BANDA ACEH (Waspada): Pemerintah Aceh memberikan dukungan maksimal untuk lancarnya pelaksanaan Pekan Olahraga Aceh (Pora) XIV 2022 Pidie. Pemerintah Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp130 Miliar untuk suksesnya event olahraga itu.
Kadispora Aceh Dedy Yuswadi AP (foto) kepada media, Senin (31/1), mengatakan sejauh ini pihaknya sudah sangat maksimal memberikan dukungan. Juga mendorong agar Pora XIV 2022 Pidie dapat dipersiapkan dan dilaksanakan dengan lancar.
“Pemerintah Aceh sangat serius agar Pidie sebagai tuan rumah dapat mempersiapkan dan melaksanakan Pora 2022 yang diikuti 23 kabupaten/kota se-Aceh ini,” katanya,
Lebih lanjut Dedy mengatakan, bentuk keseriusan tersebut dapat dilihat dari sisi anggaran. Dimana sejauh ini Pemerintah Aceh telah mengalokasi anggaran Rp130 miliar. Dengan rincian tahun 2020 sebesar Rp20 miliar, tahun 2021 Rp90 miliar, dan di tahun 2022 dialokasikan Rp20 miliar.
“Kalau kita berkaca dari Pora sebelumnya, Pora Aceh Timur anggarannya 60 miliar dan Pora Aceh Besar 80 miliar. Sedangkan Pora Pidie 130 miliar. Kemudian pada saat penggangaran kita juga berinisiatif segera mencairkan anggaran tersebut,” jelas Dedy.
Menjawb tudingan Pemerintah Kabupaten Pidie yang menyebutkan salah satu kendala persiapan Pora 2022 selama ini adalah karena keterlambatan proses pencairan. Hal itu dibantah keras Dedy. Secara administrasi malahan yang salah pihak Pidie.
Dedy menjelaskan, keterlambatan pengurusan proses administrasi menjadi penyebabnya. “Tahun 2019 memang terdapat keterlambatan karena berkasnya tidak masuk ke kita. Justru kita yang meminta Pemkab Pidie waktu itu, kebetulan Kepala Bappeda masih yang lama, kita sudah minta untuk disegerakan, walaupun pada akhirnya tetap telat juga sampai ke kita,” ujar Dedy.
Begitu juga di tahun 2021, Dedy mengaku tidak ada proposal yang masuk ke Dispora Aceh. “Saya sudah koordinasi dengan Dinas Keuangan, waktu itu Pak Azhari, bahwa Pak Azhari juga mengaku proposalnya tidak ada,” tambah Dedy.
Secara mekanisme keuangan, Dedy menjelaskan sebelum pencairan harus sudah ada proposal yang kemudian diverifikasi. “Itu penyebab terlambat. Sehingga pada bulan September saya dan Pak Azhari berinisiatif meminta kembali proposalnya untuk segera kita proses. Setelah beberapa kali pertemuan, barulah di November 2021 cair anggaran 90 miliar,” tukas Dedy.
Terkait usulan Pemkab Pidie yang meminta anggaran Rp450 miliar untuk persiapan dan pelaksanaan Pora XIV 2022, Dedy mengatakan sebagai sebuah usulan hal itu sah saja.
Namun kebutuhan anggaran tetap disesuaikan ketersediaan anggaran di Pemerintah Aceh. “Dalam hal ini yang mengetahui adalah Bappeda dan Dinas Keuangan,” sebut Dedy.
Bentuk keseriusan lainnya, kata Dedy, selama ini pihaknya terus memantau perkembangan pembangunan infrastruktur Pora. “Dalam hal koordinasi, kita juga dibantu oleh KONI Aceh untuk membangun komunikasi yang intens dengan Panitia Pora Pidie,” papar dia.
Disebutkan, sejak akhir tahun 2021 dan awal 2022 pihaknya telah meminta progres, terutama terkait pembangunan sarana dan prasarana. “Kita akan terus memantau progresnya, terutama dari sisi penggunaan anggaran. Jangan sampai penggunaan anggaran tidak sesuai dengan apa yang diusulkan. Kita akan bekerjasama dengan Perkim Aceh,” tambahnya. (b04/C)