PSSI Perberat Hukuman Wapres Persiraja

  • Bagikan
PSSI Perberat Hukuman Wapres Persiraja

BANDA ACEH (Waspada): Prilaku tak patuh pada hukuman Komisi Disiplin (Komdis) ditunjukkan Iswahyudi, salah seorang ofisial tim Persiraja Banda Aceh. Kini hukumannya semakin diperberat PSSI.

Dikutip dari laman PSSI, Kamis (5/12), ofisial Persiraja dengan jabatan Wakil Presiden Klub Iswahyudi yang populer dengan panggilan Yudi Cot Ara dilarang terlibat dalam seluruh aktivitas sepakbola nasional selama 1,5 tahun. Bukan cuma itu, Yudi juga dilarang keras memasuki semua stadion yang ada di Indonesia.

Sanksi itu diberikan setelah ia tidak mematuhi hukuman sebelumnya dari Komdis PSSI. Dia telah diberi sanksi tidak boleh terlibat dalam aktivitas sepakbola selama 12 bulan.

Nyatanya, pada laga lanjutan Pegadaian Liga 2 Indonesia 2024/2025, Iswahyudi memasuki area lapangan dan melakukan selebrasi bersama pemain tim Persiraja.

Yudi ikut bergembira ria di lapangan bersama Andik Vermansyah cs seusai mereka menumbangkan FC Bekasi City dengan skor 2-1 di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Rabu (20/11) malam.

Kelakukannya langsung masuk pantauan Badan Yudisial PSSI yang menyebut Yudi tak mematuhi keputusan yang telah dijatuhkan, larangan ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepakbola selama 12 bulan.

Kini PSSI menambah hukuman ke Yudi berupa larangan ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepakbola. Awalnya, hanya sanksi berupa larangan untuk ikut serta dalam segala aktivitas sepakbola ditambah dari segi administratif, hukum atau hal-hal lain, termasuk larangan memasuki stadion di seluruh Indonesia yang berhubungan dengan sepakbola, futsal, bola pantai di klub yang terafiliasi dengan PSSI selama 18 bulan dan denda Rp 50 juta.

“Larangan tersebut berlangsung selama 18 bulan,” bunyi keputusan Komdis tersebut. Sedangkan FC Bekasi City didenda Rp 25 juta seusai lima pemainnya terkena kartu kuning saat melawan tuan rumah Persiraja.

Yudi Cot Ara ketika dikonfirmasi Waspada memberi penjelasan panjang. Ia bercerita, sebelum dia turun ke lapangan meluapkan kegembiraan bersama pemain usai menang 2-1 atas Bekasi City, dirinya sudah meminta pendapat match commissioner atau pengawas pertandingan.

Kata dia, dari hasil diskusi tersebut, Yudi sudah merasa dibolehkan masuk ke lapangan menemui timnya, tapi setelah tim tamu (Bekasi City) masuk ke ruang ganti. “Saya juga sudah cek sedetail-detailnya kepada MactCom. Apakah dengan larangan itu saya tidak boleh duduk di banch pemain saja atau di tribune penonton juga,” ungkap dia.

Menanggapi sanksi terkini yang diterimanya, Yudi memilih tidak memperpanjang urusan dengan melakukan banding. Sebab, pihaknya sudah punya pengalaman tak elok. Sampai-sampai Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam meminta agar tidak melakukan banding lagi.

            “Saya secara pribadi tak ingin lagi melakukan banding. Pengalaman yang lalu saat kita melakukan banding larangan bermain 4 kali tanpa penonton dan sanksi lainnya menguras banyak kas klub hingga Rp120 juta. Sebab, sekali banding kita harus bayar Rp30 juta ke PSSI,” katanya.

Kini, Yudi mengaku menerima dan menjalani sanksi itu secara lapang dada. Namun, sanksi-sanksi itu tak akan bisa membunuh semangatnya untuk mendukung Persiraja promosi ke Liga 1. “Saya akan tetap dukung Persiraja di mana pun berada,” kata Yudi penuh tekad. (b04)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *