MEDAN (Waspada): Cabang Muaythai Sumatera Utara masih mengalami kendala selama latihan persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Mulai dari ketersediaan peralatan latihan hingga program try out ke luar negeri.
Saat ini, para atlet rutin menjalani Pelatda PON yang dipusatkan di Gor Boling Sumut, Jl. Willem Iskandar Medan. Latihan rutin digelar sebanyak 10 sesi setiap pekan, mulai dari teknik, fisik hingga sparing.
Sekretaris Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Indonesia (MI) Sumut, Zulkifli Lubis, mengaku bersyukur bisa berlatih di gedung representatif, meski di gedung boling. Zulkifli berharap dengan adanya venue (ring) baru bisa memaksimalkan program pelatih.
“Semoga Disporasu bisa memenuhi kebutuhan cabor-cabor yang ada untuk persiapan PON. Kita memohon kepada Disporasu dan KONI untuk menperhatikan apa yang kurang terkait fasilitas, terutama sarana menuju PON,” ucap Zulkifli saat mendampingi latihan atlet di Gedung Bowling, Selasa (5/12) sore.
Pihaknya juga telah mengajukan program try out ke luar negeri (Thailand) ke KONI Sumut untuk mengasah jam terbang atlet sekaligus mental tarung. Menurutnya, try out ke Thailand menjadi kewajiban bagi mereka jika MI Sumut ingin menempa petarung yang berjiwa fighter dan bisa bersaing dengan provinsi lain di PON.
“Kita memang seharusnya sudah berangkat ke Thailand atau datangkan pelatih dari Thailand. Tapi, 2024 kita akan kembali mengajukan program ke KONI terkait try out,” kata Zulkifli.
Pelatih Muaythai Sumut, Bartinius Purba menyebutkan tim pelatih berharap semua atlet bisa menjalani try out ke Thailand di awal tahun (2024). Apalagi, para fighter belum sekalipun pernah merasakan aura pertandingan muaythai Thailand. Pihaknya akan mempelajari teknik muaythai yang tidak diperoleh di Indonesia.
“Aku berharap satu sampai dua bulan try out ke Thailand untuk mempelajari teknik muaythai di sana. Kemudian saat memasuki Pra PON kita berharap bisa try out sekali lagi ke sana. Jadi, minimal dua kali. Saya ingin melihat aura tarung muaythai sesungguhnya bisa mereka temukan di sana,” ucap Bartinius.
Lebih lanjut dikatakan Bartinius, saat ini peralatan latihan kondisinya juga masih belum maksimal. Selain jumlahnya yang kurang, kondisi peralatan yang digunakan juga tampak ditambal atau sudah pernah rusak. Dirinya juga meminjamkan peralatan pribadi untuk memaksimalkan kebutuhan atlet agar tidak mengganggu program yang telah disusun.
“Peralatan sudah banyak yang koyak (rusak) dan sebagian punya saya untuk dipinjamkan sama mereka. Saya gak apa-apa berkorban, karena kita gak mungkin nunggu terus bantuan yang justru bisa ganggu program latihan sampai jelang pertandingan PON,” ujarnya.
Dalam sesi latihan Pelatda PON, diikuti 13 atlet putra/putri. Sedangkan satu atlet didegradasi karena masalah disiplin. MI Sumut masih memberlakukan promosi dan degradasi kepada para atlet. MI Sumut juga masih mencari 5 atlet lagi untuk mengisi slot kelas yang masih kosong. Sebab, pada PON 2024, cabor Muaythai total pertandingkan 22 nomor. (m18)