Pj Bupati Agara Operasi Pungut Sampah Di Lokasi Arung Jeram

  • Bagikan
Pj Bupati Agara Operasi Pungut Sampah Di Lokasi Arung Jeram
Pj Bupati Agara Syakir saat operasi memunggut sampah di lokasi perlombaan arung jeram. Waspada/Seh Muhammad Amin

KUTACANE (Waspada): Kegiatan olahraga yang berkelanjutan (Sustainable Sport Event) selalu menjadi program digaungkan cabang olahraga arung jeram di setiap kejuaraan yang digelar, termasuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 di Aceh Tenggara.

Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI) berkomitmen menumbuhkan dampak positif pada lingkungan, sosial dan ekonomi melalui kegiatan arung jeram ini. Karena itu, mulai dari babak kualifikasi hingga penyelenggaraan PON XXI di Aceh Tenggara ini didesain, diorganisir dan diimplementasikan dengan prinsip-prinsip berkelanjutan.

“Karenanya seluruh Pengurus Besar (PB) yang tergabung dalam kepanitiaan PB PON, atlet dan ofisial yang terlibat juga wajib meminimalisir dampak negatif dan meninggalkan warisan bagi komunitas tuan rumah, serta semua yang terlibat,” kata Technical Delegate Cabor Arung Jeram PON XXI/2024 Aceh-Sumut, Amalia Yunita di Sungai Mamas, Jambur Mamang, Rabu (18/9/2024).

Karena itu, seluruh peserta dalam kegiatan babak kualifikasi PON ini harus mematuhi aturan-aturan dan tata tertib yang berlaku. Menjaga nama baik tim, sesama tim, panitia, dan FAJI tentunya. Menghormati adat istiadat setempat dan membangun keakraban dengan sesama peserta, tim, panitia, dan masyarakat lokal.

“Menjunjung tinggi sportivitas dengan mengikuti lomba, sesuai dengan peraturan kompetisi, bermain secara adil dan bersih serta menghadapi kemenangan dan kekalahan secara bermartabat. Mengutamakan keselamatan seluruh tim pada saat lomba, menjaga kebersihan di lingkungan sungai dan sekitarnya serta perkampungan atlet dan tidak meninggalkan sampah di mana pun,” tambah Amalia.

Para panitia dan peserta juga diwajibkan melakukan penghematan dalam mengkonsumsi energi, mengurangi pemakaian material plastik sekali pakai (botol minuman, wadah makanan, sedotan dan lain lain, mengurangi dan mengganti jejak karbon perjalanan menuju lokasi serta jejak karbon lainnya dengan inisiatif, minimal menggunakan tempat makan yang bukan sekali pakai dan membawa tempat minum sendiri untuk mengurangi jejak karbon.

“Memilih akomodasi yang dekat venue untuk mengurangi jejak karbon, mengurangi limbah makanan, menjaga keanekaragaman hayati di sekitar lokasi, tim memakan makanan yang sehat, termasuk mendukung ekonomi lokal dan memilih membeli dari usaha lokal yang dijalankan dengan prinsip yang bertanggung jawab. Sebab kita harus meninggalkan warisan yang positif bagi masyarakat lokal,” tuturnya.

Salah satu kegiatan yang digalakkan dalam penyelenggaraan PON di dua Sungai ini adalah melakukan operasi semut (mengumpulkan sampah) setiap pagi yang dilakukan oleh seluruh panitia di venue perlombaan. Minimnya kesadaran masyarakat, membuat FAJI menggandeng pemerintah setempat untuk hadir dan melakukan aksi pemungutan sampah oleh PJ Bupati Aceh Tenggara serta para pejabat daerah lainnya setiap pagi, sebelum pelaksanaan perlombaan di mulai. Dengan harapan, aksinya tersebut bisa dicontoh oleh para pengunjung yang datang ke venue Sungai Mamas.

“Antusias pengunjung sangat besar ketika melihat Pj Bupati ikut turut memunguti sampah yang berserakan di venue, dan tidak sedikit yang juga turut turun melakukannya. Dibandingkan hari pertama, di penyelenggaraan hari ke-7 sudah mulai berkurang sampah yang berserakan di Taman Nasional Gn Leuser ini. Aksi ini tidak sekali dilakukan, pihak Pemda sepertinya meneruskan kegiatan ini dengan melakukan sosialisasi “pungut sampah” di venue yang dipimpin langsung oleh PJ Bupati Aceh Tenggara ke setiap lokasi-lokasi pengunjung dan pedagang,” tambahnya.

Sosialisasi tentang “pungut sampah” di venue PON, menurut PJ Bupati Aceh Tenggara, Drs Syakir MSi diteruskan pihaknya untuk mengedukasi masyarakat untuk hidup dengan budaya bersih dan sehat. Bukan hanya itu, untuk mendukung program kegiatan olahraga yang berkelanjutan, pihaknya juga melakukan sapa kontingen peserta cabor arung jeram setiap hari.

“Itu untuk meningkatkan semangat saling peduli dan mempererat silaturahmi. Kami juga memperkenalkan makanan khas Aceh Tenggara kepada setiap kontingen, dengan memberikan oleh-oleh makanan hasil UMKM Aceh Tenggara,” katanya.

Sementara, pantauan Waspada.id, ribuan masyarakat lokal dan luar daerah antusias menyaksikan cabor Arung Jeram PON XXI Aceh- Sumut 2024, di Sungai Mamas Jambur Mamang, Kecamatan Darul Hasanah, Aceh Tenggara (Agara), Rabu (18/9).

Banyaknya kenderaan bermotor roda 4 yang parkir dan banyaknya kenderaan roda dua warga yang datang ke daerah wisata jambur Mamang sembari menyaksikan perlombaan arung jeram di sungai mamas jambur mamang.

Juanda salah seorang pedagang kecil di wisata jambur mamang kepada Waspada mengaku, Sejak awal dimulainya lomba Arung Jeram di sungai Mamas, warga sangat antusias menyaksikan olahraga favorit dan yang banyak digemari warga Aceh Tenggara tersebut.

Pasalnya, selain karena panorama wisata jambur mamang yang masih indah dan asri serta bisa melepas rasa penat warga. Selain digelarnya arung jeram, memang banyak disukai warga berbagai aneka macam kuliner maupun makanan ada disajikan dinas Koperasi UKM Nakertrans, untuk mendirikan tenda UMKM yang diperuntukkan bagi pengusaha kecil selama berlangsungnya PON XXI Aceh – Sumut.

Selain memberikan dukungan pada atlet tuan rumah Aceh, warga juga ingin melihat langsung ketangkasan tim lain yang kerap mengikuti perlombaan diluar negeri seperti tim Arung Jeram Jawa Barat, DKI Jakarta dan Sumut,” timpal Armen, warga Agara lainnya. (cseh)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *