LONDON (Waspada): Manajer sementara Ralf Rangnick menegaskan, tidak berniat melucuti ban kapten dari bek Harry Maguire (foto) menyusul penampilan buruknya di jantung pertahanan Manchester United.
Maguire dinilai bersalah saat Setan Merah MU kebobolan dalam beberapa pertandingan musim ini. Terakhir ketika The Red Devils bermain imbang dengan Burnley dan Southampton bulan ini di Liga Premier.
“Saya pikir ketika dia kembali setelah cedera, dia melakukannya dengan sangat baik,” bela Rangnick, seperti dilansir Reuters, Selasa (15/2).
“Dalam dua laga terakhir, dia memang memiliki beberapa momen tidak bagus. Tetapi dia tetap kapten kami dan saya tidak melihat alasan untuk mengubahnya,” tegas pelatih asal Jerman tersebut.
Rangnick bahkan meyakini, ada kesempatan untuk memperbaiki diri bagi bek Inggris berusia 28 tahun itu. Maguire gabung United dari Leicester City seharga 80 juta pound yang menjadi rekor dunia untuk seorang bek pada Agustus 2019.
“Dia pemain yang harus berkembang. Dia bisa menjadi lebih baik, seperti semua pemain lainnya,” papar Rangnick
Maguire telah menjalani lebih dari 100 penampilan di semua kompetisi untuk United. Dia ditunjuk sebagai kapten klub pada Januari 2020 oleh mantan manajer Ole Gunnar Solskjaer.
“Cara kami bermain sekarang juga baru baginya. Sebab di Timnas Inggris, dia terbiasa bermain dengan tiga bek dan di sini dengan empat bek,” dalih Rangnick.
“Selalu berada di depan ketika kami mencoba bertahan. Itu sesuatu yang juga baru baginya dan dia butuh waktu untuk menyesuaikan diri,” klaim mantan pelatih RB Leipzig, FC Schalke, Hoffenheim dan Hannover tersebut.
Red Devils kini di urutan kelima Liga Premier dengan 40 poin dari 24 pertandingan. United terpaut satu poin dari West Ham yang berada di urutan keempat, tapi telah memainkan satu pertandingan lebih banyak.
Menurut Rangnick, kegagalan MU memenangkan beberapa laga secara beruntun berdampak pada rasa percaya diri tim asuhannya. Uniknya Cristiano Ronaldo cs selalu mencetak gol pertama di tiga laga terakhirnya kontra Middlesbrough di Piala FA serta melawan Burnley dan Southampton di Liga Premier. Tragisnya, gawang MU kebobolan gol penyeimbang di ketiga laga tersebut.
“Jika Anda unggul 1-0, lalu kebobolan gol penyeimbang di tiga laga berturut-turut, itu tentu sangat berdampak pada pikiran pemain. Mereka manusia, bukan robot dan ini wajar saja,” tegas Rangnick.
“Tim ini harus lebih efektif dalam membunuh pertandingan. Bahkan jika itu tak terjadi, kami harus menaati strategi laga dan harus menjaga kesolidan taktik. Inilah yang saya maksud ketika berbicara soal mengambil langkah,” pungkasnya. (m08/rtr)