RIYADH (Waspada): Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi mengaku puas dengan cara timnya meraih kemenangan 2-0 atas Atalanta di semifinal Piala Super Italia.
Inter Milan melaju ke final berkat dua gol Denzel Dumfries dalam pertandingan yang berlangsung di Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Jumat (2/1) dini hari WIB.
“Pemain Inter Milan luar biasa, mereka bermain tanpa keraguan saat melawan tim yang mempunyai kualitas bagus,” kata Inzaghi usai pertandingan kepada Sport Mediaset.
Inzaghi juga bangga dengan permainan Inter yang mampu terus menekan dan menciptakan peluang melawan Atalanta di pertandingan ini.
“Satu kesalahan kami adalah tidak bisa mengakhiri game lebih cepat, tetapi saya tidak mau komplain karena menghadapi lawan yang kuat,” lanjutnya.
I Nerazzurri berpeluang menjadi tim pertama yang menjuarai Piala Super Italia untuk empat kali beruntun. Mereka telah menjadi juara pada 2021, 2022 dan 2023.
Skuad asuhan Simone Inzaghi tersebut kini tinggal menunggu pemenang dari laga semifinal lainnya antara Juventus vs AC Milan pada Sabtu (4/01) dini hari WIB.
Inter yang menurunkan duet Lautaro Martinez dan Marcus Thuram di depan bermain agresif sejak menit awal. Lini pertahanan Atalanta sudah harus bekerja keras untuk menghalau gelombang serangan Inter
Inter bahkan nyaris mencetak gol pada menit pertama, andai saja sepakan Henrikh Mkhitaryan tidak dibendung pemain Atalanta. Lautaro punya kans pada menit ke-10 saat dia menyambut bola rebound hasil sepakan bebas Hakan Calhanoglu.
Penyerang asal Argentina itu melepaskan sepakan voli yang bisa ditepis oleh kiper Marco Carnesecchi. Semenit berselang, giliran Yann Bisseck yang mengancam gawang Atalanta lewat sundulannya di kotak penalti setelah meneruskan sepak pojok. Namun, bola masih melambung.
Peluang pertama Atalanta hadir pada menit ke-16 dari tandukan Lorenzo Scalvini yang masih bisa diselamatkan penjaga gawang Yann Sommer dengan mudah.
Inter mendapatkan dia peluang beruntun Inter pada menit ke-22. Sepakan Lautaro dari jarak dekat berhasil ditepis Carnesecchi, bola rebound kemudian disambar Federico Dimarco yang kemudian diadang oleh kaki kiper asal Swiss tersebut.
Inter masih mendominasi permainan, tapi belum dapat menghasilkan gol karena buruknya penyelesaian akhir. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Inter langsung memecah kebuntuan pada menit ke-49 lewat Denzel Dumfries. Dari sepak pojok, bola disundul Yann Bisseck ke arah Dumfries yang membelakangi gawang. Bek tersebut kemudian melakukan tendangan salto untuk mengubah keunggulan menjadi 1-0.
Atalanta yang coba mengejar ketertinggalan memainkan Ademola Lookman, Charles De Ketelaere, dan Ederson bersamaan mulai menit ke-56.
Namun, Inter justru bisa menggandakan keunggulan mereka pada menit ke-61 lewat gol kedua Dumfries. Diawali umpan Taremi coba dipotong Isak Hien, tetapi bola malah bergulir ke arah Dumfries yang langsung menendang bola ke pojok atas gawang Carnesecchi. Inter unggul 2-0.
Atalanta sempat memperkecil skor pada menit ke-73 lewat Ederson setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Sommer. Namun, gol itu dianulir VAR karena De Ketelaere terjebak offside.
Atalanta membuat dua peluang beruntun dari korner pada menit ke-89. Pertama dari tandukan Berat Djimsiti yang ditepis Sommer, bola rebound lalu disambar kepala Lookman dari jarak dekat, yang juga bisa diadang. Tak ada gol tercipta lagi, sehingga Inter tetap menang 2-0 dan lolos ke final Piala Super Italia. (m18/ant/sm)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.