KESALAHAN dan kelemahan masa lalu dalam sebuah komunitas atau kelembagaan bukan untuk diperdebatkan sebab bisa menghambat gerak maju. Andai harus diperdebatkan, karena sudah jadi karakter dan hobi, pastikan tak merusak plan ke depan melainkan jadi referensi penguat langkah melaksanakan program saat ini.
Medan dan Sumatera Utara, termasuk Aceh dewasa ini disibukkan dengan persiapan tuan rumah PON 2024. Momentum multi efek yang banyak ditunggu seluruh propinsi.
Sebagaimana diketahui sebagai tuan rumah perhelatan akbar olahraga prestasi se Indonesia selama ini relatif mendapatkan percepatan pembangunan infrastruktur olahraga disertai jalan dan jembatan serta fasilitas umum lainnya.
Betapa tidak, sebab kontingen olahraga dari seluruh propinsi Indonesia berkumpul, selain mengadu prestasi tentu saja secara sosial ekonomi membawa efek positif bagi tuan rumah.
Tak usah mempersoalkan persiapan Sumut sebagai tuan rumah PON2024 hanya merujuk kepada fasilitas olahraga di Medan sekitarnya, plus Siantar dan Simalungun; jika bercermin pada tuan rumah PON2012 Riau, PON2016 Jabar dan PON2020 Papua yang meniru jejak tuan rumah sebelumnya menyebarkan venue di banyak titik kabupaten Kota. PON2016 Jabar menggiring venue atletik di Bogor, Tinju di Pelabuhan Ratu, Motor di Tasik Malaya yang jarak tempuh dari Bandung sekitar empat jam.
Kabupaten seperti Asahan patut bersyukur karena menjadi tempat persiapan tim sepakbola Sumut PON2024. Stadion Mutiara sebagai homebase persis berada di kawasan sekolah dasar, lanjutan, menengah dan perguruan tinggi tentu merangsang debutan pesepakbola wanita di sini.
Dus, Asahan juga harus bersyukur sebagai penyumbang terbanyak atlet di Pelatda PON Sumut cabor Sumut meski tak kebagian venue PON2024.
Tak arif untuk memperdebatkannya karena waktu sudah mendekat sebaiknya semua pihak yang terlibat, baik kepanitiaan atau instansi yang berwenang mempersiapkan perhelatan maupun KONI Sumut beserta Cabang Olahraga dalam membangun Kontingen menjalankan tugas dan kewenangannya dengan penuh semangat.
Momentum sebagai tuan rumah PON2024 harus dimanfaatkan untuk memenuhi semangat Sumut Bermartabat dari bidang olahraga sebagai dukungan penuh dalam pembangunan fisik.
Momentum itu tak sekedar soal prestasi yang diukur dengan medali, karena ini sangat relatif; tapi idealnya dijadikan pintu masuk bagi kegiatan olahraga yang lebih intens ke depan sebagai instrumen pembangunan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia instansi dan stakeholder olahraga diuji terlebih dahulu apakah Sumut sukses selaku tuan rumah PON2024.
Soal medali hanyalah sasaran antara untuk mengukur aktifitas olahraga prestasi di Sumut empat tahun belakangan. Tapi lebih utama tuan rumah PON 2024 harus jadi tonggak kemajuan Sumut ke depan.
Olahraga tak sekedar siapa menang atau kalah, siapa juara. Pentingnya olahraga dalam pembangunan sumber daya manusia bisa dilihat dari teori menyebutkan “Suatu aktivitas atau pekerjaan rutin yang kurang mendapatkan gerak, bila tidak diimbangi dengan aktivitas yang dapat menggerakkan otot-otot atau organ-organ tubuh, biasanya akan mudah terkena gangguan kesehatan.
Dalam kenyataannya pola hidup sedentari atau tanpa aktivitas fisik telah membawa kemunduran tingkat kesehatan dan kesegaran jasmani. Kondisi seperti ini memiliki faktor resiko yang lebih besar terhadap penyakit tertentu.
Dampak pola hidup sedentari yang menjadi masalah kesehatan adalah resiko penyakit jantung yang merupakan salah satu penyebab kematian di Amerika dewasa ini, bahkan lebih dari separoh disebabkan karena penyakit-penyakit kardiovaskuler, seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan sejenisnya (Fox, Kirby, dan Fox, 1987).
Terkait teori ini, seluruh kabupaten kota dan propinsi patut bersyukur beredarnya Surat Mendagri tertanggal 18 Agustus 2023 kepada Gubernur, Bupati dan Walikota untuk menindak lanjuti program Kemenpora tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) antara lain segera membuat Desain Olahraga Daerah serta mengatur, membina, dan mengembangkan keolahragaan di daerah masing masing sesuai UU Olahraga 11 tahun 2022, Perpres 86 tahun 2021 tentang DBON.
Mendagri memberi landasan hukum pengalokasian dana untuk mengelola minimal satu cabang olahraga prioritas. Desain Olahraga Daerah ini tentu saja berdampak positif bagi pembinaan olahraga secara umum jika dilaksanakan sesuai amanah DBON.
Jika program “Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat” versi Orde Baru lebih ke perluasan cabang olahraga di mana tiap pejabat utama di daerah membina satu cabang olahraga, DBON lebih jelas dan formal dengan adanya surat Mendagri bahwa tiap propinsi, kabupaten, kota minimal mengelola satu cabang olahraga.
Nah, tentu Dispora Sumut sudah memasang ancang ancang. Dua momen ini; tuan rumah PON2024 dan DBON, merupakan titik strategis bagi Sumut. Jangan abaikan. •Nurkarim Nehe