Piala Afrika Pastikan Lanjut

  • Bagikan

YAOUNDE (Waspada): Asosiasi Sepakbola Afrika (CAF) menolak saran untuk menunda atau membatalkan gelaran Piala Afrika 2021 setelah adanya tragedi yang menewaskan delapan suporter di Stadion Olembe, Yaounde, ibu kota Kamerun.

Selain delapan tewas, 38 orang lainnya dibawa ke rumah sakit karena cedera dan tujuh dalam keadaan kritis. Insiden itu terjadi karena kerumunan maut selama laga babak 16 besar antara tuan rumah Kamerun melawan Kepulauan Komoro.

“Sungguh luar biasa karena di antara mereka yang terluka, dua mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak sabar untuk keluar dari rumah sakit dan pergi ke stadion,” klaim presiden CAF (Konfederasi Sepakbola Afrika) Dr Patrice Motsepe, seperti dikutip dari Goal, Rabu (26/1).

“Saya melihat adanya semangat, gairah mutlak orang-orang Kamerun dan cinta mereka pada sepakbola. Itu menyatukan orang-orang dan semangat sepakbola sudah mengakar bersama mereka,” tambahnya.

Kerumunan maut fans Kamerun menyebabkan runtuhnya sebuah penghalang di stadion hingga mengakibatkan banyak korban yang terinjak-injak oleh suporter yang berusaha menerobos masuk.

“Saya tidak bisa hanya berkonsultasi, tetapi juga mendengarkan arahan dari berbagai pemangku kepentingan. Kesimpulannya adalah kami harus lanjut dengan mengheningkan cipta, masalah itu terus didiskusikan dan dipertimbangkan,” tegas Motsepe.

“Sebagai bagian dari penyelidikan, kami ingin tahu siapa yang menutup gerbang stadiun dan siapa yang bertanggung jawab. Karena kami tidak boleh berkompromi dalam desakan untuk memiliki tindakan tepat dan terbaik di dunia,” katanya lagi.

Satu pertandingan perempatfinal pun dipindah dari Stadion Olembe akibat musibah tersebut. Motsepe menyatakan pertandingan itu pindah ke Stadion Ahmadou Ahidjo yang juga berlokasi di Yaounde, mempertemukan Maroko dengan pemenang Mesir vs Pantai Gading.

Stadion Olembe yang baru diresmikan 8 September 2021 setelah mulai dibangun sejak 2018, dijadwalkan menjadi lokasi pertandingan semifinal pada 3 Februari dan partai final tiga hari berselang.

Motsepe menyatakan bahwa ada kemungkinan kedua pertandingan itu akan dipindah juga, kecuali otoritas lokal Kamerun bisa menjamin adanya peningkatan pengamanan.

CAF tengah meminta penjelasan dari panitia lokal Kamerun serta pemerintah setempat mengenai penyebab kerumunan tak terkendali. Juga penjelasan mengapa salah satu gerbang di stadion yang seharusnya dibuka, justru ditutup saat kejadian.

“Kami ingin langkah-langkah mendesak untuk memastikan insiden tidak berulang dan laporan rinci mengenai kesalahan yang telah terjadi,” tutur Motsepe.

“Jelas ada kekurangan, kegagalan dan kelemahan. Ada masalah yang seharusnya sudah diantisipasi. Keselamatan dan keamanan penonton seharusnya menjadi tugas dan kewajiban utama kami,” pungkasnya.

Senegal Beruntung

Laga babak 16 besar di Stadion Kouekong, Bafoussam, Selasa (Rabu WIB), tetap dilanjutkan kendati sempat ada rumor penundaan. Senegal memenangkan laga itu dengan skor 2-0 atas Tanjung Verde.

Senegal mendapat keuntungan besar sebab mereka hanya perlu menghadapi sembilan pemain Tanjung Verde, menyusul kartu merah yang diterima gelandang Patrick Andrade dan kiper Vozinha.

Kartu merah pertama kali keluar dari saku wasit Lahlou Benbraham menit 21 setelah VAR meninjau pelanggaran Patrick terhadap Pape Gueye.

Situasi sebelas lawan sepuluh pemain belum mampu dimanfaatkan Senegal hingga babak pertama berakhir dengan skor nirgol.

Menit 57 wasit mengeluarkan kartu merah keduanya lantaran kiper Vozinha keluar dari sarangnya untuk menjatuhkan Sadio Mane.

Menghadapi sembilan pemain Tanjung Verde, Senegal akhirnya berhasil membuka keunggulan melalui keberhasilan Mane memanfaatkan bola liar dalam situasi sepak pojok pada menit 63.

Gol itu sempat ditinjau VAR sebelum akhirnya disahkan oleh wasit. Mane sendiri kemudian mengalami cedera hingga ditarik keluar lapangan.

Keadaan yang timpang membuat Senegal cukup leluasa menguasai jalannya pertandingan. Dua menit memasuki injury time, Bamba Dieng melengkapi kemenangan Senegal menjadi 2-0. Penyerang Marseille itu memanfaatkan umpan Famara Diedhiou dalam situasi serangan balik.

Di babak perempat final nanti, Senegal akan bertemu pemenang laga 16 besar lainnya antara Mali kontra Guinea Ekuator. (m08/goal/afp)

  • Bagikan