Sensasi Pidie Di Popda XVI Aceh

  • Bagikan

ACEH BARAT (Waspada): Kontingen Pidie bikin sensasi pada Pekan Olahraga Pelajar (Popda) XVI Aceh di Meulaboh, Aceh Barat. Dari tak masuk hitungan, mereka malahan melesat ke puncak klasemen perolehan medali. Pidie pun jadi juara umum.

Dilansir dari media sosial Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, dijelaskan, Pidie merebut status gelar juara umum seusai mengemas 18 medali emas, sembilan perak, dan 13 perunggu.

Kasi Pembinaan Olahraga dan Prestasi Dispora Aceh, Muksalmina menambahkan, peringkat kedua Kota Banda Aceh yang meraih 17 medali emas, dan Aceh Barat ranking ketiga dengan merebut 16 medali emas.

Lalu, dilanjutkan posisi keempat Kabupaten Aceh Besar dengan meraih 12 medali emas, kelima Kota Lhokseumawe memperoleh 11 medali emas, keenam Pidie Jaya 7 medali emas, ketujuh Aceh Tengah 6 medali, kedelapan kota Langsa 5 medali emas.

Kesembilan Aceh Utara lima medali emas, dan  kesepuluh kota Sabang empat medali emas. “Kota Langsa dan Aceh Utara memang sama-sama memperoleh lima medali emas, namun yang menjadi perbedaan Langsa dapat enam medali perak, sedangkan Aceh Utara hanya empat medali perak,” detail Mex sapaan akrab Muksalmina.

Bicara sensani Pidie, mereka sukses memutuskan ambisi Kabupaten Aceh Besar untuk mencetak hattrick juara tiga kali berturut-turut. Sebagai informasi, Kontingen Jantho dalam dua edisi terakhir guliran Popda mampu tampil sebagai juara umum. Pada Popda 2016 di Langsa dan 2018 di Takengon, Aceh Tengah. Di tiga hingga empat hari kegiatan, ambisi Aceh Besar nyaris mencapai harapan.

Namun, menjelang akhir, prestasi atlet Pidie meroket. Cabang panahan menjadi penyumbang medali terbanyak untuk Kontingen Pidie. Sedangkan Aceh Besar gagal menambah medali jelang penutupan.  Akibatnya, mereka harus puas merosot ke posisi empat di Popda 2022 Meulaboh, Aceh Besar ini. 

Memang, kesuksesan Pidie membawa pulang gelar juara umum terhitung di luar dugaan. Sebab, sejak pelaksanaan even dua tahunan itu dimulai Senin (20/6), persaingan hanya terjadi antara juara bertahan Aceh Besar, Banda Aceh, dan tuan rumah Aceh Barat.

Tetapi, sejak Jumat (24/6), atlet-atlet Pidie mulai mengancam keberadaan tiga daerah itu. Puncaknya terjadi pada Sabtu (25/6) kemarin, Pidie melesat ke puncak klasemen perolehan medali terakhir Popda.

Mereka akhirnya sukses menggungguli keberadaan juara bertahan Aceh Besar, Banda Aceh, dan tuan rumah Aceh Barat. Urutan kedua ditempati Kontingen Banda Aceh. Mereka harus puas sebagai runner-up karena kalah tipis dari Pidie setelah mengumpulkan 17 emas, 22 perak, dan 22 perunggu.

Kegagalan tim ibu kota ini karena mereka hanya mampu menambah satu emas pada hari terakhir. Sementara Pidie berhasil menambah tiga emas dari sepasang pencak silat dan tenis meja.

Padahal, pada hari terakhir pelaksanaan Popda 2022 itu, kemarin, masih tersisa lima cabang yang dipertandingan. Cabang itu adalah tenis meja, bola basket, karate, pencak silat, dan sepak bola. Dari lima cabang itu, raihan medali emas terbagi rata untuk semua kontingen.

Aceh Barat sebagai tuan rumah tak mengecewakan. Mereka mampu membuat Banda Aceh dan Aceh Besar jantungan. Pasalnya, sejak hari pertama, Aceh Barat juga berhasil duduk manis di urutan tiga Popda. Mereka mengoleksi 16 emas, 12 perak, dan 20 perunggu.

Sementara peringkat kelima menjadi milik Kota Lhokseumawe usai merebut 11 medali emas, 6 perak, dan 8 perunggu. Sedangkan kontingan Gayo Lues harus pulang dengan tangan hampa. Mereka tak punya sekeping pun medali.

Pekan olahraga daerah ini, berlangsung selama enam hari dengan diikuti 2.452 atlet dengan mempertandingkan sejumlah cabang olahraga (Cabor), antar lain, atletik, bola kaki, bola volley, bola basket, karate, pencak silat, taekwondo, tenis lapangan, tenis meja, sepak takraw, bulu tangkis, dan panahan. (b04/C)

  • Bagikan