MEDAN (Waspada): Semangat kebersamaan, sportifitas dan kesetiakawanan, masih kental di usia 51 tahun Perguruan Karate Kala Hitam. Dalam rentang waktu puluhan tahun itu, berbagai tantangan dan rintangan telah dilalui organisasi bela diri full contact yang didirikan 20 Januari 1972 lalu di Jalan Listrik Medan.
Demikian terangkum dalam acara syukuran HUT 51 Perguruan Karate Kala HItam Anggota FORKI di Dojo Pusat, Jalan Sei Asahan No 34 Medan, Minggu (15/1).
Sebelumnya para karateka melakukan gerak jalan diikuti HA Ronny Simon, dr Rustam Effendi YS, Jenda Kuidah Sembiring, Indra Manurung dan beberapa pelatih mulai dari Jalan Sei Asahan sampai kawasan Jalan dr Mansur Medan.
Syukuran dihadiri Pengurus Yayasan Perguruan Karate Kala Hitam Hj Supiah, Hendri SE, Dessy Fifi Septiany SH MKn dan Rudy SE, dilakukan dengan pemotongan nasi tumpeng dan kue ultah.
“Ke depan semangat tersebut memang harus dijaga di manapun berada, sehingga tetap tumbuh dan berkembang pada era globalisasi dan digitalisasi dewasa ini,” harap Ronny Simon.
Pada kesempatan itu diberikan buku berjudul “Perjalanan Perguruan Karate Kala Hitam Sejak 20 Januari1972” disusun dr H Rustam Effendi YS SpPD, Mangandar Sianipar dan Dr Muhammad Khadafi. Juga buku “Pengabdian Tiada Henti Rekam Jejak Sosok Sang Dokter Rustam Effendi YS” kepada Ketua Umum Pengprov FORKI Sumut diwakili Ady Subianto serta Ketua Umum FORKI Medan diterima Hendri Rumadani.
Menurut Ronny Simon, dulu perguruan ini berdiri hanya untuk kalangan wartawan terus di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).
“Seiring dengan berjalannya waktu, perguruan ini terus berkembang sampai ke tingkat nasional. Hingga kini Perguruan Karate Kala Hitam Anggota FORKI ini sudah mempunyai sejumlah provinsi di Indonesia,” jelasnya.
“Kita juga sudah mengajukan kejuaraan nasional yang akan diputuskan bulan Maret mendatang. Kemungkinan kejuaraannya di Jakarta atau di kota Medan dan di provinsi lainnya,” tambah wartawan senior tersebut.
Sedangkan Dr dr Rustam Effendi mengharapkan adanya peningkatan prestasi para atlet generasi penerus Perguruan Katate Kala Hitam dan dibangun dalam suasana kekeluargaan serta kekompakan.
“Saya juga tidak pernah melupakan perguruan ini saat berlatih di Jalan Listrik Medan tahun 1972 lalu. Saya merupakan anggota dan murid ketiga di Perguruan Karate Kala Hitam,” timpal Ady Subianto.
Usai acara peringatan dilanjutkan dengan berziarah ke Makam Almarhum Kancho Winta Karna sebagai salah seorang Pendiri Perguruan Karate Kala HItam. (m08)