AL RAYYAN, Qatar (Waspada): Kiper pengganti Andrew Redmayne (foto kiri), memblok tendangan terakhir pemain Peru untuk memastikan Australia menang 5-4 (0-0) pada laga playoff final Pra Piala Dunia 2022 antar benua.
Aksi Redmayne yang merasa risih dipuji sebagai pahlawan dalam laga seimbang di venue netral Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Qatar, Senin (Selasa WIB) tersebut, menjadikan Australia sebagai tim ke-31 yang menembus Qatar 2022.
“Saya agak kehilangan kata-kata. Ini permainan tim, ini upaya tim, jadi saya tidak bisa mendapatkan pujian lebih dari 27 (pemain) lain yang ada di sini,” beber Redmayne, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/6).
“Ini tebak-tebakan, entah ke kanan atau kiri. Saya bukan pahlawan, saya hanya memainkan peran saya seperti yang dilakukan semua orang di tim ini,” papar penjaga gawang klub Sydney FC itu.
Redmayne dimasukkan menggantikan Matthew Ryan (foto kanan) tiga menit sebelum dua babak perpanjangan waktu berakhir. Dia kemudian menjadi pahlawan dadakan dengan prilaku jenakanya di garis gawang The Socceroos untuk mengalihkan perhatian penendang lawan.
Kiper berumur 33 tahun itu menari-nari dengan menggoyangkan pinggul dan merentangkan lengannya dengan jenaka. Dia meniru tingkah mantan kiper Liverpool Bruce Grobbelaar ketika menjuarai Piala Champions 1984.
Tingkahnya membuat Luis Advincila melepaskan tembakan yang membentur tiang gawang Australia. Redmayne lantas menari di sepanjang garis gawang, sebelum melayang ke sisi kanan guna menghentikan bola penalti Alex Valera.
“Ide ini muncul saat pra-seleksi, sebab mungkin saja itu terjadi dalam keadaan seperti ini. Selama dua atau tiga pekan kami berada di sini (Qatar), hal ini sudah dalam pikiran saya,” tutur Redmayne.
Aussie sempat gagal mengeksekusi penalti pertama, tetapi mengonversi lima penalti berikutnya untuk membungkam ribuan pendukung Peru yang melakukan perjalanan jauh guna memberikan dukungan besar kepada timnya.
Socceroos mendominasi awal babak pertama. Winger Martin Boyle dua kali menusuk pertahanan Peru untuk memberikan umpan silang berbahaya. Babak kedua mengikuti pola yang sama dengan babak pertama dengan terbatasnya peluang yang tercipta.
Redmayne yang sempat menjalani ujicoba bersama Arsenal saat remaja, dimasukkan untuk menjalani pertandingan ketiganya bersama timnas, setelah laga tetap tanpa gol selama 120 menit.
“Dia penyelamat penalti yang sangat bagus dan saya melakukan sesuatu yang bisa mempengaruhi mereka secara mental,” puji pelatih Graham Arnold.
“Mungkin aksinya menjadi alasan mereka membentur tiang. Sungguh upaya satu persen mental dalam mengganggu pengambil penalti Peru itu. Sungguh berisiko tetapi berhasil,” tambah Arnold.
Hanya Martin Boyle saja sebagai penendang pertama Aussie yang gagal menalukkan kiper Pedro Galesse. Aaron Mooy, Craig Goodwin, Ajdin Hrustic, Jamie Maclaren dan Awer Mabil sebagai eksekutor Socceroos berikutnya, sukses membobol gawang negara Amerika Latin itu.
Di kubu Peru, penendang ketiga Advíncula dan penendang keenam Valera gagal membobol gawang Redmayne. Gol-gol Gianluca Lapadula, Alexander Callens, Renato Tapia dan Edison Flores dengan demikian tidak mampu menyelamatkan Si Putih Merah.
“Saya tahu saya akan mencetak gol. Ini satu-satunya cara untuk mengucapkan terima kasih kepada Australia, dari saya dan keluarga saya. Keluarga saya meninggalkan Sudan karena perang, saya lahir di gubuk,” ucap Mabil.
“Kamar hotel saya di sini lebih besar dari kamar yang kami miliki sebagai keluarga di kamp pengungsian dulu. Australia menerima dan menampung kami, itu memberi saya dan keluarga saya kesempatan untuk hidup,” pungkasnya. (m08/rtr/fifa)