JAKARTA (Waspada): Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, optimistis menatap Piala Asia 2023 karena yakin skuadnya dapat bersaing di turnamen tersebut.
“Mental dan fisik pemain terus membaik. Para penggemar bisa melihat itu secara langsung. Kami pun akan kedatangan pemain naturalisasi yang membuat tim akan lebih kuat dari pada saat ini,” ujar Shin, Kamis (17/6).
Juru taktik asal Korea Selatan itu menyadari Piala Asia 2023 tidak akan mudah bagi skuadnya karena kualitas lawan jauh lebih baik daripada saat kualifikasi.
Akan tetapi Shin tak pernah ragu dengan para pemainnya. Dia bahkan yakin, dengan menjalani latihan keras dan pertandingan-pertandingan ujicoba, skuad “Garuda” dapat sekelas dengan tim-tim tangguh lain di Asia.
Apalagi, menurut pria berusia 52 tahun itu, PSSI dan Pemerintah Indonesia sangat memerhatikan kebutuhan timnas dan tak pernah setengah-setengah memberikan sokongan.
“PSSI, mulai dari ketua umum hingga staf membantu dan mendukung penuh timnas. Itu membuat timnas saat ini sangat berkembang ke arah yang positif,” tutur Shin.
Indonesia mengunci slot di Piala Asia 2023 lantaran berhasil merebut status sebagai salah satu dari lima peringkat kedua terbaik, dari enam grup yang ada di putaran ketiga kualifikasi.
Dengan demikian, Indonesia sudah mencatatkan lima kali penampilan di Piala Asia. Sebelumnya, skuad “Garuda” berkompetisi pada edisi 1996, 2000, 2004 dan 2007.
Nantinya, di Piala Asia 2023, Timnas Indonesia kemungkinan besar dapat diperkuat para pemain naturalisasi seperti Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama.
Jordi dan Sandy sebenarnya direncanakan bermain di Kualifikasi Piala Asia 2023, tetapi tak terjadi lantaran pewarganegaraan mereka belum tuntas.
Belum Ajukan Tuan Rumah
Sementara itu, PSSI belum mengajukan diri secara resmi kepada Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, pihaknya baru sebatas berkomunikasi dengan AFC terkait hak dan kewajiban jika terpilih menjadi tempat penyelenggaraan turnamen tersebut.
“Kami sedang berkomunikasi dengan AFC. Kami belum mengetahui soal hak dan kewajibannya. Nanti ketika sudah mendapat informasi itu, saya akan melaporkannya kepada Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan-red) dan Komite Eksekutif PSSI,” ujar Yunus.
Setelah itu, dia melanjutkan, PSSI akan mengadakan rapat untuk memutuskan apakah mengajukan diri sebagai tuan rumah atau tidak. Menurut Yunus, secara infrastruktur, Indonesia sebenarnya siap menggulirkan Piala Asia 2023 yang rencananya digelar pada Juni-Juli 2023.
Apalagi, Indonesia memang tengah berbenah karena menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang kemungkinan berlangsung pada Mei-Juni 2023.
“Sepertinya, di jadwal, lima hari setelah Piala Dunia U-20 2023 akan berlangsung Piala Asia. Kami tentu akan melibatkan Shin Tae-yong (pelatih timnas Indonesia) untuk mengetahui pandangannya seperti apa,” tutur Yunus.
AFC masih mencari tuan rumah baru untuk Piala Asia 2023 setelah China mengundurkan diri karena pandemi Covid-19. Konfederasi Sepakbola Asia itu pun mengirimkan penawaran kepada 47 negara anggotanya, termasuk Indonesia mengajukan tuan rumah. (m18/ant)