NADIA Pramanik (kiri) dan Aldila Indryati menyumbangkan medali perak dan perunggu nomor single putri ajang PON XXI Aceh – Sumut 2024 di GOR Hj. Rayati Syafrin, Jl. Pancing Medan, Senin (9/9). Waspada/Dedi Riono
MEDAN (Waspada): Peboling putri tuan rumah Sumut, Nadia Pramanik, mengaku tetap bersyukur walau belum berhasil menjadi yang terbaik di nomor single putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut 2024. Nadia berharap bisa meraih medali emas di nomor lainnya.
Nadia harus puas merah medali perak setelah menelan kekalahan atas atlet boling Jawa Timur, Shinta Ceysaria Yunita dalam laga final nomor tunggal putri cabor boling PON XXI di GOR Bowling Hj. Rayati Syafrin, Jl. Pancing Medan, Senin (9/9).
“Sebenarnya di final tadi saya mainnya cukup tenang secara mental. Berbeda dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya. Tapi ya itu tadi belum rezekinya menang hari ini. Tapi tetap bersyukur juga dapat perak,” ucap Nadia.
Nadia berharap bisa meraih medali emas di nomor ganda putri yang akan memainkan babak penyisihan pada Selasa (10/9). “Di ganda putri saya duet sama Indry. Mudah-mudahan kami bisa main maksimal dan kasih medali emas buat Sumut,” ucap Nadia.
Selain medali perak, Sumut juga mendapatkan medali perunggu yang disumbangkan Aldila Indryati. Indry berhak atas medali perunggu setelah di laga semifinal sebelumnya menelan kekalahan atas Nadia.
Pelatih Boling Sumut, Edy Ong, tetap mengapresiasi penampilan para peboling asuhannya. “Hari ini Nadia dan Indry sudah main bagus. Tapi memang rezekinya baru perak dan perunggu. Tetap kita apresiasi,” ucap Edy Ong.
Peboling Jawa Timur, Shinta tampil juara setelah dalam laga final sistem the best of three menang dengan skor 2-1 atas Nadia Pramanik.
Pertandingan final sendiri berlangsung ketat. Shinta berhasil unggul di games pertama 194-164. Nadia menyamakan skor 1-1 setelah unggul 216-193 di games kedua.
Shinta akhirnya memastikan medali emas setelah memenangi games ketiga dengan keunggulan 214-195. Kemengan ini pun sekaligus menjadi awal sukses Shinta tampil di ajang PON pertama kalinya.
Usai pertandingan, Shinta mengaku sempat dedegan tampil di final. Namun dia berusaha untuk bermain lebih tenang dan menghindari kesalahan sekecil apa pun.
“Tadi sempat dedegan juga. Tapi syukurnya tetap bisa main tenang. Ini PON pertama saya dan emas ini medali pertama saya di PON. Senang sekali bisa juara di nomor single ini,” ucap Shinta yang tampak meneteskan air mata begitu menyelesaikan pertandingan.
Shinta mengaku masih ingin memberikan penampilan terbaiknya di sejumlah nomor yang akan dipertandingkan. “Masih ada beberapa nomor lagi. Mudah-mudahan bisa terus maksimal mainnya,” ucap wanita 29 tahun ini. (m18)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.