ALANG Bobal tak bergeming meski para peramal di tempat pelelangan ikan jauh lebih banyak menjagokan Maroko ketimbang Prancis.
Pertama, Alang Bobal melihat itu sebagai sebuah keinginan. Wajar saja sebab Maroko begitu mempesona di PD2022 sehingga banyak yang menginginkan Maroko juara sekaligus menorehkan sejarah baru. Keinginan tentu selalu tidak berbanding sama dengan kenyataan. Hasil atau kenyataan lebih cenderung kepada faktor tehnis.
Nah karena sepakbola dunia tidak hanya soal skill semata melainkan juga terkait artistik seni peran sebagai bagian sebuah industri entertaint maka diperlukan faktor non tehnis, contohnya bagaimana artis sepakbola La Pulga bisa sampai ke final sedangkan artis CR7 harus dihentikan di perdelapan final menurut Alang Bobal itu lebih banyak unsur non tehnisnya tetapi tetap harus punya dukungan penuh unsur tehnis.
Kedua, Alang Bobal tak terlalu pusing siapa bakal lawan Argentina di final. Tapi jujur Alang Bobal menginginkan Prancis untuk digimbali di final karena akan lebih mudah dibanding menggimbal Ziyech dan kawan kawan yang membutuhkan power ekstra keras untuk menjinakkan laju Singa Atlas. Stamina harus disiapkan juga untuk selebrasi Champion Piala Dunia 2022.
Secara tehnis Argentina akan terkuras jika menghadapi Maroko di mana mobilitas pemainnya tetap ranggi bahkan jika sampai adu pinalti sekali pun. Para pemain Maroko sungguh bagaikan Singa berlari ke sana kemari, ada di mana mana di tiap lini. Susah dihentikan jika Hakimi mengontrol bola lalu berlari membawanya berliuk liuk mengancam gawang lawan. Layaknya teroris bom bunuh diri berlari kencang ke arah target, sungguh mencekam. Apalagi kiper Yassine Bounou benar benar tembok baja 1001 malam. Kondisi ini kurang menyamankan perjalanan rombongan Artis La Albiceleste yang sudah diundang datang ke podium juara Piala Dunia 2022.
Nah, dua hal di atas yang membuat Alang Bobal tak bergeming bahkan memajangkan fotonya dengan joke Alang Bobal memakai jersey Argentina sedang mencium Piala Champion Dunia saat selebrasi nanti.
Padahal Lae Otang sudah menggoda bahwa untuk waktu normal 1-1, adu pinalty minimal 2-1 maksimal 11-10 untuk kemenangan Maroko.
Mbah Ukem meramalkan 1-1 waktu normal lalu adu pinalti dimenangkan Maroko 0-1, menyusul Wak Pai 1-2, Ki Selo 0-3, dan lainnya semua untuk kemenangan Maroko. Ziyech dan kawan kawan sangat menyedot cinta di kalangan Tangkahan Alang Bobal.
Menurut catatan Koko Chie Pit ramalan yang sudah masuk menjagokan Maroko ada 15 orang, sedangkan meramal Prancis memenangkan semifinal Alang Bobal 1-0, Bang Edi 2-1, dan Kanjeng Kuntet 2-0 untuk kemenangan Prancis. Perbandingannya Prancis 3 orang dan Maroko 15. Alang Bobal tak bergeming tetap berkeinginan Prancis ke final.
“Bah, ini kan kainginan odan, samo sajo dongan kaingunan pandukung Maroko agar Singo Atlas maju ka final dan juaro. Boleh lah, tak ado nan malarang,” cetus Alang Bobal.
Terhadap Hakim Ziyech yang terlanjur melangkah terlalu jauh di mana para Singa Atlas terbakar semangat untuk menorehkan sejarah besar melaju ke final tentu saja tidak akan dibiarkan kylian Mbappe yang di PD 2018 sukses meredam nafsu yang sama dari Kroasia di final.
“Kok ondak topat prediksi kalian, unggulkanlah Prancis. Kalian akan jauh lobih bahagio dibanding mambori boban borat bagi tim kasayangan kalian Maroko,” tukas Alang Bobal mantap Argentina akan menggimbal Prancis di final PD2022. *Nurkarim Nehe
