nomor-nomor pertandingannya,” ucap mantan Ketua Harian IMI Sumut tersebut.

“Termasuk cabor dayung yang di Olimpiade hanya 26 nomor, tapi pada PON 2024 sampai 40 nomor. Muaythai terkait federasinya dan sistem penjurian,” tambahnya.

Seandainya PON 2028 jadi hanya mempertandingkan 40 cabor, maka ada 25 cabor pada PON 2024 yang tidak dipertandingkan lagi. Sebagian justru cabor andalan Sumut, seperti boling, biliar, drumband, sambo dan lain-lain.

“Kita juga ada potensi kehilangan medali emas dari atlet andalan yang bakal pensiun karena faktor usia, seperti di cabor atletik, tinju dan karate. Maka perlu upaya teknis dan serius supaya bisa bertahan di peringkat empat,” tegas John Lubis.

“Kita sudah memenuhi target peringkat 4 dengan 79 emas dan 59 perak. Kini kita perlu rekomendasikan Pelatda Jangka Panjang dengan dengan prioritas pertama memasukkan para atlet peraih medali perseorangan di PON 2024,” katanya lagi.

Untuk itu rapat pleno KONI Sumut merekomendasikan perlu segera mengadakan Rapat Koordinasi Teknis dengan panitia diketuai H Sakiruddin dan Wakil Ketua Yanto Pasaribu. Untuk Steering Comitte dipimpin Prof Dr Agung Sunarno.

Terkait evaluasi Kontingen PON XXI Sumut, CdM Wilayah Aceh H Sakiruddin mengatakan secara umum kondisi atlet yang gagal itu sebagian besar karena kondisi fisiknya tidak prima.

“Contohnya saja tarung derajat, itu kan sekarang sudah berubah, mainnya sangat cepat dan keras. Kalau fisik gak cukup bakal gagal lah. Begitu pula hapkido dan judo,” tutur mantan Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Sesdispora) Sumut tersebut.

“Jadi olahraga memang bukan sekadar bercakap, tetapi perlu kerja keras. Kalau sepatu roda limit waktu atlet kita memang di bawah atlet provinsi lain. Sedangkan dayung, organisasinya tidak sehat, padahal nomor pertandingannya sangat banyak,” beber Sakir.

 Kontingen Sumut di Aceh mendulang 7 emas, 16 perak dan 19 perunggu. Sedangkan di Sumatera Utara berhasil meraih 72 emas, 43 perak dan 77 perunggu.

Menurut CdM Wilayah Sumut Yanto Pasaribu, beberapa cabor yang tidak dapat medali mestinya masih bisa dibenahi seperti balap motor, bulutangkis dan voli indoor, karena Sumut sudah punya fasilitas yang memadai.

“Untuk senam, sepakbola putri serta futsal putra dan putri, sepertinya ada masalah di organisasi,” ucap Yanto.

Sedangkan Komandan Satgas Prof Dr Agung Sunarno mengatakan, atletik luar biasa mendapat 6 medali emas, 4 perak dan 2 perunggu. Begitu pula dengan biliar yang meraih 6 emas, 1 perak dan 10 perunggu.

“Itu karena mereka mau diberikan masukan, termasuk mengenai tryout jelang PON. Beda dengan voli yang tryout dengan mengikuti Piala Kapolri hanya 20 hari menjelang PON 2024,” pungkas Prof Agung. (m08)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *