Pelatih Paling Sukses Sanjung Para Pemain

  • Bagikan

LONDON (Waspada): Manajer Pep Guardiola (foto) menjadi pelatih asing paling sukses di Inggris setelah membawa Manchester City kembali menjuarai Liga Premier keempatnya.

Pep melampaui pelatih Arsenal asal Prancis Arsene Wenger dan pelatih Chelsea asal Portugal Jose Mourinho yang sama-sama mempersembahkan tiga gelar Liga Premier kepada klub masing-masing.

Citizens memastikan kampiun lagi, Minggu (Senin WIB), seusai bangkit dari ketinggalan dua gol untuk memukul balik tamunya Aston Villa 3-2 pada pertandingan terakhir di Etihad Stadium, Manchester. Pep pun menyanjung semangat dan mental para pemainnya, bahkan dengan istilah legenda.

“Empat Liga Premier, para pemain ini sudah menjadi legenda, orang harus mengakuinya. Kumpulan pemain ini sungguh abadi, karena apa yang kami capai sungguh sangat sulit,” puji Pep, seperti dilansir Reuters, Senin (23/5).

“Yang pertama 100 poin (musim 2017/2018), yang kedua di Brighton (musim 2018/2019), yang ketiga tanpa penonton (2000/2021) dan yang ini bersama penonton, sungguh yang terbaik,” tambah pelatih asal Spanyol tersebut.

Semua manajer yang berada di atas mantan arsitek Barcelona dan Bayern Munich itu dalam daftar peraih gelar juara Liga Premier, lahir di Kepulauan British (mencakup Inggris Raya, Irlandia dan pulau-pulau kecil lainnya).

Sir Alex Ferguson (Skotlandia) menjadi manajer yang paling banyak mempersembahkan gelar juara liga setelah meraih 13 Liga Premier bersama Manchester United.

Guardiola menyamai empat gelar yang diperoleh pelatih asal Skotlandia lainnya, Kenny Dalglish, saat juara liga tiga kali bersama Liverpool dan sekali bersama Blackburn Rovers.

Dia hanya minus satu trofi di belakang mantan manajer MU Sir Matt Busby dan dua gelar di belakang mantan manajer Liverpool Sir Bob Paisley yang merebut enam gelar. Pep total sudah 10 kali menjuarai liga dari 13 musim sebagai manajer divisi papan atas di seluruh dunia bersama El Barca, ​​​​Bayern dan The City.

“Kami menyadari empat gelar juara liga dalam lima tahun di negara ini mungkin merupakan pencapaian terbaik yang telah kami lakukan. Ini luar biasa,” klaim Pep.

Pep dan kapten City Kevin De Bruyne mengaku khawatir karena Citizens sempat tertinggal dua bola akibat gol Matthew Cash (37′) dan Philippe Coutinho (69′). Manchester bangkit menjadi pemenang untuk mengoleksi nilai 93, berkat gol Ilkay Gündogan (76′ dan 81′) serta Rodri (78′).

“Ini laga yang paling sulit untuk dimenangkan, Anda harus menutup sesuatu yang telah memakan waktu 10 bulan. Servis untuk menjuarai Wimbledon itu servis yang paling sulit, kata petenis dan itu mirip dengan hari ini,” papar Pep.

“Panik itu biasa dalam situasi seperti ini, tapi kami tetap berusaha setenang mungkin. Saat kedudukan 1-2, itu seketika mengubah seluruh situasi dan sejak itu kami tak lagi menoleh ke belakang,” timpal De Bruyne.

Kiper City Ederson Moraes dan kiper Liverpool Alisson Becker, kedua asal Brazil, berbagi Golden Glove setelah sama-sama mencatat 20 clean sheet sepanjang musim ini.

Striker Liverpool Mohamed Salah dan penyerang Tottenham Son Heung-min sama-sama dianugerahi penghargaan Golden Boot karena menjadi pencetak gol terbanyak masing-masing dengan 23 gol.

Ini ketiga kalinya Salah diganjar penghargaan demikian setelah musim 2017/2018 dengan 32 gol dan musim 2018/2019 dengan 22 gol. Salah juga menjadi raja umpan gol dengan membuat 13 assist dan berselisih satu di atas rekannya Trent Alexander-Arnold.

Sukses Citizens membuat Liverpool yang bangkit dari ketinggalan untuk mengalahkan Wolverhampton Wanderers 3-1 di Anfield, hanya menjadi runner-up dengan koleksi nilai 92.

Tetapi The Reds yang sudah menjuarai Piala Liga dan Piala FA musim ini, bisa menambahkan mahkota Eropa ketujuh dalam koleksi trofinya jika memukul Real Madrid pada final Liga Champions di Paris, 28 Mei mendatang.

“Musim ini benar-benar luar biasa dan tak akan berakhir hari ini, karena jelas berakhir pekan depan. “Di sana kami sudah pasti akan mencoba segalanya,” tegas Jurgen Klopp, manajer Merah asal Jerman.

“Kami kini memiliki lima hari untuk bersiap menghadapi final, itulah yang akan kami lakukan. Tentu saja tak menjuarai liga hari ini meningkatkan keinginan memperbaiki keadaan pekan depan, kegagalan itu memompa hasrat,” tekad Klopp. (m08/rtr/espn)

  • Bagikan