Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Manajemen Persiraja Minta Maaf

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Manajemen Persiraja Minta Maaf

IKLAN

BANDA ACEH (Waspada): Insiden pengrusakan fasilitas Stadion H Dimurthala Banda Aceh membuat miris CEO Persiraja, Zulfikar SBY. Ia mengakui hal itu amat memalukan dan mencoreng wajah sepakbola Tanah Rencong.

Merespon aksi kericuhan itu, Zulfikar menyatakan dirinya meminta maaf kepada semua penonton yang hadir karena kecewa tidak bisa menyaksikan laga Persiraja vs PSMS Medan. Liga Liga 2 ini sejatinya dihelat pada Senin malam (5/9). “Ini sangat memalukan,” ujar Zulfikar saat konferensi pers, Selasa (6/9).

Selain itu, Zulfikar memohon maaf kepada seluruh suporter lantaran ada kendala pada laga tersebut. Akibat kondisi ini, kata dia, bukan hanya pihak penonton yang dirugikan tentunya juga panitia.

“Khusus kepada para pecinta bola yang semalam berada di Stadion Lampineung, kami atas nama manajemen meminta maaf yang sebesar-besarnya atas insiden yang terjadi,” ucap dia.

Untuk itu, dia menyatakan dukunganya kepada jajaran Polda Aceh untuk mengusut dan menyelidiki kasus tersebut secara terbuka. Pun begitu, dia menolak menyebut bahwa dalam kasus itu adanya pihak-pihak yang melakukan sabotase.

“Saya tidak mau mengatakan demikian (sabotase), tapi pihak Polda sudah melakukan penyelidikan termasuk petugas ganset,” ujar pengusaha properti ini.

Kata dia, sampai hari ini pihak Kepolisian Polda Aceh terus melakukan penyelidikan tentang insiden yang terjadi semalam. “Dan kami juga sudah dipanggil untuk memberikan pernyataan serta keterangan tentang kejadian semalam,” tambahnya.

Zulfikar menambahkan, hari ini ataupun paling telat nanti malam atau besok pagi sudah dapat hasilnya. Pihak Polda akan mengumumkan siapa tersangkanya.

Pada sisi lain, ia berharap agar operator kompetisi PT LIB bisa menjadwalkan ulang pertandingan tersebut serta tetap digelar di Stadion H. Dimurthala. “Kita berharap tetap main di sini,” sebutnya.

“Kita sedang menunggu konfirmasi supaya jadwalnya segera dan juga tidak dilaksanakan malam hari mengingat kejadian itu. Kita ingin menyiapkan pertandingan ulang dan tidak memungut biaya apapun,” kata Zulfikar.

Akibat insiden mati lampu tersebut, PT LIB sudah menjatuh vonis kepada Persiraja Banda Aceh. Klub berjuluk Laskar Rencong ini dinyatakan kalah 0-3 dari PSMS buntut dari batal digelarnya laga tersebut.

Keputusan tersebut dikeluarkan Komite Ad-Hoc Kompetisi PSSI dan LIB menyusul insiden padamnya lampu penerangan Stadion H Dimurthala Lampineung, lima menit jelang kick-off.

Kejadian tersebut akhirnya memicu terjadinya pengrusakan fasilitas stadion yang dilakukan oleh penonton yang kecewa. Komite Ad-Hoc Kompetisi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menjatuhkan sanksi kepada Persiraja kalah 0-3 melawan PSMS Medan.

“Memutuskan klub Persiraja Banda Aceh dinyatakan kalah 0-3, sebagaimana diatur dalam pasal 2 jo pasal 18 Regulasi Kompetisi Liga 2 -2020/2023,” demikian isi surat putusan yang diterima media. (b04/C)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE