Mesir Ratapi Masa Rehat

  • Bagikan


YAOUNDE (Waspada): Mesir menembus final Piala Afrika 2021, Kamis (Jumat WIB), setelah mengalahkan tuan rumah Kamerun 3-1 lewat adu penalti setelah selama 120 menit bermain 0-0 pada semifinal di Stadion Olembe, Yaounde.

Pada partai puncak, Senin (7/2) dinihari mulai pkl 0200 WIB, Mohamed Salah cs akan menjajal Senegal yang sudah lebih dulu lolos seusai menggasak Burkina Faso 3-1.

Kekurangan masa rehat sehari dibanding Senegal itu, diratapi Diaa Al-Sayeed, asisten pelatih Mesir. Al-Sayed pun meminta kepada otoritas Federasi Sepakbola Afrika (CAF) agar memundurkan satu hari laga final tersebut.

“Saya ingin menyatakan kepada semua otoritas CAF bahwa Senegal memiliki satu hari ekstra untuk berlatih. Jadi kami meminta agar final dimainkan hari Senin,” ucap Al-Sayeed, seperti dikutip dari Goal, Jumat (4/2).

Saat melawan Kamerun, kiper Mohamed Abou Gabal yang menjadi pahlawan kemenangan Mesir. Gabal memblok tendangan penalti Harold Moukoudi dan James Lea-Siliki, sebelum tendangan Clinton Njie melebar dari gawangnya hingga praktis memupus impian Kamerun ke partai puncak.

Salah yang biasanya menjadi eksekutor kelima untuk The Pharaohs pun tidak perlu turut menendang penalti. Sebab tiga penendang pertama Mesir, yakni Zizo, Mohamed Abdelmonem dan Mohamad Mostafa Lasheen, sukses membobol gawang Kamerun.

Mesir memburu mahkota kedelapannya di Afrika. Sebaliknya Senegal berusaha mendapatkan gelar juara pertamanya.

Kamerun masih akan bertanding untuk perebutan tempat ketiga melawan Burkina Faso sehari sebelum pertandingan final.

Mesir sering menyia-nyiakan peluang dan terlihat seperti memainkan waktu.  Pelatihnya asal Portugal, Carlos Queiroz, sampai diganjar kartu merah saat akhir waktu normal semakin dekat setelah kehilangan kesabaran di pinggir lapangan.

Laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu untuk kali ketiga bagi Mesir selama fase knockout. Pharaohs juga membutuhkan drama 12 pas untuk menyisihkan Pantai Gading di babak 16 besar dan tambahan setengah jam guna mengalahkan Maroko pada babak perempatfinal.

Salah pun akan memimpin perburuan juara Mesir untuk bertemu rekan satu timnya di lini depan Liverpool, Sadio Mane.

“Ini momentum yang kami miliki. Kami tahu sama sekali tidak mudah untuk mencapai dua final Piala Afrika berturut-turut,” tegas Mane melalui Daily Mail.

“Tetapi yang paling penting bagi kami sekarang adalah berusaha keras untuk memenangkannya, siapa pun yang kami hadapi,” tekad mantan penyerang Southampton tersebut.

Final 6 Februari lusa merupakan partai puncak ketiga bagi Senegal di Piala Afrika. Pada gelaran 2019, mereka dikalahkan oleh Aljazair 0-1. Kini kans kampiun Les Lions de la Teranga terbuka lebar, karena unggul masa rehat sehari.

“Saya pikir Anda dapat melihat di wajah saya betapa bahagianya saya. Saya sangat bangga secara pribadi dan sangat bahagia ke final lagi, begitu pula rekan satu tim saya dan negara kami,” klaim Mane. (m08/goal/dm)

  • Bagikan